Rasa syukur sebenarnya merupakan kemampuan yang sangat kompleks untuk dikembangkan di masa kecil. Karena itu, kita tidak bisa berharap terlalu banyak agar anak yang masih kecil memahami rasa syukur dan menghargai tindakan orang lain, sebagaimana kita bersyukur dan menghargai tindakan orang lain.
Anak usia 2 hingga 3 tahun mungkin paham bahwa mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah memberi adalah hal-hal yang harus dilakukan. Namun mereka belum begitu paham alasan dibalik mengapa mereka harus mengucapkannya.
Namun bersyukur bisa diajarkan secara bertahap. Orang tua bisa memulainya sejak mereka baru lahir. Paling tidak orang tua harus mencontohkan perilaku bersyukur kepada anak. Contohnya adalah dengan mempraktekkan ucapan terimakasih kepada orang-orang di sekeliling mereka.
Hal yang perlu diingat adalah agar orang tua memastikan mengajarkan 4 aspek utama dalam bersyukur, sebagaimana diungkapkan oleh Andrea Hussong. Aspek yang pertama adalah anak mengetahui setiap hal yang patut disyukuri dalam hidupnya, berpikir tentang mengapa kita memiliki hal tersebut, perasaan tentang hal-hal yang ada dalam hidup, serta kemampuan untuk mengekspresikan apresiasi terhadap apa yang kita punya.
Membantu Anak Mengetahui Hal yang Bisa Disyukuri
Ketika anak menerima sesuatu, baik dari orang tua maupun orang lain, katakan padanya bahwa hal tersebut adalah pemberian dari Allah, dan titipan dari Allah. Dengan begitu, ia harus bersyukur dan berterima kasih pada Allah yang telah memberinya rezeki tersebut.
Ingatkan juga pada anak bahwa orang tua, teman, dan kerabat yang ada bersama mereka juga merupakan pemberian dari Allah.
Membantu Anak Mengenali Perasaannya
Setelah anak mengetahui bahwa rezeki yang diterimanya adalah pemberian dari Allah, bantu mereka untuk mengenali perasaannya setelah menerima rezeki tersebut.
Setiap anak menerima rezeki, orang tua bisa berkata, “adek senang dengan barang ini?”. Atau bertanya, “senang nggak kalau mama buatkan masakan kesukaanmu?”. Dengan begitu, anak akan mengenali perasaannya terhadap rezeki dari Allah yang ada di sekelilingnya.
Pandu Anak untuk Memperlakukan Rezeki dari Allah dengan Baik
Beri pemahaman pada anak Allah memiliki tujuan saat memberikan sesuatu kepada kita. Misalnya Allah memberi kita rezeki berupa baju agar kita menutup aurat, atau anggota tubuh diberikan untuk melakukan ritual ibadah wajib atau sunnah.
Tanyakan pada anak apa yang akan dilakukannya terhadap barang yang baru saja ia terima. Misalnya ketika anak menerima baju baru dari orang tua, tanyakan padanya, “Ini bajunya mau dipakai buat apa?”. Dengarkan seluruh jawaban anak, lalu tambahkan jawaban-jawaban yang mengarahkan kepada ibadah. Misalnya baju tersebut juga dipakai ke masjid untuk sholat atau mengaji. Dengan begitu, anak jadi tahu bahwa setiap rezeki yang diterima dari Allah, harus digunakan untuk sesuatu yang Allah ridhai.
Dorong Mereka untuk Memberikan Apresiasi dan Mengucap Syukur
Salah satu bentuk syukur adalah dengan mengucapkan terima kasih atau apresiasi kepada orang yang memberikannya. Ingatkan anak untuk selalu mengucapkan terima kasih kepada orang yang memberinya sesuatu. Misalnya, berterima kasih kepada ayah dan ibu yang telah menyiapkan makanan untuknya, berterima kasih kepada ayah yang telah mengantarkan ke sekolah, terima kasih terhadap pakaian yang telah diberikan kepadanya, dan sebagainya.
Selain mendorong anak untuk mengucapkan terima kasih, dorong juga anak untuk mengucap syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Caranya adalah dengan mengingatkan mereka untuk mengucapkan Alhamdulillah setiap menerima kebaikan dari orang lain.