Sebuah mobil patroli swasta diluncurkan oleh Komunitas Muslim di New York, untuk melindungi sejumlah tempat ibadah umat muslim. Mobil tersebut diluncurkan setelah terjadi penembakan terhadap jamaah di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Mirip Mobil Patroli NYPD
Mobil patroli tersebut sekilas mirip dengan mobil dinas kepolisian kota New York atau nypd. Bahkan mobil tersebut juga dilengkapi dengan lampu darurat merah dan putih. Biasanya, kendaraan tersebut diparkir di luar masjid ketika umat muslim melaksanakan salat Jumat.
Dijalankan oleh Patroli Komunitas Muslim
Mobil tersebut dibawa oleh sekelompok pemuda Muslim dan sengaja diparkir menuju masjid terdekat, setelah sejumlah masjid di kawasan Brooklyn menyuarakan azan. Para pemuda Muslim dan mobil patroli tersebut merupakan bagian dari Patroli Komunitas Muslim. Patroli Komunitas Muslim tersebut merupakan sebuah kelompok swadaya yang dibentuk untuk memberikan pengamanan di masjid-masjid dan sekolah-sekolah Muslim ketika sedang ramai.
Seorang relawan, bernama Noor Rabah, menyebut bahwa pengamanan dengan mobil patroli tersebut merupakan pengamanan dengan steroid. Ketika terjadi masalah di keramaian bangunan umat muslim tersebut, pengemudi mobil patroli akan menyalakan lampu darurat dan menyembunyikan sirine. Harapannya, mobil tersebut bisa bertindak agar pelaku penyerangan merasa gentar jika ada orang yang berbuat onar.
Diungkapkan oleh Rabah, yang membentuk kelompok jasa patroli tersebut, pihaknya bukan berada di bawah naungan NYPD. Pihaknya merupakan mata dan telinga guna melaporkan kejadian kepada pihak berwenang.
Menjaga Keamanan Komunitas Muslim
Sudah sejak lama, keamanan selalu menjadi isu yang membuat para jamaah risau. Apalagi sejak terjadi serangan di Christchurch, keamanan semakin menjadi prioritas umat muslim di sana.
Dewan Hubungan Amerika-Islam, yang merupakan Lembaga Advokasi Muslim terbesar di Amerika Serikat, mendesak komunitas-komunitas muslim untuk tetap waspada dan meningkatkan pengamanan selama bulan Ramadhan. Atas himbauan tersebut, banyak jamaah masjid di Amerika Serikat menjalani latihan keamanan. Salah satunya adalah belajar menangani Jika seorang penembak tiba-tiba masuk ke dalam Masjid.
Himbauan tersebut juga membuat Patroli Komunitas Muslim meningkatkan kehadiran di sekitar masjid-masjid di Brooklyn.
Menerima Cercaan dan Dukungan
Sejak patroli tersebut diluncurkan dan berkembang, Patroli Komunitas Muslim menerima banyak cercaan dari para netizen di media sosial. Beberapa orang menuding mereka adalah penegak hukum syariah.
Menanggapi hal tersebut, Rabah menjelaskan bahwa mereka takut karena tidak tahu. Pihaknya memutuskan untuk memperlihatkan kepada masyarakat luas, bagaimana ajaran hidup yang diajarkan oleh Islam. Rabah dan rekan-rekannya bukan polisi yang memegang senjata dan memegang kewenangan hukum.
Sebaliknya, bagi umat muslim di kawasan Brooklyn, kehadiran Patroli Komunitas Muslim Ini mendapat sambutan yang positif. Walaupun ada juga yang mempertanyakan keberadaan dan motif mereka. Salah seorang wanita bernama Somia Elrowmeim, yang bekerja untuk Asosiasi Arab-Amerika, mengatakan bahwa banyak pihak yang mempertanyakan mengenai kelompok tersebut. Bahkan Somia mengatakan bahwa pihaknya ingin agar mereka menjauh dari komunitas, karena dikhawatirkan akan timbul masalah yang akan berdampak sangat buruk pada komunitas muslim yang lebih luas. Menurutnya, komunitas muslim membayar pajak sebagai warga Amerika Serikat, sehingga keamanan merupakan hak mereka dari petugas NYPD.
Sebagian besar masjid besar kini memang dijaga ketat oleh polisi. Bahkan anggota kepolisian telah berupaya merangkul umat muslim. NYPD sendiri bahkan memiliki asosiasi polisi muslim yang terhubung langsung dengan komunitas muslim.
Di tengah pertentangan tersebut, Patroli Komunitas Muslim tersebut tetap sibuk merekrut dan melatih para relawan baru. Mereka memiliki pandangan untuk mewujudkan rencana pengembangan patroli muslim ke berbagai kota di Amerika Serikat tahun depan.