1
Motivasi Muslim Lifestyle News Tips

Pelajaran Berharga Dari Suku Xhosa Akan Rasa Empati

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Pada suatu ketika, ada seorang ulama yang hendak menawarkan buah-buahan kepada anak-anak di suatu Suku Badui di Afrika yang bernama Suku Xhosa. Buah-buahan tersebut diletakkannya di sebuh pohon. Dan seperti ingin memberikan sebuah tantangan, kemudian ulama tersebut berkata:

“Siapa yang pertama kali mencapai pohon ini akan mendapatkan keranjang yang penuh buah ini!”

Kemudian apa yang terjadi kemudian? Dan setelah ulama tersebut memberikan isyarat yang menjadi tanda dimulainya lomba, ia begitu kaget luar biasa. Bukannya saling berebut-rebutan dan juga berusaha cepat-cepatan agar dapat mencapai pohon tersebut demi mendapatkan buahnya.

Yang ada justru semua anak-anak disana bergandengan tangan satu sama lain serta berjalan sama-sama. Hingga akhirnya mereka semua dapat sampai kepada pohon tersebut. Mereka kemudian berbagi satu sama lain buah-buahan yang lezat tadi, sehingga dapat dinikmatinya bersama.

Karena heran akan reaksi dari anak-anak tersebut, sang ulama pun akhirnya bertanya kepada anak-anak itu. Ketika ditanya sang ulama mengapa mereka berbuat demikian, padahal masing-masing anak memiliki kesempatan untuk dapat menguasai sekeranjang buah tadi sendirian, mereka pun menjawab.

Mereka berkata: Ubuntu! Mana mungkin salah seorang dari kami merasa bahagia sedangkan yang lain malah menderita? Ubuntu menurut tradisi dari Suku Xhosa memiliki makna, “Aku jadi karena kami jadi”

Sungguh suatu pelajaran positif yang luar biasa. Ini adalah Suku Xhosa yang seperti Suku Badui di Indonesia. Namun sungguh luar biasa karena mereka bisa paham betul rahasia kebahagiaan. Dan rahasia tersebut telah hilang dari mereka-mereka yang selalu merasa diri mereka di atas yang lain, dan lebih hebat dari yang lain.

Ini adalah rahasia yang sungguh langka untuk dapat dijumpai pada masyarakat-masyarakat yang penduduknya bersifat sombong. Dimana mereka selalu saja menganggap sudah berperadaban maju.

webinar umroh.com

Kebahagiaan sebenarnya merupakan sebuh kunci yang hanya dapat dikenal oleh jiwa-jiwa yang toleran dan tawadhu’. Mereka yang selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Bahkan mereka juga lebih memprioritaskan kebahagiaan orang lain di atas kebahagiaan pribadinya.

Dari kisah tersebut, kita dapat mengetahui begitu pentingnya suatu ilmu dana dab. Karena itu, pakailah akalmu ketika bersama ulama. Gunakan ilmumu ketika bersama penguasa. Implementasikan adabmu ketika bersama teman.

Tunjukkan kelembutanmu ketika bersama keluarga. Berikan kesabaranmu ketika bersama orang bodoh. Selain itu, senantiasalah berdzikir mengingat Allah, dan jangan lupa untuk selalu introspeksi diri.

Dan ada satu pelajaran penting yang harus kita ambil dari kisah di atas. Bahwa semua sesuatu akan berkurang ketika dibagikan untuk orang lain. Tapia da sesuatu yang tidak berkurang meski kita membagikannya ke orang lain. Yaitu kebahagiaan itu sendiri. Ia malah akan bertambah ketika membagikannya kepada orang lain.