Nabi mengirim Mu’adh ibn Jabal ke Yaman untuk mengajak orang-orang masuk Islam dan mengajari mereka praktik-praktik agama. Ada sejumlah pelajaran yang dapat kita pelajari dari instruksi yang diberikan Nabi kepadanya.
Ibn Abbas melaporkan:
Ketika Utusan Allah (damai dan berkah besertanya) mengirim Mu’adh ke Yaman, dia berkata kepadanya:
Perkenalkan Islam Secara Bertahap
Dalam tradisi ini, Nabi memerintahkan Mu’adh untuk memperkenalkan Islam kepada orang-orang secara bertahap, dimulai dengan keyakinan yang paling penting, kesaksian iman dan monoteisme (tauhid), dan pindah ke pilar sholat dan amal berikutnya.
Karena itu, ketika mengajak orang ke Islam, kita harus mengajak secara bertahap, dimulai dengan keyakinan yang paling penting dan kemudian memperkenalkan praktik yang paling penting.
Banyak orang merasa sulit untuk menerapkan semuanya dalam Islam secara bersamaan, jadi menasihati mereka untuk mulai menerapkan Islam secara bertahap akan membuat mereka lebih mudah masuk ke dalam Islam sepenuhnya.
Buatlah Mudah Untuk Orang
Membuat transisi ke Islam lebih mudah bagi orang-orang adalah bagian penting dari instruksi Nabi.
Abu Burda melaporkan: Utusan Allah, damai dan berkah besertanya, mengirim Mu’adh ke Yaman dan dia berkata:
Nabi memerintahkan Mu’adh untuk bekerja sama dengan orang-orang dan tidak menjadi diktator atas mereka, karena terlalu keras pada mereka akan menyebabkan perpecahan. Al-Quran diturunkan secara bertahap selama dua puluh tiga tahun, sehingga orang-orang dan masyarakat harus diberi tugas-tugas Islam secara bertahap.
An-Nawawi berkomentar tentang tradisi ini, mengatakan:
Nabi memperingatkan kita bahwa membebani diri kita sendiri dan orang lain dalam agama pada akhirnya akan menyebabkan kita gagal.
Abu Huraira melaporkan:
Rasulullah (damai dan berkah besertanya) mengatakan:
Jangan Menindas
Nabi memperingatkan Mu’adh untuk tidak salah atau menindas siapa pun, bahkan jika mereka bukan Muslim, karena Allah selalu menanggapi permohonan orang yang tertindas.
Anas ibn Malik melaporkan:
Rasulullah (damai dan berkah besertanya) mengatakan:
Waspadai Kemewahan
Nabi memperingatkan Mu’adh untuk tidak menggunakan kedudukan otoritasnya untuk hidup mewah, tetapi dia harus berlatih kesederhanaan (zuhd), menghabiskan kekayaannya dalam amal dan meninggalkan kesombongan hidup duniawi.
Mu’adh ibn Jabal melaporkan:
Utusan Allah (damai dan berkah besertanya) mengirim saya ke Yaman dan dia berkata:
Nabi memberikan instruksi Mu’adh untuk menerapkan dengan benar pedoman dan prinsip-prinsip Islam jika tidak ada yang eksplisit dapat ditemukan dalam Quran dan Sunnah.
Harith ibn Amr melaporkan: Beberapa orang di antara sahabat Mu’adh mengatakan Rasulullah (saw) mengirimnya ke Yaman dan Nabi berkata:
Selamat Bersikap Baik
Akhirnya, saran terakhir yang diberikan Nabi kepada Mu’adh adalah berperilaku dengan karakter yang baik; karena itu adalah karakter seorang Muslim yang paling kuat dapat memberikan kesan yang baik tentang Islam.
Mu’adh ibn Jabal melaporkan:
Nasihat terakhir yang diberikan Nabi Muhammad kepada saya ketika saya menginjakkan kaki di sanggurdi adalah bahwa dia berkata:
Allah telah memerintahkan orang-orang beriman untuk memberitakan Islam dengan cara yang indah. Jika kita memberitakan Islam dengan cara yang buruk dan kejam, kita akan menjadi penyebab kesesatan bagi orang-orang. Tetapi jika kita memberitakan Islam dengan cara yang indah dengan karakter yang baik, orang-orang akan lebih menerima pesan tersebut.