Kalimat syahadat merupakan kalimat persaksian yang menggambarkan keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah. Mengucapkan kalimat tersebut menjadikan seseorang diakui sebagai hamba Allah yang memeluk agama Islam. Namun ada 10 perilaku yang bisa menjadi pembatal syahadat.
Baca juga: Harus Tahu, Ini 7 Syarat Syahadat yang Perlu Diterapkan
Menyekutukan Allah
Syahadat seseorang akan batal jika seseorang melakukan ibadah kepada selain Allah. Misalnya memohon sesuatu, melakukan ritual ibadah kepada selain Allah. Misalnya menyembelih hewan yang ditujukan untuk jin atau penghuni kubur. Perilaku tersebut disertai dengan keyakinan bahwa objek yang mereka sembah atau ibadahi itu dapat memberikan manfaat, misalnya menolak bala atau memberikan keuntungan tertentu.
Baca juga: Awali Hari Anda dengan Membaca Al Quran Praktis di Sini
Syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah. Dalam surat An Nisa’ ayat 48, Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.
Baca juga: Ada Banyak Pilihan Paket Umroh Menarik di Sini
Perbuatan syirik juga bisa menyebabkan seseorang diharamkan masuk surga. Sebagaimana dijelaskan surat Al Maidah ayat 72, “…Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.
Menjadikan Sesuatu (Benda atau Makhluk) sebagai Perantara
Menjadikan benda atau makhluk sebagai perantara antara dirinya dan Allah juga bisa menjadi pembatal syahadat. Biasanya, orang-orang yang melakukan hal itu menganggap bahwa benda atau makhluk tertentu bisa mengabulkan keinginannya dan memberikan syafaat. Misalnya yakin bahwa sebuah jimat bisa memberi keselamatan, cincin bisa memberikan keberuntungan, dan sebagainya.
Sesungguhnya, tidak ada kekuasaan di alam semesta ini selain dari Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Al Isra ayat 56-57, “Katakanlah: “Panggilah mereka yang kamu anggap (tuhan) selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya daripadamu dan tidak pula memindahkannya. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti”.
Baca juga: Pengertian Syahadat yang Jarang Diketahui
Tidak Mengkafirkan Orang Musyrik
Menolak untuk mengkafirkan orang musyrik, serta membenarkan madzhab mereka, bisa menjadi pembatal syahadat. Sikap seorang muslim hendaknya jelas, yaitu mengakui bahwa orang musyrik adalah kafir. Orang mukmin dilarang meragukan kekufuran mereka, atau berpikir bahwa apa yang mereka yakini adalah benar. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam…” (QS.Ali Imran: 19).
Mengutamakan Hukum Taghut
Dibanding Hukum Allah dan Petunjuk Rasulullah, seseorang tidak lagi dianggap beriman jika meyakini ada petunjuk lain yang lebih sempurna dibanding petunjuk dari Allah dan RasulNya. Misalnya memilih untuk mengikuti hukum taghut. Taghut adalah sesuatu yang disembah selain Allah. Umar bin Khattab mengatakan bahwa taghut merupakan setan. Sementara menurut Ibnu Qayyim, taghut adalah sesuatu yang disembah berlebihan, hingga mengikuti dan menaatinya, bukannya mematuhi hukum yang telah ditetapkan dalam Al Quran dan Sunah. Mematuhi hukum atau aturan dari taghut bisa menjadi pembatal syahadat seseorang.
Baca juga: Manfaat Jalani Rukun Syahadat
Mereka yang menolak untuk mengikuti petunjuk Allah bisa dibilang sebagai orang yang kafir. Di surat Al Maidah ayat 44, Allah berfirman, “Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir”. Di ayat 47, Allah juga berfirman, “Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”.
Membenci Ajaran Rasulullah
Orang yang tidak menyukai ajaran Rasulullah, bahkan membencinya, bisa digolongkan sebagai orang kafir. Sesungguhnya, ajaran yang dibawa Rasulullah adalah kebaikan yang akan mendatangkan cinta dan ridha Allah. Orang yang membenci ajaran Rasulullah biasanya lebih memilih untuk melakukan hal yang bisa membuat Allah murka. Inilah yang bisa menjadi penyebab Allah menghapus amal baiknya.
Baca juga: Wujudkan Impian Anda untuk Umroh Bersama Keluarga, Ini Caranya
Di surat Muhammad ayat 8-9, Allah berfirman, “Dan orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Quran), lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka”.
Menghina Agama Islam
Menggunakan Islam sebagai candaan yang berbau hinaan, atau olok-olok, bisa menjadi pembatal syahadat. Termasuk menghina Allah, Rasulullah, Malaikat, dan para ulama. Selain itu, mengolok-olok ajaran Islam (misalnya ibadah-ibadahnya), serta sunnah-sunnah Rasulullah juga bisa membuat seseorang digolongkan sebagai orang kafir.
Allah berfirman, “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa” (QS.At Taubah: 65-66).
Baca juga: Wajib Tahu, Ini Makna Dua Kalimat Syahadat
Melakukan Sihir
Bermain atau melakukan sihir adalah salah satu pembatal syahadat. Sihir biasa digunakan untuk merubah keadaan hingga merubah perasaan seseorang dengan cara-cara syetan.
Membantu Kaum Musyrik untuk Memusuhi Orang Islam
Jika seseorang mengulurkan tangan untuk membantu kaum musyrik memerangi kaum muslim, maka syahadatnya bisa dikatakan telah batal. Orang yang melakukan hal tersebut biasanya lebih suka mencela kaum muslim, dan sering membela kedzaliman orang musyrik.
Memiliki Keyakinan bahwa Seseorang Boleh Tidak Mengikuti Ajaran Rasulullah
Berkeyakinan bahwa ajaran Nabi Muhammad boleh ditinggalkan, karena lebih mengutamakan logika, juga bisa menjadi pembatal syahadat. Orang-orang seperti itu biasanya suka merusak sunnah Nabi Muhammad, dengan dalih bahwa Rasulullah adalah manusia biasa yang bisa salah.
Selain itu, ada juga orang yang melakukan hal tersebut karena tidak semua manusia wajib mengikuti ajaran Nabi. Keyakinan tersebut tidak seharusnya dimiliki oleh seorang muslim, karena Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia. Siapa yang mengingkarinya, berarti telah keluar dari syariat.
Di surat Saba’ ayat 28, Allah berfirman yang artinya, “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”.
Berpaling dalam Agama Allah
Berpaling dari agama Allah berarti tidak mengamalkan perintah Allah, dan tidak berkeinginan mempelajarinya. Tindakan tersebut jelas bisa menjadi pembatal syahadat.