Bela diri adalah sebuah keterampilan yang bisa digunakan untuk melindungi diri dari ancaman orang lain. Ada beragam seni bela diri di dunia. Korea memiliki Tae Kwon Do, Jepang dengan Karate, Brazil dengan Capoeira, dan sebagainya.
Indonesia juga memiliki seni bela diri yang telah diwariskan turun temurun, yaitu pencak silat. Bahkan kesenian bela diri tradisional ini mulai mendunia. Mulai dari digunakan oleh aktor Iko Uwais dalam project film Hollywood, hingga diperkenalkan oleh para pelatih pencak silat di berbagai negara. Salah satunya adalah di Mesir.
Wanita dan Anak-Anak di Mesir Sangat Tertarik Belajar Pencak Silat
Setiap minggunya, 1.200 perempuan dan anak-anak berlatih pencak silat di Indonesian Cultural Center. Di sini, ada pelatih dari Indonesia yang mengajarkan seni bela diri tersebut kepada warga di Mesir.
Mereka berlatih dengan mengenakan seragam bela diri yang mirip seragam Tae Kwon Do, namun berwarna merah dan kuning. Ada juga peserta yang tetap mengenakan rok longgar dan burqa.
Memang semakin banyak warga Mesir yang tertarik untuk mempelajari seni bela diri. Tujuannya adalah agar bisa melawan balik jika menghadapi pelecehan di jalan.
Kairo Disebut Kurang Aman bagi Wanita
Riset dari Thomson Reuters Foundation, menunjukkan bahwa Kairo menduduki posisi pertama sebagai megapolitan paling berbahaya untuk perempuan. Hasil survei tersebut berdasarkan kurangnya perlindungan terhadap wanita dari kekerasan seksual, praktik budaya yang berbahaya, dan rendahnya akses kesehatan serta keuangan.
Perempuan di Kairo memang sering mengalami pelecehan seksual, misalnya secara verbal, ketika sedang berjalan di kota itu. Karena itulah semakin banyak wanita Mesir yang merasa memerlukan keahlian bela diri.
Rahma Hatem, salah satu remaja putri yang ikut serta dalam pelatihan pencak silat Tapak Suci ini, mengatakan bahwa ia lebih percaya diri dengan kemampuan beladiri yang dimilikinya. Ia menilai tidak ada yang bisa mengganggunya, karena ia bisa menghadapi orang-orang yang tidak baik tersebut.
Pencak Silat Mulai Terkenal pada 2003
Salah seorang pelatih yang mengajar bela diri khas Indonesia tersebut, pencak silat mulai terkenal di Mesir sejak tahun 2003. Hingga kemudian di tahun 2011, pencak silat menjadi semakin populer. Pencak silat yang berkembang di Kairo ini merupakan silat aliran Tapak Suci. Karena itulah mereka memakai seragam berwarna merah dan kuning.
Dibawa oleh Mahasiswa Al Azhar asal Minang
Mulanya, pencak silat berkembang di Kairo setelah dibawa seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar. Mahasiswa dari Minang itu tidak ingin kemampuan pencak silatnya hilang, sehingga mereka sering berlatih bersama di asrama putra milik Universitas Al-Azhar.
Kian berkembang di Kairo, kini terdapat 3 cabang pusat pelatihan pencak silat Tapak Suci di Ibu Kota Kairo, dan satu cabang di daerah Banha. Keempatnya dibina oleh pimpinan cabang Internasional Muhammadiyah Kairo.
Mesir Kini Memiliki Asosiasi Pencak Silat Sendiri
Bahkan saking populernya, Mesir kini telah memiliki asosiasi pencak silat sendiri yang bernama Egypt Pencak Silat Federation, yang telah diakui dan sudah berkompetisi di ajang silat internasional. KBRI Kairo sangat mendukung berkembangnya pencak silat khas Indonesia di Mesir. hingga pada tahun 2018 lalu, KBRI Kairo menggelar festival pencak silat di Gezira Youth Center, Zamalek, Mesir. Acara tersebut menampilkan pencak silat sebagai seni pertarungan serta sebagai atraksi bela diri.
Pencak silat merupakan kesenian beladiri asli Indonesia yang berkembang di abad ke-7. Pencak silat mulanya banyak dipraktekkan di Pulau Sumatera dan semenanjung Malaya. Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Majapahit di Pulau Jawa juga menggunakan kemampuan pencak silat untuk meluaskan daerah kekuasaan di nusantara, yang sekarang merupakan negara yang disebut Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Bela diri ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, India, Syam, Arab, dan metode bertarung Cina.