Umroh.com – Bagi kita umat islam sudah seharusnya mengetahui dalil yang terdapat di dalam Al-Quran dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Di dalam islam itu sendiri terdapat istilah dalil aqli dan dalil naqli. Dalil itu sendiri adalah mempunyai makna tuntunan, dasar atau landasan pengerjaan suatu ibadah atau suatu keyakinan. Kali ini akan membahas pengertian dalil aqli yang belum banyak orang tahu khususnya umat muslim.
Misalnya saja kita ambil contoh, mengapa orang islam diwajibkan untuk sholat lima waktu ? jawabannya tentu karena adanya perintah dari Allah SWT melalui sebuah dalil yang ada. Dan dalil ini menjadi dasar dikerjakannya sholat lima kali dalam sehari semalam.
Baca juga : Keistimewaan Aqidah Islam Ini Tak Terbantahkan
Pengertian Dalil Aqli Secara Bahasa Arab
Kata ‘Aql dalam bahasa Arab (etimologi) mempunyai beberapa arti yang diantaranya adalah : Ad-diyah (denda), al-hikmah (kebijakan), husnut tasharruf (tindakan yang baik atau tepat).
Pengertian Dalil Aqli Secara Istilah
Dalil aqli secara istilah (terminologi) adalah : ‘Aql (yang memiliki arti akal) digunakan untuk pengertian sebagai berikut :
- Aksioma-aksioma rasional dan pengetahuan dasar yang ada pada setiap manusia di dunia ini.
- Kesiapan bawaan yang bersifat instintif dan kemampuan yang matang. Akal merupakan ‘ardh atau bagian dari indera yang ada dalam diri manusia yang bisa ada dan bisa saja hilang.
Umroh.com merangkum, dalil aqli adalah dalil dimana didasarkan pada akal pikiran manusia itu sendiri. Dalil ini juga tidak bisa dijadikan untuk sandaran mutlak, hal ini tentunya berbeda dengan dalil naqli karena di dalam dalil naqli itu sendiri di ambil dari sumber Al-Quran dan sunnah. Namun dalil aqli ini sering kali digunakan untuk memperkuat dalil-dalil naqli yang ada.
Contoh Dalil Aqil
1. Contoh Pertama
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran :
“Dan sungguh-sungguh jika kamu bertanya kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: “Allah”, lalu bagaimanakah mereka dapat di palingkan (dari menyembah Allah)?” (QS. Az-Zukhruf : 87)
Contoh diatas merupakan dari dalil naqli yang diambil dari Al-Quran tentang keberadaan Allah SWT sebagai pencipta semua kepentingan yang selalu dipertanyakan oleh seorang mukmin. Sementara untuk dalil aqli (akal) mengenai pemikiran ini antara lain adalah :
- Sebuah teori sebab
Segala sesuatu tentu terdapat alasan yang melatarbelaknginya. Adanya sesuatu yang harus dilakukan, dan menginginkan suatu perubahan. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Pasti ada sesuatu dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan mengakhiri dengan sebab teori yang utama (causa prima) Dia adalah Tuhan.
- Teori keteraturan
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan dan bintang-bintang bergerak dengan sangat teratur. Tentu tugas ini diselesaikan dengan sendirinya, tanpa ada yang selesai. Lalu siapakah yang mempublikasikan alam semesta ini selain dari Tuhan ?
Begitulah sekiranya contoh dari dalil aqli yang berhubungan langsung dengan dalil naqli. Dan para ulama juga mendefinisikan dasar yang paling mendasar dalam islam adalah dalil naqli yang merupakan perwujudan dari Al-Quran dan sunnah. Sementara untuk dalil aqli itu sendiri hanya penguat yang akan menambah keyakinan akan hikmah dibalik setiap ketentuan syariat.
Tak hanya lancarkan rezeki, umroh juga menjadikan Anda tamu istimewa Allah. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
2. Contoh Kedua
Ilmu tafsir membutuhkan dalil aqli untuk rivew menentukan apa kesesuaian (munasabah) suatu ayat atau surat dengan ayat atau surat lainnya. Untuk riview menyelesaikan kesan pertentangan antar-ayat (tanaqudl) untuk review menentukan mana tafsiran yang paling relevan dan untuk menentukan metodologi tafsir yang hendak dipakai seterusnya. Jangan dikira Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk literal tentang petunjuk tafsir dana pa tafsiran setiap ayat yang sebenarnya dikehendaki Allah, semua itu adalah hasil dari ijtihad para ulama dengan menggunakan dalil yang rasional.
Ilmu hadits juga membutuhkan dalil aqli untuk review menentukan teori shahih tidaknya suatu sanad, kriteria keterpercayaan para perawi, kriteria persambungan antar perawi. Jangan dikira semua selesai secara tekstural oleh Rasulullah SAW. Bahkan menjelaskan bahwa menjelaskan hadits terbagi menjadi shahih, hasan dan dla’id saja Rasulullah SAW tidak pernah melakukannya. Oleh karena itu para ulama menggunakan dalil aqli (rasional).
Sifat Dalil Aqli
Sifat dalil aqli itu sendiri dijelaskan langsung oleh Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya :
“Dan termasuk orang gila sampai ia kembali berakal.”
Akal adalah daya pikir yang dimiliki oleh setiap manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, kemudian diberi muatan tertentu berupa kesiapan dan kemampuan yang dapat melahirkan sejumlah aktivitas pemikiran yang berguna bagi kehidupan manusia yang telah dimuliakan oleh Allah SWT.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Allah SWT berfirman :
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di daratan dan di lautan.” (QS. Al-Israa’ : 70)
Dapat disimpulkan bahwa islam sangat memberikan nilai dan urgensi yang amat tinggi terhadap akal manusia. Oleh sebab itu, sudah seharusnya manusia menggunakan akal pikirannya dalam melakukan segala aktivitasnya.