Umroh.com – Hadis merupakan salah satu ketetapan dari Rasulullah Saw melalui perkataan dan perbuatan yang dijadikan sebagai salah satu panduan umat Islam dalam melaksanakan kehidupannya. Dalam agama Islam terdapat dua hukum yang dijadikan sebagai pedoman umat muslim, pertama hukum dalam Alquran, kedua hukum dalam hadis. Dalam agama Islam ada berbagai macam hadis, salah satunya adalah hadis Qudsi. Tentu Anda harus mengetahui tentang pengertian Hadis Qudsi dan juga beberapa contohnya supaya lebih banyak infromasi yang didapat.
Apabila suatu permasalahan tidak memiliki penjelasan di dalam Alquran, maka penjelasan tersebut bisa dicari dalam hadis. Hukum-hukum dalam agama Islam harus diikuti baik dalam larangan ataupun perintah, karena hal tersebut berkaitan untuk kehidupan di akhirat kelak. Berikut penjelasan mengenai hadis Qudsi.
Baca juga : Jangan Sembarangan! Ini Pengertian Taubat yang Benar
Pengertian Hadis Qudsi
Hadis Qudsi merupakan salah satu hadis yang ada dalam agama Islam, berasal dari bahasa Arab yang artinya suci. Di dalam hadis Qudsi menggunakan kata “Allah berfirman”. maksudnya adalah ketika Rasulullah Saw mengatakan suatu hadis menggunakan kata “Allah berfirman”, berarti hadis tersebut bersumber dari Allah SWT. Jumlah hadis Qudsi tak sebanyak seperti hadis-hadis yang lainnya, yaitu hanya berjumlah 4444. Tetapi, yang hanya diketahui oleh umum hanya berjumlah 200.
Umroh.com merangkum, pengertian lainnya mengenai hadis Qudsi yaitu menurut Syekh Muhammad bin Shalih Al Hutsaimin, dapat dikatakan bahwa hadis Qudsi disebut sebagai hadis Ilahi atau Rabbani. Yang membedakan dari hadis-hadis lainnya hanya dalam kandungan maknanya saja. Hadis ini diriwayatkan dari Allah SWT, tetapi cara penyampaiannya kepada umat muslim melalui bahasa Rasulullah Saw sendiri. Allah SWT menyampaikan hadis ini melalui mimpi atau ilham Rasulullah SAW.
Mau dapat Tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya sekarang juga!
Contoh Hadis Qudsi
Dalam hadis Qudsi menggunakan kata “Allah berfirman”, yang berarti hadis tersebut berasal dari Allah SWT tetapi hanya penyampaiannya saja melalui Rasulullah Saw. Berikut adalah beberapa contoh mengenai hadis Qudis, yaitu dari Abu Hurairah r.a berkata, Nabi Saw bersabda :
“Allah Ta’ala berfirman ‘Aku mengikuti sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Dan Aku ada bersamanya jika ia senantiasa mengingat Aku. Jika ia ingat Aku sendirian, maka Aku pun akan mengingatnya sendirian. Jika ia ingat Aku dalam sekumpulan orang, Aku akan mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik dari itu (Malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal. Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-ku sehasta. Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan cara berlari.’” (HR. Bukhori no. 7405).
“Allah Ta’ala berfirman ‘Aku mengikuti sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Dan Aku ada bersamanya jika ia senantiasa mengingat Aku. Jika ia ingat Aku sendirian, maka Aku pun akan mengingatnya sendirian. Jika ia ingat Aku dalam sekumpulan orang, Aku akan mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik dari itu (Malaikat). Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal. Aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-ku sehasta. Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan cara berlari.’” (HR. Bukhori no. 7405).
Rasulullah Saw bersabda, Allah berfirman, “Seluruh amalan anak adam untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Puasa itu untukku, dan aku sendiri yang akan memberikan balasannya. Puasa itu perisai. Apabila seseorang diantara kamu berpuasa, janganlah memaki-maki, mengeluarkan kata-kata keji dan janganlah dia membuat kegaduhan. Jika dia dicaci oleh seseorang, atau dibunuh (hendak dibunuh), hendaklah dia katakan ‘saya berpuasa’”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Jadilah tamu Allah agar rejeki Anda dilancarkan, yuk temukan paketnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Di riwiyatkan dari Abu Hurairah R.a, bahwasannya Nabi bersabda, telah berfirman Allah SWT:
“Ibnu Adam (anak keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakan-ku, dan mereka tidak berhak untuk itu, dan mereka mencela-ku padahal mereka tidak berhak untuk itu, adapun kedustaannya padaku adalah perkataannya. ‘Dia tidak akan menciptakan aku kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakan-ku (tidak dibangkitkan setelah mati)’, adapun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya, ‘Allah telah mengambil seorang anak, (padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala sesuatu (Al-Shomad), Aku tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada bagiku satupun yang menyerupai.” (HR. Al-Bukhari dan an-Nasa-i)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.a, mengatakan bahwa Rasulullah Saw bersabda, Allah SWT berfirman,
“Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu, maka Aku meninggalkannya dan sekutunya.” (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Hadis di atas termasuk dalam hadis Qudsi karena Rasulullah Saw menyampaikan hadis tersebut menggunakan kata “Allah berfirman”, yang berarti hadis tersebut diriwayatkan dari Allah SWT.