1
Muslim Lifestyle

Bukan Orang Sembarangan Ternyata Ini Pengertian Muadzin

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti mendengar adzan yang berkumandang lima kali sehari. Adapun orang yang mengumandangkan adzan adalah seorang muadzin. Lantas apakah pengertian muadzin itu sendiri?

Baca juga: Dapat Banyak Kebaikan, Ini Hadits Keutamaan Seorang Muadzin

Pengertian Muadzin

Muadzin adalah orang atau beberapa orang terpilih di masjid yang ditugaskan untuk mengumandangkan adzan sebagai panggilan ibadah (sholat). Peran tambahan lain bagi muadzin juga biasanya bertugas dalam mengumandangkan takbir di hari raya pada malam Idul Fitri dan Idul Adha.

Biadanya seorang muadzin terpilih karena suara adzannya yang bagus dan kepribadian serta akhlak yang baik. Seorang muadzin juga sering disebut sebagai Bilal yang merupakan nama dari muadzin pertama dalam sejarah Islam yakni Bilal bin Rabah.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Adzan tak hanya menjadi syiar Islam tetapi juga sebagai penanda waktu sholat telah tiba. Dahulu pada zaman Rasulullah, Rasul dan sahabat sempat kebingungan soal penanda masuk waktu sholat. Bahkan ada yang menggunakan lonceng seperti Nasrani, atau terompet seperti Yahudi. Hingga akhirnya Abdullah bin Zaid bermimpi bertemu seseorang yang menyuruhnya untuk mengumandangkan adzan.

Mimpi itu pun diberitau oleh Rasulullah dan Rasulullah membenarkan mimpi itu karena Umar bin Khattab juga mengalami hal serupa. Setelahnya Bilal bin Rabah pun diminta untuk mengumandangkan adzan lantaran suaranya yang bagus dan lantang.

Hal yang Perlu Diperhatikan Seorang Muadzin

Syeikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Ghunyatul Thalibin menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang muadzin. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan lantaran adzan merupakan bagian dari ibadah. Tentunya setiap ibadah memiliki tata cara dan syarat yang harus dipenuhi. Adapun yang perlu diperhatikan adalah:

1. Suara yang fasih dan lantang

Umroh.com merangkum, hal pertama yang harus diperhatikan oleh muadzin adalah bacaan adzan harus fasih dalam melafalkannya terutama saat membaca dua kalimat syahadat.

webinar umroh.com

2. Mengetahui waktu sholat

Seorang muadzin harus tau waktu sholat karena adzan akan menjadi penanda masuk waktu sholat. Kalau tidak, masyarakat bisa bingung. Apalagi kalau ada yang sholat lantaran mendengarkan suara adzan. Kalau adzan tidak tepat waktu, sholat yang dikerjakan ketika itu juga tidak sah.

Jadilah tamu istimewa Allah dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

3. Makruh mengumandangkan adzan dengan kondisi junub

Muadzin harus dalam keadaan suci dan bersih sehingga baiknya mandi besar terlebih dahulu.

4. Jeda antara adzan dan iqomah saat maghrib jangan terlalu lama

Seorang muadzin harus memperhatikan waktu sholat seperti maghrib yang memiliki waktu sedikit. Maka dari itu baiknya seorang muadzin mempercepat jeda antara adzan dan iqomah di waktu maghrib.

5. Adzan mengusir setan

Dalam hadits Abu Hurairah -Radhiyallahu anhu- bahwasannya Rasulullah SAW Bersabda,

إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ فَإِذَا قَضَى النِّدَاءَ أَقْبَلَ حَتَّى إِذَا ثُوِّبَ بِالصَّلاَةِ أَدْبَرَ حَتَّى إِذَا قَضَى التَّثْوِيبَ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ يَقُولُ اذْكُرْ كَذَا اذْكُرْ كَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ حَتَّى يَظَلَّ الرَّجُلُ لاَ يَدْرِي كَمْ صَلَّى

“Jika dikumandangkan adzan untuk shalat, maka setan lari dan ia memiliki suara kentut sampai ia tidak mendengar adzan. Jika selesai adzan, maka ia datang kembali, sampai jika diiqamahkan untuk shalat, maka ia akan lari lagi hingga ketika iqamah selesai, maka ia datang kembali sehingga membisikkan antara seseorang dengan hatinya; setan berkata,”Ingatlah ini dan itu,” untuk sesuatu yang belum pernah ia ingat sebelumnya, sehingga seseorang itu berada dalam keadaan tidak tahu jumlah rakaat shalatnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

6. Suara muadzin yang terdengar akan menjadi saksi kebaikan baginya

Suara muadzin yang terdengar oleh masyarakat sekitar, baik tumbuhan, batu, manusia bahkan jin akan menjadi saksi baginya di hari kiamat. Sebagaimana Abu Said al Khudri berkata kepada Abdullah bin Abdirrahman bin Abi Sho’sho’ah al-Anshari:

إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي غَنَمِكَ أَوْ باَدِيَتِكَ فَأَذَّنْتَ بِالصَّلاَةِ فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ, فَإِنَّهُ لاَ يَسْمَعُ مَدَى صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلاَ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ إِلاَّ شَهِدَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. قَالَ أَبُوْ سَعِيْدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Sesungguhnya saya melihat kamu menyukai kambing dan daerah pedalaman, maka jika kamu berada di antara kambing-kambingmu atau di pedalaman lalu engkau mengumandangkan adzan, maka keraskan suaramu dengan adzan tersebut, karena sesungguhnya tidaklah mendengar suara muadzin baik itu jin, tidak pula manusia dan tidak pula sesuatu apapun kecuali akan bersaksi untuknya pada hari Kiamat. Abu Sa’id berkata: Saya mendengar hal ini dari Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam”.(HR. Al-Bukhari)

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Itulah pengertian muadzin beserta hal yang perlu diperhatikan muadzin. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membawa kepada kebaikan. Aamiin!