1
Doa

Ternyata Ini Lho Pengertian Sholat Gerhana yang Benar

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Dalam bahasa Arab, gerhana bulan atau gerhana matahari disebut kusuf atau khusuf. Di kalangan ulama, gerhana bulan disebut khusuf. Sedangkan gerhana matahari disebut kusuf. Ketika terjadi gerhana, umat muslim sangat dianjurkan melakukan sholat sunnah gerhana atau sholat kusuf. 

Baca juga: Terungkap, Ternyata Ini Keutamaan yang Didapatkan Setelah Sholat Gerhana

Fenomena Kusuf atau Khusuf

Umroh.com merangkum, Kusuf adalah peristiwa saat sinar matahari menghilang. Baik sebagian maupun keseluruhan (total). Peristiwa gerhana matahari di siang hari itu terjadi karena bulan menutupi cahaya matahari. 

Sementara Khusuf adalah peristiwa yang terjadi saat cahaya bulan menghilang sebagian atau keseluruhan, sebab posisi bumi menghalangi pantulan sinar matahari kepada bulan. 

Sholat Sunnah Gerhana

Sholat sunnah gerhana didirikan hanya ketika terjadi gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Ibadah ini sangat dianjurkan, dan bisa dikatakan hukumnya sunnah muakkad. Siapa saja bisa mengerjakannya. Baik orang yang menetap maupun orang dalam keadaan safar (dalam perjalanan).

Baca juga: Yuk Lihat Jadwal Sholat untuk Hari Ini di Sini!

Hukum Melaksanakan Sholat Gerhana

Ada perbedaan hukum melaksanakan sholat gerhana di kalangan ulama. Melaksanakan sholat gerhana matahari hukumnya sunnah muakkadah bagi ulama Malikiyah dan Syafi’iyah. Sementara ulama mazhad Hanafiyah menganggap sholat gerhana matahari hukumnya wajib. 

pengertian sholat gerhana (source flickr)

Sedangkan untuk melaksanakan sholat gerhana bulan, ada tiga macam pendapat ulama mengenai hukum pelaksanaannya. Ulama mazhab Hanafiyah menganggap sholat gerhana bulan hukumnya hasanah. Ulama mazhab Malikiyah menganggap hukumnya mandubah. Sementara ulama mazhab Syafi’iyah dan Hanabilah menganggap hukumnya sunnah muakkad.

webinar umroh.com

Sholat Gerhana adalah Perintah Rasulullah

Rasulullah memerintah umatnya untuk bersegera mengingat Allah dan mendirikan sholat saat melihat gerhana. Diriwayatkan oleh Imam Ad Darimi dan Imam An Nasai, Rasulullah bersabda, “Jika kalian melihat gerhana maka segeralah mengingat Allah Azza wa Jalla, dan melaksanakan sholat”.

Matahari dan bulan merupakan tanda kekuasaan Allah di antara tanda-tanda lain. Allah berfirman dalam surat Fussilat ayat 37, “Sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Jangan kalian bersujud pada matahari dan jangan (pula) pada bulan, tetapi bersujudlah kalian kepada Allah yang menciptakan semua itu, jika kamu hanya menyembahNya”.

Baca juga: Ingin Mengajak Keluarga Anda untuk Pergi Umroh? Lihat Cara Mudahnya di Sini!

Meluruskan Anggapan Kaum Jahiliyah

Gerhana bulan dan gerhana matahari merupakan tanda kebesaran Allah. Jika gerhana terjadi, sholat sunnah gerhana sebaiknya dilakukan umat muslim. sholat sunnah gerhana matahari disyariatkan pertama kali di tahun kedua Hijriyah. Sementara itu, sholat sunnah gerhana bulan mulai disyariatkan pada tahun kelima hijriyah. 

Di masa Jahiliyah, gerhana dianggap sebagai fenomena terkait kematian. Gerhana dianggap sebagai pertanda buruk, atau disebabkan oleh matinya seseorang. Ketika Ibrahim (putra Rasulullah) wafat, orang-orang Quraisy menganggap gerhana terjadi akibat meninggalnya Ibrahim.

Keyakinan ini segera diluruskan oleh Rasulullah agar kaum terdahulu beriman kepada Allah. Inilah sebabnya Rasulullah menjelaskan kepada para Sahabat dan masyarakat Quraisy bahwa matahari dan bulan merupakan dua dari tanda kekuasaan Allah. Kematian seseorang tidak bisa menyebabkan gerhana. Dan Rasulullah mengajarkan agar segera mengingat Allah dan melakukan sholat ketika gerhana sedang terjadi. 

Diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah bersabda, “Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah ta’ala. Karena itu, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan sholatlah kalian”.

pengertian sholat gerhana (source pinterest)

Sholat Gerhana Terdiri dari Dua Rakaat

Sebagaimana sholat sunnah pada umumnya, sholat gerhana juga terdiri dari dua rakaat. Bedanya, sholat ini hanya dikerjakan ketika kita menyaksikan gerhana. Kemudian pada setiap rakaat terdiri dari dua rukuk dan dua sujud. Keduanya (rukuk dan sujud) dilaksanakan cukup lama.

Baca juga: Begini Bunyi Bacaan Doa Sholat Gerhana, Hafalin Yuk!

Tata Cara Sholat Gerhana

1. Melihat terjadinya gerhana

2. Jamaah dihadirkan dengan panggilan “As-Shalaatu Jaami’ah”

3. Jamaah berkumpul dengan niat melaksanakan sholat sunnah gerhana

4. Takbiratul ihram dan berdiri di rakaat pertama. Membaca surat Al Fatihah, lalu surat yang panjang. Rukuk dengan panjang, kemudian bangkit i’tidal. Selanjutnya membaca surat yang panjang, dan bersambung dengan rukuk yang panjang.

5. Sujud yang panjang, duduk di antara dua sujud, lalu dilanjutkan dengan sujud kedua yang panjang.

6. Bangkit untuk rakaat kedua, yang dikerjakan serupa dengan rakaat pertama.

7. Duduk tasyahud akhir setelah bangkit dari sujud kedua yang panjang, kemudian sholat sunnah gerhana ditutup dengan salam.

Sholat Gerhana Dilaksanakan Hingga Gerhana Berakhir

Terjadinya gerhana matahari atau bulan adalah untuk membuat hamba-hambaNya takut. Karena itu, orang mukmin hendaknya segera mendirikan sholat agar gerhana lekas berakhir dengan izin Allah. Sholat gerhana dianjurkan berlangsung selama gerhana. Dengan demikian, umat Islam dalam kondisi sholat ketika gerhana terjadi hingga berakhir.

Diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Abu Musa r.a menuturkan bahwa Rasulullah melakukan sholat gerhana dalam waktu yang lama. Suatu ketika terjadi gerhana matahari, dan Rasulullah kemudian berdiri dengan takut karena khawatir akan terjadi kiamat. Beliau kemudian mendatangi masjid dan mendirikan sholat dengan berdiri, rukuk, dan sujud yang sangat lama. Abu Musa menuturkan bahwa dirinya belum pernah melihat Rasulullah melakukan sholat seperti itu. 

Baca juga: Perlu Diingat, Ini Jumlah Rakaat Sholat Gerhana

Rasulullah kemudian bersabda bahwa gerhana adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkanNya. Gerhana tersebut tidak terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang, tetapi Allah menjadikan peristiwa itu untuk menakut-nakuti hamba-hambaNya. Apabila umatnya melihat sebagian dari gerhana tersebut, kita diperintah untuk bersegera berdzikir, berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.