Umroh.com – Setiap manusia, Allah ciptakan dengan fitrah saling mencintai dan menyayangi satu sama lain, khususnya terhadap mereka yang berlawan jenis. Fitrah ini Allah ciptakan bukan semata-mata karena untuk memenuhi hawa nafsu manusia saja, melainkan karena memang untuk saling mengasihi dan membangun keluarga yang sakinnah mawaddah dan warahmah.
Makna Jodoh
Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, jodoh merupakan istilah yang dimengerti oleh hampir semua orang. Sudah tak asing lagi bahwa kalimat Jodoh dalam islam adalah sebuah cerminan diri, jika seseorang itu baik, InsyaAllah akan mendapatkan jodoh yang baik pula, dan begitupun sebaliknya. Jika seseorang itu baik tetapi mendapatkan jodoh yang belum sebaik dirinya, hal itu merupakan ujian dari Allah agar menuntunnya ke jalan kebaikan. Pasal mendapatkan jodoh baik dan buruk pun sudah di jelaskan dalam firman Allah QS An Nur Ayat 26 yang artinya:
“Wanita wanita yang keji adalah untuk laki laki yang keji, dan laki laki yang keji adalah untuk wanita wanita yang keji pula. Dan wanita wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik adalah untuk wanita wanita yang baik pula”. (QS An Nur : 26). Jelas dalam firman tersebut bahwa Allah memberikan jodoh berdasarkan akhlak dari hamba Nya tersebut, sebab itulah senantiasa ada nasehat bahwa setiap orang hendaknya memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Nya agar kelak mendapat jodoh yang baik pula.
Baca juga: Buat Jomblo, Ini Lho Hukum Menjalankan Taaruf
Kedudukan Jodoh dalam Islam
Mencari jodoh dalam islam, bukan semata-mata hanya karena perasaan cinta dan hawa nafsu semata. Jodoh dalam islam tidak terlepas dari fungsi manusia hidup di muka bumi ini. Muslim yang tidak memahami kedudukan jodoh dalam islam tentu juga akan salah mendudukan dan mencari jodoh yang terbaik dalam hidupnya. Bagaimanapun juga, proses pencarian jodoh memerlukan ikhtiar dan usaha, serta doa terbaik dalam diri kita.
Pengertian Taaruf
Saat ini sering kali terdengar istilah kata taaruf, yang identik dengan proses menuju pernikahan. Tapi apakah sebenarnya taaruf itu? Secara bahasa, arti kata taaruf adalah berkenalan atau saling mengenal. Arti taaruf berasal dari kata ta’aarafa. Allah swt berfirman yang artinya, “Hai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu)….” (Q.S. Al Hujurat: 13).
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya sekarang juga!
Kata li ta’aarafuu dalam ayat ini mengandung makna bahwa tujuan dari semua ciptaan Allah adalah agar kita semua saling mengenal satu sama lain. Arti taaruf itu mirip dengan makna berkenalan. Setiap kali kita berkenalan dengan seseorang, siapa pun itu, dapat disebut sebagai taaruf. Taaruf dianjurkan di dalam Islam, terutama untuk mempereratkan tali persaudaraan antarsesama muslim. Akan tetapi, arti taaruf antara lawan jenis mempunyai batasannya tersendiri, misalnya tidak diperbolehkannya ikhtilat (campur antara laki-laki dan perempuan) dan khalwat (berdua-duaannya seorang laki-laki dengan seorang perempuan). Arti taaruf yang dianjurkan dalam Islam adalah perkenalan dalam batas-batas yang sesuai dengan syariat yang sudah ditentukan dalam islam.
Menurut Ari Pusparini ta‟aruf adalah proses perkenalan yang bertujuan untuk mewujurkan suatu pernikahan. Bukan sekedar ingin kenal dan coba-coba siapa tau berjodoh, namun taaruf menjadi mulia karena niatnya suci dan juga mulia. Taaruf juga menjaga kesucian hubungan di atas nilai-nilai ilahiah (keTuhanan). Menjaga kehormatan diri dan juga pasangan. Tidak pula dilakukan disembarang tempat tanpa aturan yang jelas. Taaruf juga melibatkan orang-orang terpercaya yang akan memberikan arahan dan kenyamanan
Umroh.com merangkum, menurut Hidayat, taaruf adalah suatu bentuk komunikasi timbal balik antara pria dan wanita untuk saling memperkenalkan diri dan saling mengenal dalam hal-hal yang berkaitan dengan masalah pernikahan.
Menurut Imtichanah, taaruf berasal dari bahasa arab yang artinya saling mengenal. Berkenalan disini masih mempunyai makna universal mencakup semua kategori yang ada kaitannya dengan perkenalan misalnya perkenalan untuk berteman, bersaudara dan lain sebagainya. Secara spesifik, taaruf diartikan sebagai berkenalan dalam rangka mengetahui secara lebih mendalam tentang calon suami atau istri tanpa melalui proses pacaran.
Menurut Abdullah, taaruf adalah suatu proses penjajakan dan mengenal calon pasangan hidup dengan menggunakan bantuan dari seorang atau bisa juga dengan menggunakan lembaga yang bisa dipercaya sebagai mediator atau perantara dalam memilih pasangan sesuai dengan kriteria yang diinginkan seseorang yang merupakan suatu proses awal untuk menuju jenjang pernikahan.
Meskipun arti taaruf pada dasarnya sebatas perkenalan, Secara lebih spesifik, taaruf antarlawan jenis diartikan sebagai proses perkenalan atau berkenalannya seorang laki-laki dengan seorang perempuan untuk mendapatkan keyakinan terkait kelanjutan hubungan mereka.
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Pengertian Taaruf Berbeda dengan Pacaran
Arti taaruf berbeda dengan pacaran pada umumnya. Islam tak pernah menghalalkan pacaran karena pacaran sama halnya dengan mendekati zina. Selain membuat manusia berdosa, pacaran juga memberikan kerugian lain untuk manusia yang melakukannya, seperti terbuangnya waktu, uang, dan tenaga. Pacaran sangat memungkinkan kedua insan untuk saling bersentuhan, padahal hal tersebut jelas dilarang oleh agama Islam.
Sementara itu, berbeda dengan pacaran, taaruf memberikan banyak manfaat bagi yang menjalankannya. Taaruf membuat dua orang berlainan jenis yang ingin menikah menjadi tahu mereka cocok untuk bersatu dalam pernikahan atau berhenti sampai di proses taaruf ini. Arti taaruf di sini pun memiliki aturannya sendiri yang sesuai dengan syariat, seperti ditentukan waktu taaruf (maksimal tiga bulan), batas-batas perkenalan di dalam taaruf, dan cara perkenalan di dalam taaruf. Apabila taaruf berjalan dengan lancar dan kedua pihak setuju untuk lanjut, selanjutnya yang dilakukan ialah khitbah. Apabila khitbah telah selesai dilakukan, proses berikutnya ialah menikah dengan mengucap ijab kabul.
Sudah jelas bahwa Taaruf berbeda dengan pacaran. Jadi, kita sebagai orang tua yang baik tentunya wajib mengawasi dan memperhatikan pergaulan anak-anak kita agar mereka tidak terperangkap dalam arti taaruf yang salah.
Kenapa Islam tidak menganjurkan untuk pacaran?
Ketika seseorang berniat untuk ta’aruf, maka ia terbebas dari segala tuntutan berpacaran. Pada dasarnya, pacaran dan ta’aruf memang berbeda, dan Islam lebih menganjurkan umatnya untuk ta’aruf.
Berpacaran dianggap hanya mencari kenikmatan duniawi saja dan membawa mudharat karena memiliki tendensi untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendekati zina. Dua orang yang berpacaran kadang juga hanya berhubungan untuk main-main semata tanpa ada ujung yang jelas.
Baca juga: Ambil Hati si Dia dengan 15 Cara Taaruf Ini
Berbeda dengan pacaran, ta’aruf mengantarkan dua orang untuk menjalani hubungan yang serius. Dalam ta’aruf juga biasanya ada yang menemani pasangan saat pertemuan pertama dilangsungkan.