Umroh.com – Memasuki bulan ramadhan, Anda Pasti sering menemukan kata takjil. Ya memang betul, pengertian takjil adalah istilah yang sangat familiar saat memasuki bulan ramadhan. Tradisi takjil yang sangat populer di bulan Ramadhan diartikan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Kata Takjil sudah terlanjur populer diucapkan terutama dibulan ramdhan untuk menyebut hidangan berbuka puasa .
Terutama makanan dan minuman manis yang disantap sebelum berlanjut ke menu utama seperti kurma, kolak, gorengan, sop buah dan makanan pembuka lainnya. Namun, apakah betul makna sebenarnya dari kata takjil ialah makanan pembuka pada saat berbuka puasa ?
Baca juga : Resep Puasa Tanggal Tua, Mudah dan Murah!
Arti Takjil
Banyak di antara kita yang beranggapan bahwa takjil adalah istilah yang digunakan untuk mengartikan makanan atau sajian untuk buka puasa. Bahkan sampai banyak orang menyebut kurma, gorengan dan biji salak sebagai takjil. Istilah yang terlanjur salah kaprah.
Padahal, jika dikaji lebih lanjut, pengertian takjil tidak seperti itu. Takjil, adalah sebuah kosakata yang berasal dari Arab. Kata takjil / ta’jil artinya adalah “bersegera”, diambil dari hadits Nabi Muhammad SAW yang menyuruh untuk berbuka puasa dengan bersegera ketika telah sampai waktunya.
Takjil dalam arti sebenarnya bermakna kita tidak boleh menunda berbuka, saat berbuka tiba kita dianjurkan untuk maka bersegera berbuka. Karena di Arab masyarakatnya suka berbuka dengan kurma, maka kurma ini disebut makanan untuk takjil, alias makanan untuk menyegerakan berbuka.
Saat ini Istilah takjil kemudian digunakan oleh masyarakat Indonesia dengan menyebut kurma dan makanan untuk berbuka sebagai Takjil.
Jadi perlu di ingat, bahwasanya takjil artinya adalah penyegeraan yang dimaksudkan penyegeraan disini ialah untuk menyelesaikan puasa/membatalkan puasa dengan memakan sesuatu. Dalam islam dianjurkan sebelum berbuka dengan makanan yang berat, terlebih dahulu dibatalkan dengan makan makanan kecil dan mani, sebagaimana yang di contohkan oleh Rasulullah SAW adalah dengan memakan buah Kurma.
Jadi maksud Takjil adalah penyegeraan membatalkan puasa dengan makanan pembuka. Sekarang kata takjil mempunyai pergeseran arti yang berbeda dengan asal pengertiannya,yaitu makanan atau minuman seperti kolak, gorengan, es buah dan lainnya. Tentu ini adalah suatu kekeliruan.
Di dalam At-Tahdzib fi Fiqhi al-Imam al-Syafi’i berkata:
“Sunnah bagi orang yang puasa menyegerakan berbuka setelah yakin terbenamnya matahari, sunnah baginya sahur pada malam hari sehingga menjadi lebih kuat menjalankan puasa”.
Salah satu dasarnya adalah hadits atau sabda Rasulullah SAW berikut:
“Manusia masih berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka”.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Manfaat Dari Takjil
Umroh.com merangkum, takjil tak hanya memiliki arti menyegerakan untuk berbuka, akan tetapi takjil pun memiliki berbagai manfaat yang luar biasa. Diantaranya ialah :
1. Akan selalu berada dalam kebaikan
Rasulullah Saw pernah bersabda, Artinya:
“Manusia Senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Menyegerakan berbuka puasa adalah merupakan sunah Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam. Jadi, sudah sepantasnya kita sebagai umat muslim untuk senantiasa mengikuti sunah – sunah beliau.
Dan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda, Artinya :
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berbuka puasa dengan ruthab sebelum sholat (Maghrib). Jika tidak ada ruthab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air”
(HR. Abu Daud 2356, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
Dari kedua hadits di atas sudah jelas bahwasan-nya Rasulullah Saw selalu menyegerakan untuk berbuka puasa setiap kali beliau berpuasa, dan dalam berbuka puasa beliau memilih untuk berbuka terlebih dahulu dengan memakan kurma, dan jika tidak ada kurma, maka beliau berbuka dengan meneguk air saja.
Apalagi yang engkau cari jika hidup bukan untuk ridha Allah? Segera penuhi panggilan-nya bersama Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
2. Menjadi pembeda antara umat muslim dengan pemeluk agama lainnya
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah Saw penah bersabda yang artinya:
“Agama Islam akan selalu menang selama para pemeluknya mempercepat berbuka (puasa) karena orang Yahudi dan Nasrani selalu mengakhirkannya.”
3. Allah SWT akan mengabulkan doa – doanya
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya orang yang berpuasa tatkala berbuka doanya tidak akan ditolak.” (HR Ibnu Majah)
Dalam hadits yang telah diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga pernah bersabda, yang artinya:
“Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak ialah doa pemimpin yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doa orang yang teraniaya.”
4. Akan menyegarkan badan
Al- Muhallib pernah berkata:
“Hikmah dari menyegerakan berbuka puasa adalah agar orang yang berpuasa itu tidak semakin berat dengan menahan lapar lebih lama. Selain itu, agar badan segar kembali sehingga lebih kuat dalam beribadah di malam hari.”
5. Menjadi golongan orang-orang yang dicintai Allah
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
Dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Allah SWT berfirman :
“ Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling menyegerakan berbuka”
(Hadits ini dihasankan oleh Attirmidzi dan dishohihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban)
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!
Bagaimana sudah tahu jelas pengertian takjil yang sebenarnya dalam islam ? semoga kita semua tidak salah lagi ya dalam arti kata takjil dan bisa menerapkannya pada saat sedang menjalankan ibadah puasa.