1
Muslim Lifestyle

Inilah Penjelasan Tentang Pengertian Tayamum

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Secara bahasa, tayamum bisa diartikan sebagai ‘Al Qosdu (القَصْدُ)’ atau ‘maksud’. Orang Arab mengenal ungkapan “tayyamamtu asy syai’a”, yang berarti “qashadtuhu” atau saya menginginkannya. Berikut akan dijelaskan pengertian tayamum yang lebih lengkap.

Umroh.com merangkum, pengertian tayamum secara istilah adalah sebuah ritual ibadah yang mencakup mengusap wajah dan kedua tangan dengan menggunakan sho’id yang bersih sebagai pengganti wudhu. Sho’id merupakan seluruh permukaan bumi yang bisa dipakai untuk tayamum, baik yang di atasnya terdapat tanah maupun tidak. 

Baca juga: Ini Pentingnya Niat Tayamum yang Perlu Diketahui

Dijelaskan Bersama Perintah Wudhu 

Setelah pengertian tayamum itu sendiri, perintah tayamum juga bersanding dengan perintah wudhu di surat Al Maidah ayat 6. Allah berfirman, “Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau berhubungan badan dengan perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan permukaan bumi yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu”. 

Tayamum Menggunakan Sho’id yang Suci 

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hudzaifah Ibnul Yaman r.a, Rasulullah bersabda, “Dijadikan bagi kami (umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) permukaan bumi sebagai thohur atau sesuatu yang digunakan untuk bersuci (tayamum) jika kami tidak menjumpai air”.

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk donwload aplikasinya di sini sekarang juga!

Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Hudzaifah Ibnul Yaman bahwa Rasulullah bersabda, “Dijadikan (permukaan) bumi seluruhnya bagiku (Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam) dan umatku sebagai tempat untuk sujud dan sesuatu yang digunakan untuk bersuci”. 

Media yang Boleh Digunakan untuk Tayamum 

Allah mewajibkan hambaNya untuk bersuci sebelum beribadah menghadapNya. Cara bersuci diajarkan dengan berwudhu memakai air untuk membasuh anggota badan tertentu. Tetapi jika tidak menjumpai air, kita boleh menggunakan media lain yang terdapat pada permukaan bumi yang bersih dari najis. Contoh media yang bisa digunakan untuk tayamum adalah pasir, batu atau bebatuan, dan tanah baik yang lembab maupun kering. 

Hikmah Disyariatkannya Tayamum 

Menurut para ulama, tujuan disyariatkannya tayamum adalah agar kita bisa tetap bersuci dan menyempurnakan nikmat yang telah Allah karuniakan. Selain itu, tayamum juga membuat kita lebih bersyukur tentang kemudahan yang Allah berikan kepada hambaNya, dan tata caranya telah dijelaskan di dalam Kitab Al Quran.  

webinar umroh.com

Sebagaimana tercantum dalam surat Al Maidah ayat 6, “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak menyucikan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, supaya kamu bersyukur”. 

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Asal Mula Turunnya Perintah Tayamum 

Turunnya perintah tayamum memiliki kaitan erat dengan salah satu istri Rasulullah, yaitu Aisyah r.a. Aisyah menuturkan bahwa saat itu ia sedang turut serta dalam rombongan Rasulullah dan para Sahabat. Rombongan itu kemudian sampai di sebuah daerah bernama Al Baida atau Dzaitul Jaisy.  

Di daerah itulah kemudian kalung yang dikenakan Aisyah putus. Rasulullah kemudian meminta rombongan untuk berhenti dan mencarikan kalung Aisyah. Orang-orang yang ada di dalam rombongan menurut dan berhenti bersama Rasulullah. 

Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, para Sahabat mencari kalung Aisyah, hingga tidak terasa waktu shalat berikutnya hampir tiba. Sayangnya mereka tidak memiliki persediaan air untuk wudhu, dan tidak mendapatinya di daerah tersebut. Orang-orang dalam rombongan itu kemudian mendatangi Abu Bakar As Sidiq, ayah Aisyah, dan berkata “Tidakkah engkau melihat apa yang telah diperbuat oleh Aisyah? Dia telah membuat Rasulullah berhenti, dan orang-orang pun berhenti bersamanya. Sementara itu mereka tidak mendapatkan air dan tidak memilikinya”. 

Abu Bakar kemudian mendatangi Rasulullah yang sedang berbaring dengan meletakkan kepalanya di atas paha Aisyah yang sedang tertidur. Abu Bakar kemudian berkata kepada Aisyah, “Engkau telah menahan Rasulullah dan orang-orang, sementara mereka tidak memiliki air dan tidak pula mendapatkannya”. Abu Bakar memarahi Aisyah habis-habisan sambil mengarahkan tangannya ke pinggang Aisyah. Aisyah pun tidak bisa bergerak karena takut mengganggu Rasulullah yang sedang tertidur.

Hingga Subuh datang, rombongan tetap tidak memiliki air. Kemudian turunlah firman Allah berisi perintah tayamum. Surat yang turun adalah An Nisa ayat 43, dimana Allah berfirman, “Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun” 

Sikap orang-orang yang berada di rombongan Rasulullah pun mulai berubah. Salah seorang di antaranya, Usa’id bin Hudhair berkata, “Bukanlah ini awal dari keberkahan kalian, wahai keluarga Abu Bakar”. Aisyah lalu menuturkan, “Kemudian kami membangkitkan kendaraan tungganganku dan ternyata kalung tersebut berada di bawahnya”. 

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Maksud ‘Keberkahan dari keluarga Abu Bakar’ adalah Abu Bakar As Siddiq dan keluarganya dipandang memiliki keutamaan yang membawa manfaat bagi seluruh umat Islam. Karena peristiwa jatuhnya kalung Aisyah membuat anggota rombongan sedikit mengeluh karena tidak ada air, Allah menurunkan ‘pembelaanNya’ bagi Aisyah dengan membolehkan tayamum. Perintah dibolehkannya ini pula yang memberikan keringanan bagi seluruh umat muslim yang mengalami kondisi tertentu.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.