Umroh.com – Thawaf secara bahasa berarti berputar mengelilingi sesuatu. Sedangkan thawaf dalam ibadah haji dan umroh berarti mengelilingi Ka’bah. Secara istilah, thawaf berarti berputar mengelilingi baitul harom (Ka’bah). Thawaf merupakan ibadah yang hanya dilakukan di Masjidil Haram, dikarenakan thawaf dalam Islam hanya untuk memutari Ka’bah, dan hanya ada di sana. Lalu apa pengertian lain dari Thawaf itu sendiri?
Pengertian Thawaf
Thawaf juga sebagai ibadah pembuka jika Anda ingin beribadah di Masjidil Haram. Semisal ingin beritikaf, ingin shalat, ingin menuntut ilmu dalam kajian-kajian Masjidil Haram, maka disunahkan thawaf begitu masuk Masjidil Haram (thawaf tahiyyatul masjid). Tak hanya itu, thawaf merupakan ibadah yang hanya dilakukan di Masjidil Haram, dikarenakan thawaf dalam Islam hanya untuk memutari Ka’bah, dan hanya ada di sana.
Baca juga: Inilah Asal-usul Ibadah Thawaf dalam Ibadah Haji
Dilihat dari sebab disyari’atkannya, thawaf dibagi menjadi tujuh macam, yaitu thawaf qudum, thawaf ziyaroh, thawaf wada’, thawaf ‘umroh, thawaf nadzar, thawaf tahiyyatul masjidil harom, dan thawaf tathowwu’.
Syarat-syarat melaksanakan thawaf
Umroh.com merangkum, selain harus mengerti pengertian thawaf, dalam pelaksanaan thawaf, ada syarat-syarat yang harus Anda penuhi dalam melakukan ibadah ini. Beberapa poin tersebut merupakan syarat sah, dan afdholnya ibadah ini. Berikut umroh.com rangkum beberapa syarat melaksanakan thawaf.
1. Niat hanya untuk berbadah pada Allah
Niat yang iklas merupaka syarat diterimanya suatu ibadah, begitu juga dalam thawaf. Jangan sampai ada niat lain terutama niat bermaksiat seperti ingin berbenturan dengan lawan jenis, atau mengambil harta jamaah lain saat berdesakan (copet).
Bagi orang yang sedang berihram, tidak disyaratkan niat khusus thawaf yang diucapkan dalam pelaksanaan thawaf, karena sudah tercakup dalam niat ihram haji/umrah. Sedangkan untuk orang yang tidak sedang berihram, maka disyaratkan niat thawaf saat memulai putaran thawaf di dalam hati, karena niat ialah ibadah hati.
Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
2. Suci dari najis dan hadats (kecil maupun besar)
Thawaf merupakan ibdah yang juga mensyaratkan bersih dari hadast kecil maupun besar. Demikian pula badan, pakaian, dan tempat yang dilalui harus suci dari najis. Bila di tengah thawaf berhadats atau terkena najis, seperti buang angin maka harus bersuci dan menghilangkan najisnya terlebih dahulu dengan berwudhu dan sebagainya. Setelah itu melanjutkan putaran dari tempat ia mulai berhadats atau terkena najis. Namun lebih utama untuk mengulangi thawaf dari awal.
3. Menutup aurat
Tertutup dari aurat juga merupakan syarat sah mayoritas ibadah. Baju ihram laki-laki dan perempuan sudah menutup aurat, tetapi Anda juga harus menjaganya agar tidak tersingkap saat bertubrukan dengan jamaah lain.
Bila di tengah putaran thawaf, auratnya terbuka, maka wajib untuk segera ditutup dan melanjutkan putaran thawaf dari titik saat auratnya terbuka.
Melancar rezeki Anda, yuk berangkat umroh dan temukan paketnya di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
4. Memulai thawaf dari hajar aswad
Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam mencontohkan kepada para sahabat untuk memulai thawaf dari hajar aswad. Anda juga dianjurkan menyentuhnya atau menciumnya, adapun jika tidak sanggup maka cukup menegadahkan tangan ke arahnya.
Dari batu suci tersebut, Anda bisa mulai memutar mengelilingi Ka’bah. Jika dimulai sebelum hajar aswad, tidak dianggap sah putaran thawafnya, juga belum terhitung satu putaran jika belum sampai ke hajar aswad lagi.
5. Menjadikan Ka’bah di sebelah kiri
Putaran thawaf sudah diatur sejak zaman sebelum Rasulullah sallallahu ‘alayhi wa sallam, yaitu berlawanan arah jarum jam. Sehingga Anda harus selalu berada di sebelah kiri Ka’bah. Jika di tengah putaran tidak sesuai posisi tersebut, wajib segera ke posisi yang benar dan melanjutkan hitungan putaran thawaf dari tempat tersebut.
6. Semua anggota badan dan pakaian berada di luar bangunan Ka’bah, Syadzarwan, dan Hijr Isma’il
Syarat ini berkaitan dengan jalur atau lintasaan jamaah thawaf. Lintasan tersebut tidak melewati dalam Ka’bah, Syadzarwan, dan Hijr Isma’il. Sehingga semua anggota badan dan pakaian orang yang thawaf, harus berada di luar bangunan-bangunan tersebut.
Apabila di pertengahan putaran thawaf anggota badan berada di dalam kawasan-kawasan tersebut, maka tidak dihitung putaran thawaf, ia wajib segera berada di posisi yang benar dan melanjutkan jumlah putaran thawafnya.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
7. Thawaf sebanyak tujuh kali putaran
Thawaf harus dilakukan secara yakin sebanyak tujuh kali putaran, jika ragu-ragu, maka mengambil bilangan yang paling sedikit untuk selanjutnya menambah jumlah putarannya, sebagaimana keraguan dalam rakaat shalat. Keraguan yang timbul setelah selesai thawaf, tidak berpengaruh dalam keabsahan thawaf.