Secara bahasa, pengertian zakat adalah tumbuh, subur, berkembang, atau bertambah. Menurut istilah, pengertian zakat diartikan sebagai pengambilan tertentu dari harta tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan diberikan kepada golongan tertentu.
Pengertian Zakat
Umroh.com merangkum, zakat adalah perintah Allah kepada umat muslim. Dalam beberapa ayat di Al Quran, Allah menurunkan firman yang isinya adalah perintah untuk berzakat. Seperti pada surat Al Baqarah ayat 43, di mana Allah berfirman, “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”.
Baca juga: Macam-macam Zakat yang Harus Anda Ketahui
Selain itu, Allah juga menyebutkan perintah zakat di surat At Taubah ayat 104, di mana Allah berfirman yang artinya, “Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?”.
Salah Satu dari Rukun Islam
Mengeluarkan zakat merupakan salah satu dari rukun Islam. Rasulullah bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, melaksanakan puasa di bulan ramadhan, mengeluarkan zakat, dan melaksanakan haji ke Baitullah bagi yang mampu”.
Seseorang dianggap tidak sempurna keIslamannya jika ia tidak melaksanakan zakat. Pelaksanaan ibadah zakat juga telah diatur, mulai dari jumlah yang harus dikeluarkan dan siapa saja yang berhak menerimanya.
Hukum melaksanakan adalah wajib bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat. Syarat wajib zakat adalah muslim, berakal, baligh, dan memiliki harta sendiri yang sudah mencapai nisab.
Mau dapat tabungan umroh cuma-cuma? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!
Jenis Zakat
Ada beragam jenis zakat, yaitu :
- Zakat Fitrah, yang dilaksnakan setahun sekali di bulan Ramadhan.
- Zakat Maal, atau zakat harta yang wajib dikeluarkan jika telah mencapai nisab tertentu. Zakat maal kemudian terbagi menjadi berbagai jenis zakat, antara lain:
- Zakat Profesi, atau zakat pertanian yang dikeluarkan dalam jumlah tertentu setelah menerima upah atau hasil dengan nisab tertentu.
- Zakat Perdagangan, yang dikeluarkan dari harta niaga atau aset yang diperjualbelikan.
- Zakat Saham, yang dikeluarkan dari hasil keuntungan investasi saham.
- Zakat Perusahaan, yang dianalogikan kepada zakat perdagangan.
8 Golongan Penerima Zakat
Islam telah mengatur siapa saja yang berhak untuk menerima zakat. Mereka adalah :
- Fakir, yaitu orang yang tidak memiliki harta
- Miskin, yaitu orang yang memiliki harta atau penghasilan, namun tidak dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari
- Riqab, adalah hamba sahaya atau budak
- Gharim, adalah orang yang memiliki banyak hutang
- Mualaf, yakni orang yang baru masuk Islam
- Fisabilillah, yakni orang yang berjuang di jalan Allah
- Ibnu Sabil, yaitu orang yang sedang melakukan perjalanan atau musafir di perantauan
- Amil Zakat, yaitu orang yang mengurus, mengelola, dan menyalurkan zakat.
Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda di umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
Hikmah di Balik Zakat
Ada banyak hikmah di balik perintah zakat. Ibadah tersebut memiliki kaitan dengan kehidupan sosial dan hubungan dengan manusia lain. Selain itu, zakat juga berkaitan erat dengan hubungan antara seorang hamba dengan RabbNya. Orang yang mengimani Allah dan perintahNya akan melaksanakan zakat dengan sebaik-baiknya. Ketika zakat telah dilaksanakan, ibadah tersebut bukan hanya menjadi penenang jiwa, namun juga memperindah hubungan sesama manusia.
Dengan menunaikan zakat, berikut hikmah yang bisa kita petik.
1. Zakat Membantu Kehidupan Orang yang Kurang Mampu
Orang yang fakir dan miskin adalah dua di antara delapan golongan penerima zakat. Zakat yang diberikan kepada mereka akan sangat membantu kehidupan mereka. Ketika kebutuhan pokok mereka terpenuhi, maka mereka akan mampu beribadah dengan baik.
2. Zakat Mengurangi Kesenjangan Sosial
Perbedaan mencolok antara yang kaya dan yang miskin bisa menimbulkan perasaan sedih hingga iri dan dengki bagi masyarakat yang merasa tertinggal. Karenanya, zakat yang dikeluarkan oleh orang yang mampu akan menjembatani jurang tersebut. Bukan hanya akan membuat orang yang tidak mampu mendapat bantuan yang meringankan beban mereka, zakat juga akan menjalin hubungan yang lebih erat antara masyarakat yang mampu dengan yang kurang mampu. Dengan demikian, tercipta kehidupan yang lebih tenang dan harmonis.
3. Zakat Mensucikan Jiwa Manusia
Mengeluarkan zakat memberikan dampak yang sangat positif bagi jiwa manusia. Dengan memberikan sebagian dari harta yang Allah titipkan, maka akan timbul perasaan bersyukur di dalam hati. Rasa syukur inilah yang akan membuat jiwa manusia lebih lapang.
Selain itu, zakat juga akan menumbuhkan akhlaq baik dan menghilangkan akhlaq buruk. Berzakat akan membuat seseorang terlatih untuk ringan tangan dan mengulurkan tangan kepada manusia yang membutuhkan. Dengan sendirinya, sifat-sifat buruk seperti kikir atau serakah akan terhapus dengan rasa syukur dan uluran tangan yang diberikan.
4. Menguatkan Persaudaraan atau Ukhuwah
Dengan disalurkannya zakat, maka akan tercipta perasaan kesatuan dan persaudaraan di masyarakat. Dengan demikian, terjalin solidaritas di antara umat dan masyarakat, sehingga tercipta hubungan yang baik dan kompak.
Baca juga: Percaya atau Tidak, Segini Besaran Nisab Zakat Maal
Zakat yang disalurkan dengan baik akan mengikis perasaan gelisah di dalam masyarakat sehingga tercipta ketenangan dan ketentraman. Hubungan yang terjalin itu akan memudahkan masyarakat untuk saling membantu dan tolong menolong.