1
Parenting

Selain Memberi Makan Halal, Ini Peran Lain Seorang Suami

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Dalam berumah tangga, laki-laki adalah pemipin dalam berumah tangganya. Laki-laki wajib memenuhi kebutuhan keluarga. Peran utama laki-laki sebagai suami dalam membina rumah tangga adalah memberi nafkah halal untuk istri dan anak-anaknya.

Dalil Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا

Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya” (QS. Ath Tholaq: 7).

Baca juga: Ini Peran Orangtua Terhadap Anaknya yang Pacaran

Keutamaan Memberi Makan Anak yang Halal

Umroh.com merangkum, makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Kita semua tahu, hampir tidak ada orang yang bisa menahan dari lapar dan haus selama berhari-hari. Hal ini tentu menjadi indikasi bahwa makanan dan minuman sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Dalam Islam, mengonsumsi makanan dan minuman jelas telah diatur dalam Al Quran dan Hadits. Ada makanan yang dibolehkan untuk dimakan (halal), ada juga yang dilarang (haram).  Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan untuk dimakan menurut ketentuan syariat Islam. Hampir semua yang dapat dikonsumsi adalah halal, dan hanya sedikit yang diharamkan.

Makanan yang halal adalah makanan yang halal zatnya, halal cara memprosesnya dan halal cara memperolehnya. Makanan yang halal zatnya yaitu makanan yang tidak mengandung hal-hal yang diharamkan oleh Allah seperti darah, daging babi, bangkai, dan lainnya.

webinar umroh.com

Mau dapat tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

Kemudian, makanan yang halal cara memprosesnya yaitu makanan yang diproses dengan menyebut asma Allah. Lalu makanan yang halal cara memperolehnya yaitu makanan yang tidak diperoleh dari hasil mencuri, menjarah, menipu, ataupun korupsi.

Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 173)

Laki-laki sebagai ayah harus mampu memberikan makan yang terbaik untuk anaknya, bukan hanya bergizi namun kehalalan hasil yang didapatkan juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Ada beberapa keutamaan memberi makan anak yang halal, khususnya bagi kesehatan tubuh.  Beberapa diantaranya sebagai berikut:

1. Menjauhi Sumber Penyakit

Seperti dibahas sebelumnya, bahwa mengonsumsi makanan dan minuman halal dapat memberikan dampak positif bagi tubuh. Sistem kekebalan tubuh bisa semakin meningkat untuk melawan penyakit karena produk makanan halal terjaga dari najis, kotoran dan hal lainnya.

2. Sumber Tenaga

Makanan halal juga memiliki akhlakul karimah sebab jika makanan halal dikonsumsi nantinya akan berubah menjadi sumber energi yang tidak hanya bisa digunakan untuk beraktivitas seperti belajar atau berolahraga namun juga bisa digunakan dalam beribadah.

3. Menjaga Akhlak

Makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh, tentu akan menjadi darah dan daging. Jika yang dikonsumsi haram, maka sesuatu yang haram akan terus mengalir dalam darahnya. Untuk itu, mengonsumsi makanan halal akan membuat seseorang terjaga akhlaknya dari hal tidak terpuji.  

4. Mendapatkan Ridha Allah SWT

Manfaat lain dari mengonsumsi makanan halal adalah agar mendapat ridha Allah SWT. Dengan begitu, semua yang masuk ke dalam tubuh adalah hal-hal bersih. Seorang muslim bisa khusyuk dalam beribadah karena memilih jenis makanan dan minuman yang halal.

5. Memperbaiki Keturunan

Mengkonsumsi makanan halal termasuk hanya memberikan makanan halal pada anak nantinya juga bisa menghasilkan kebaikan. Sebaliknya jika memberikan makanan haram pada anak seperti manfaat minyak babi, maka hal tersebut bisa merusak akhlak dan juga kebaikan pada diri anak. Maka dari itu, orang tua harus bisa memastikan untuk selalu memberikan makanan halal pada anak anak agar bisa terhindar dari sifat dan sikap anak yang sering membangkang dan sulit diatur.

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Peran Suami Bagi Istri

Setiap insan yang telah berkeluarha tentunya mendambakan keluarga yang sakinah, mawadah, dan warahmah. Dalam mencapai semua keinginan itu tidaklah bisa didapatkan begitu saja melainkan suami istri harus saling memenuhi kewajiban dan hak satu sama lain. Biasanya, hanya kewajiban istri terhadap suamilah yang sering ditekankan. Sedangkan kewajiban suami terhadap istri jarang sekali dibahas.

Peran suami sifat yang paling menonjol agar rumah tangga menjadi harmonis dan tentram. Karena suamilah pemimpin yang patut akan dicontoh oleh istri dan anak-anaknya. Berikut ini peran suami terhadap istri, diantaranya.

1. Menafkahi

Nafkah adalah hak wajib seorang istri dari suaminya. Ketika menikah, maka seorang laki-laki secara otomatis bertanggung jawab atas kelangsungan hidup istrinya. Karenanya, suami wajib memberikan nafkah secara cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, termasuk juga biaya anak-anak.

2. Menggauli Istri dengan Baik

Selain nafkah lahir, istri juga membutuhkan nafkah batin—yang diwujudkan dalam hubungan suami istri yang mesra dan penuh kasih sayang. Seorang suami wajib menggauli istrinya sebaik mungkin.

Kriteria hubungan intim yang baik menurut Islam adalah tidak ada unsur kekerasan, dilakukan dengan penuh kasih sayang, dan tidak ada unsur keterpaksaan. Ada kalanya istri menolak berhubungan badan karena capek, hendaknya suami memahami hal ini.

3. Menjaga Aib Istri

Jangan sekali-kali menceritakan kehidupan pribadi istri atau rumah tangga Anda kepada orang lain, terutama yang sifatnya cukup privat. Sebagai suami, sudah sepatutnya Anda juga menjaga marwah istri dengan tidak menceritakan kejelekan atau keburukannya di hadapan orang lain. Selain tidak etis, hal ini juga akan sangat menyakiti perasaan istri Anda sebagai pasangannya. Bagaimanapun, aib istri adalah aib suami juga.

Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata; “Aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata, Rasulullah saw bersabda: sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia istrinya.” (HR. Muslim)

4. Membimbing Istri

Suami adalah imam (pemimpin) bagi istri dan keluarga. Maka sudah sepatutnya Anda memberikan contoh yang baik dan membimbing keluarga ke jalan yang benar dan sesuai dengan tuntutan syairat. Selain mencukupi kebutuhan pendidikan keluarganya, suami/ayah juga wajib membimbing keluarga dengan ilmu agama.

5. Memperlakukan Istri dengan Baik

Peran suami yang terakhir adalah siap mengambil alih tanggung jawab dari orang tuanya. Oleh karena itu suami diwajibkan untuk selalu memperlakukan istri sebaik mungkin, menjaganya dengan penuh kasih sayang, serta mencukupi kebutuhannya.

Sedikit catatan, jangan melimpahkan segala urusan rumah tangga kepada istri, misalnya mencuci, memasak, mengurus anak, dan sebagainya. Ringankan bebannya dengan bersama-sama melakukan tugas rumah tangga. Niscaya ia akan semakin bahagia dan mencintai Anda.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk download aplikasinya di sini sekarang juga!

“Kewajiban seorang suami terhadap isterinya ialah suami harus memberi makan kepadanya jika ia makan dan memberi pakaian kepadanya jika ia berpakaian dan jangan memukul wajahnya dan jangan pula meninggalkannya kecuali ia berada di dalam rumah (ketika isteri membangkang)“ (HR. Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah)