1
Muslim Lifestyle

Pahami Tentang Perbedaan Ikhlas dan Riya Berikut Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Dalam berbuat kebaikan tentu kita akan memiliki nilai pahala yang sangat besar, karena Allah SWT juga meminta kita sebagai umatNya untuk saling membantu dan juga saling memberi kepada sesama umat manusia, namun ketika kita mengejakan kebaikan dan melakukan amal shalih alangkah baiknya untuk menghindari sifat riya atau menceritakan kebaikan kita kepada orang lain, dan sudah seharusnya kita mengerjakan kebaikan karena semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan ikhlas mengerjakannya. Sehingga perlu dipahami mengenai perbedaan ikhlas dan riya bagi yang belum begitu tahu banyak.

Baca juga : 10 Makanan Halal Turki dengan Rasa yang Lezat

Perbedaan ikhlas dan riya

Ikhlas itu sendiri mempunyai arti memurnikan atau menjernihkan sesuatu. Amalan yang ikhlas adalah amal yang dilakukan dengan niat yang murni semata-mata karena untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT dan tidak tercampur dengan niatan-niatan yang lainnya, seperti riya atau memamerkan kebaikan yang dilakukannya dan tidak mengharapkan pujian dari oranglain. Ikhlas juga dapat memberikan kekuatan pada seseorang untuk terus menjalankan tugasnya yang berat, bahkan menjadikan ujian berat tersebut menjadi seperti ringan, yang jauh mendekat dan yang sulit menjadi mudah. Ikhlas telah mengantarkan hamba-hamba pilihan Allah SWT untuk menempati derajat terpuji tinggi di sisi-Nya.

Sedangkan untuk riya itu sendiri tentunya berbeda dengan ikhlas. Riya adalah dimana seseorang melakukan sesuatu kebaikan bukan karena Allah SWT, seseorang tersebut tentunya mengharapkan pujian dari orang lain dan ingin disanjung.

Ya’qub Al-Makruf berkata,

“Orang yang ikhlas adalah yang orang yang menutup-nutupi kebaikannya sebagaimana ia menutup-nutupi kejelekannya.”

Sebagian ulama ditanya : “Apakah punya keikhlasan itu? Ia menjawab “Puncak keikhlasan adalah engkau tidak mengharapkan pujian manusia.”

Mau dapat Tabungan umroh hingga jutaan rupiah? Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Perintah Ikhlas dan Larangan Riya

Ikhlas itu sendiri adalah tanda keimanan seseorang kepada Allah SWT sedangkan riya merupakan tanda kemunafikan pada diri seseorang. Bahkan Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hamba-nya untuk beribadah dan beramal semata-mata karena mengharapkan ridho Allah SWT dan tidak ada sedikitpun untuk melakukan riya, sehingga menceritakan kebaikannya kepada orang lain. Allah SWT berfirman :

webinar umroh.com

“Katakanlah : “Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan.” Dan (katakanlah) “Luruskanlah muka (diri) mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepadaNya. sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya).” (QS. Al-A’raaf : 29)

Allah SWT berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali dikit sekali.” (QS. An-Nisa : 142)

Tak hanya menjadi tamu Allah, umroh juga dapat melancarkan rezeki Anda. Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya semua amalan ini terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan.” (Bagian dari sebuah hadits di dalam dua kitab shahih)

Dan dalam amal itu juga harus di niatkan ikhlas karena Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT:

“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan sholat dan menunaikan zakat : dan yang demikian itulah agama yang lurus.” ( QS. Al-Bayyinah: 5)

Allah SWT juga berfirman :

“Katakanlah : jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atas kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui.” (QS. Ali Imran : 29)

Amalan yang Tidak termasuk Riya

1. Rajin beribadah ketika bersama orang sholeh

Hal ini terkadang menimpa ketika seseorang berkumpul dengan orang-orang sholeh sehingga lebih bersemangat dalam menjalankan ibadahnya. Hal ini tidak termasuk ke dalam riya. Ibnu Qudamah mengatakan, “Terkadang seseorang menginap di rumah orang yang suka bertahajud (sholat malam) lalu ia pun ikut melaksanakan tahajud lebih lama. Padahal biasanya ia hanya melaksanakan tahajud sebentar saja. Pada saat itu, ia menyesuaikan dirinya dengan mereka. Ia pun ikut berpuasa. Jika bukan karena bersama orang yang ahli ibadah tadi, tentu ia tidak rajin beribadah seperti ini.”

2. Menyembunyikan dosa

Umroh.com merangkum, kewajiban bagi setiap muslim adalah apabila seseorang tersebut telah berbuat dosa maka kewajibannya adalah menyembunyikan dan tidak menampakkan dosa tersebut. Rasulullah SAW bersabda “Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang menampakkan perbuatan dosanya. Di antara bentuk menampakkan dosa adalah seseorang di malam hari melakukan maksiat, namun pagi harinya – padahal telah Allah menutupi– ia sendiri yang bercerita “Wahai fulan, aku semalam telah melakukan maksiat dan itu.” Padahal semalam Allah telah menutupi maksiat yang ia lakukan, namun pagi harinya ia sendiri yang membuka aibnya yang telah Allah tutup.”

perbedaan ikhlas dan riya

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

3. Memakai pakaian yang bagus

Hal tersebut tidak lah termasuk ke dalam golongan riya karena Allah SWT menyukai keindahan. Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan masuk surga seseorang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong walau sebesar dzarrah (semut kecil).” Lantas ada seseorang yang berkata “Sesungguhnya ada orang yang suka berpenampilan indah (bagus) ketika berpakaian atau ketika menggunakan alas kaki.” Rasulullah SAW menjawab “Sesungguhnya Allahitu Maha Indah dan menyukai keindahan.”