1
Kesehatan

Perbedaan Obat Herbal dan Kimia Pada Penderita Asma

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Penyakit asma adalah penyakit yang berhubungan erat dengan saluran pernafasan. Penyakit tersebut merupakan penyakit yang sangat menganggu penderitanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pada seseorang yang menderita penyakit asma akan merasakan mudah lelah dan tidak dapat melakukan aktivitas yang berat dan terlalu berlebihan. Selain itu penderita penyakit asma akan mengalami sesak nafas dimana hal tersebut terjadi akibat kurangnya oksigen yang masuk ke dalam tubuh. oksigen yang tidak optimal masuk ke dalam tubuh tersebut diakarenakan terdapatnya penyempitan saluran pernafasan yang disebabkan oleh adanya peradangan atau inflamasi pada dinding rongga saluran pernafasan. Penyakit asma bisa diderita oleh siapa saja tidak mengenal jenis kelamin maupun usia.

Untuk pengobatan penyakit asma belum terdapat obat yang benar-benar dapat digunakan untuk menyembuhkan asma secara total. Pengobatan yang terdapat kali ini hanya untuk mengurangi frekuensi kambuhnya penyakit asma. Untuk pengobatan tersebut terdapat dua jenis pilihan obat yang dapat digunakan yaitu obat kimia dan obat herbal dimana kedua obat tersebut memiliki perbedaan diantaranya:

Obat Kimia :

  1. Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
  2. Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asmaakut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
  3. Lebih di arahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
  4. Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak endapan obat akan menjadi racun yang berbahaya.
  5. Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.
  6. Reaksi cepat, namun efek sampingnya bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.

Obat Herbal :

  1. Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
  2. Lebih di utamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerlukan pengobatan lama.
  3. Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
  4. Bersifat Kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
  5. Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.
  6. Reaksi bisa cepat bisa lambat tetapi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.

Dari perbedaan diatas terlihat jelas bahwa obat herbal merupakan obat yang terasa lebih aman untuk dikonsumsi namun dalam mengkonsumsi obat herbal tersebut perlu diperhatikan dosisnya karena jika mengkonsumsi obat tersebut secara berlebihan akan menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh. salah satu obat herbal yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan daun seledri dan jahe dimana untuk membuat kedua ramuan tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan sederhana.

Untuk obat kimia biasanya terdapat dua jenis obat yaitu obat relieveryang bertujuan untuk menghilangkan gejala yang telah terjadi dan controlleryang bertujuan mencegah serangan sebelum terjadi. Contoh obat reliever yaitu salbutamol dan contoh dari obat controlleryaitu budesonide yang semuanya diberikan secara inhalasi. Untuk melakukan pengobatan tersebut harus diperhatikan pula efek samping yang diakibatkannya.

Terdapat dua pilihan antara menggunakan obat herbal dengan obat kimia hal tersebut anda yang akan memutuskan memilih menggunakan obat kimia atau herbal. Kedua obat tersebut memiliki kegunaan yang hampir sama namun efek sampingnya berbeda.