1
News

Perdana Menteri Selandia Baru Menolak Nama Teroris

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Penembakan yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru mengguncang dunia. Negara yang dikenal paling aman dan damai ini ternyata menjadi serangan teroris pada Jumat, 15 Maret 2019 lalu. Teroris bersenjata menyerang masjid saat dipenuhi jamaah sholat Jumat. Akibat serangan ini, sebanyak 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan ini.

Tragedi yang Membuat Warga Selandia Baru Terpukul

Tragedi ini membuat seluruh warga Selandia Baru terpukul. Seluruh warganya ramai-ramai memberikan dukungan kepada keluarga korban yang bersedih dan trauma. Dengan berbagai pesan damai, mereka meyakinkan bahwa hal yang terjadi bukanlah karakter Selandia Baru yang dikenal selama ini. Semua warga meyakinkan bahwa Selandia Baru adalah rumah bagi semua warganya, termasuk warga Muslim yang juga merupakan minoritas ini.

PM Selandia Baru Menolak Menyebut Nama Teroris

Duka dan geram tidak hanya dirasakan oleh warga Selandia Baru. Perdana Menteri Selandia Baru juga menunjukkan kemarahan dan kesedihannya. Dalam pidato terbarunya, Jacinda Ardern, Perdana Menteri Selandia Baru mengatakan tidak mau menyebut nama dari teroris yang telah mengusik ketenangan warga Selandia Baru. Menurutnya, teroris tersebut tidak pantas menerima apapun dari warga Selandia Baru, termasuk untuk dikenal namanya.

Pidato tersebut diperdengarkan 19 Maret 2019, di depan anggota dewan. Diawali dengan salam “Assalamualaikum”, Jacinda mengungkapkan pidato kenegaraannya masih dengan penuh emosional.

“Ia adalah seorang teroris, seorang kriminal, dan seorang ekstremis. Karena itulah ketika aku berbicara (tentangnya), aku tidak akan menyebut namanya”, jelas Jacinda. Ia menghimbau bagi semua orang untuk menyebut nama mereka yang telah pergi, bukan nama dari orang yang telah mengambil nyawa mereka.

“Ia (pelaku teroris) boleh mencari ketenaran di Selandia Baru, tapi kita, warga Selandia Baru tidak akan memberinya apapun, termasuk menyebut namanya”.

Kepemimpinan Jacinda Banyak Dipuji

Jacinda Ardern banyak dipuji oleh netizen dan warga dunia lainnya karena kepekaannya dalam mengayomi warga Selandia Baru yang sedang berduka. Dengan menahan geram, ia melakukan  pidato kenegaraan yang mengecam perbuatan teroris di dua masjid di Christchurch sesaat setelah tragedi tersebut terjadi.

Wanita berusia 38 tahun tersebut juga menemui keluarga korban dan mendengarkan keluh kesah mereka. Ia datang dengan menggunakan kerudung berwarna hitam dan gaun panjang berwarna hitam.

webinar umroh.com

Di hadapan keluarga korban, Jacinda tidak banyak bicara. Saat itu, Jacinda lebih banyak mendengar curahan hati dari keluarga korban yang ditinggalkan. Ia sesekali memeluk keluarga korban sambil menangis dan menenangkan mereka.

Dalam pidato penutupnya di hadapan para keluarga korban, ia mengungkapkan bahwa walaupun yang diserang adalah komunitas muslim di Selandia Baru, namun kesedihan adalah milik seluruh lapisan masyarakat di Selandia Baru. Baginya dan seluruh warga, komunitas muslim di Selandia Baru adalah bagian dari negara tersebut. “Kalian adalah Kita (You are us)”, tegasnya.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.