1
Muslim Lifestyle

Perhatikan, Inilah Dalil Tentang Zuhud

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Seseorang disebut zuhud ketika ia tidak tergoda dengan kesenangan dunia, sekalipun dunia ada di genggamannya, dan lebih memilih untuk melakukan sesutut bagi kebaikan akhirat. Sikap zuhud ini banyak dimiliki oleh orang-orang sholeh, serta para utusan Allah. Dalil tentang zuhud ada banyak. Kita bisa mempelajari sikap zuhud dari dalil-dalil berikut ini.

Pengertian Zuhud

Allah berfirman, “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan bersedih terhadap apa yang tidak kamu dapatkan, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS.Al Hadid: 23).

Baca juga: Amalan Istimewa, Ternyata Ini 6 Keutamaan Zuhud!

Zuhudnya Rasulullah

Umroh.com merangkum, Rasulullah pernah melantunkan doa yang menjadi tanda zuhud pada diri beliau. Dituturkan Ibnu ‘Umar, beliau berdoa, “Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini.” (HR.Tirmidzi, An Nasa’i, Al Hakim dan Al Baghawi).

Zuhudnya Nabi Daud

Allah berfirman, “Ingatlah hamba-Ku Daud, pemilik kekuatan (dalam melakukan ketaatan). Sesungguhnya beliau awwab (orang yang suka kembali kepada Allah)” (QS.Shad: 17).

Zuhudnya Nabi Sulaiman

“Kami anugerahkan anak kepada Daud yang namanya Sulaiman. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia awwab (orang suka kembali kepada Allah)” (QS.Shad: 30).

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!

Zuhudnya Nabi Ayub

“Kami dapati Ayub adalah orang yang sabar. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia orang yang awwab (suka kembali kepada Allah).” (QS.Shad: 44).

Dalil tentang Zuhud Mengundang Cinta Allah

Dituturkan Sahl bin Sa’ad As Sa’idi, ada seseorang yang mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam lantas berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.”

webinar umroh.com

Rasulullah bersabda, “Zuhudlah pada dunia, Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu.” (HR.Ibnu Majah).

Mau jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci? Yuk temukan paketnya cuma di Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Dunia Hanya Sementara, Akhirat yang Kekal

“Orang yang beriman itu berkata: “Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS.Ghafir: 38-39).

“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS.Al A’laa: 16-17).

Akhirat Tidak Sebanding dengan Dunia

Rasulullah bersabda, “Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat melainkan seperti jari salah seorang dari kalian yang dicelup -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk- di lautan, maka perhatikanlah apa yang dibawa.” (HR.Muslim).

Dunia Tidak Ada Harganya

Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah bersabda, “Seandainya harga dunia itu di sisi Allah sebanding dengan sayap nyamuk tentu Allah tidak mau memberi orang orang kafir walaupun hanya seteguk air.” (HR.Tirmidzi).

Dunia Itu Terlaknat

Rasulullah bersabda, “Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Orang yang Celaka

Rasulullah bersabda, “Celakalah budak dinar (uang emas), celakalah budak dirham (uang perak), celakalah budak khamishah (pakaian yang cantik) dan celakalah budak khamilah (ranjang yang empuk).” (HR.Bukhari).

Orang Kafir Lebih Memilih Dunia

“Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS.Al A’laa: 16-17).

Anjuran untuk Berhati-Hati terhadap Dunia

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya dunia ini indah dan memesonakan, dan sesungguhnya Allah Taala menyerahkannya kepada kalian. Kemudian Allah akan melihat bagaimana kalian berbuat atas dunia ini. Maka berhati-hatilah dalam urusan dunia dan berhati-hatilah juga terhadap wanita.” (HR.Muslim).

Keindahan Dunia yang Hanya Sekejap

“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), perumpamaan kehidupan dunia ini, ibarat air hujan yang Kami turun kan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS.Al Kahfi: 45).

Kehidupan Sesungguhnya Ada di Akhirat

Dari Anas ra., ia berkata, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ya Allah, sebenarnya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Dalil tentang Zuhud Akan Mempermudah Kehidupan

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya.

Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“ (HR.Ibnu Majah, Ahmad, Ad Darimi, Ibnu Hibban).

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

Nafsu Manusia Tiada Habisnya

Rasulullah bersabda, “Seandainya seorang manusia memiliki dua lembah (yang berisi) harta (emas) maka dia pasti (berambisi) mencari lembah harta yang ketiga“ (HR.Bukhari dan Muslim).

Kekayaan yang Sejati

Rasululah bersabda, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“ (HR.Bukhari dan Muslim).

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.