Umroh.com – Bulan Rajab, bulan mulia. Waktu dimana kita bisa mempersiapkan bulan Ramadhan dengan baik. Para ulama menyebutkan, kita bisa mempersiapkan diri dengan banyak beramal sholeh di bulan Rajab. Sehingga kita bisa memanen banyak pahala di bulan Ramadhan. Rasulullah pun menjelaskan beberapa hal tentang bulan Rajab kepada kita. Berikut adalah hadis tentang bulan Rajab yang perlu kita ketahui.
Hadis tentang Bulan Rajab Sebagai Bulan Haram
Umroh.com merangkum, bulan Rajab merupakan salah satu bulan Haram. Bulan yang dimuliakan dalam Islam. Rasulullah bersabda, ”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Ini serupa dengan firman Allah di dalam Al Quran. ”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS.At Taubah: 36).
Baca juga: 7 Keutamaan Bulan Sya’ban serta Amalan Baik
Makna ‘Bulan Haram’
Para ulama menjelaskan, maksud dari bulan Haram ialah bulan yang dimuliakan. Pada tradisi masyarakat Arab kuno, ada larangan membunuh atau berperang di bulan Haram. Para ulama kemudian menambahkan, saat bulan haram kita sangat dianjurkan melakukan amal sholeh dan ketaatan. Dan tidak melakukan perbuatan maksiat.
Amal sholeh yang dilakukan di bulan haram akan dilipatgandakan pahalanya. Sementara bermaksiat di bulan haram akan mendatangkan dosa yang lebih besar.
Hadis Tentang Bulan Rajab yang Dhoif
Karena termasuk dalam bulan haram, ada beberapa keyakinan di masyarakat tentang beberapa keutamaannya. Sayang, keutamaan yang diyakini itu berasal dari hadis dhoif. Berikut ini beberapa hadis tentang bulan Rajab yang bersifat dhoif:
1. Sungai Rajab di Surga
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis daripada madu, siapa yang puasa sehari di bulan Rajab maka Allah akan memberi minum orang ini dengan air sungai tersebut.”
Ibnul Jauzi menjelaskan bahwa hadis tentang bulan Rajab ini dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak dikenal. Sanadnya dhoif secara umum. Namun tidak sampai dihukumi palsu.
Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download aplikasinya sekarang juga!
2. Doa Menyambut Bulan Rajab
Hadis yang berisikan doa “Allahumma baarik lanaa fii rajabin wa sya’baana wa ballighnaa Ramadhaana“. Artinya, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan rajab dan sya’ban, dan sampaikan kami ke bulan ramadhan.”
Doa tersebut memang mengandung kebaikan. Tetapi, hadis tentang bulan Rajab yang disebut diriwayatkan Imam Ahmad itu terdapat perawi yang lemah.
3. Puasa Rajab
Hadis tentang bulan Rajab yang menyatakan bahwa Rasulullah tidak pernah berpuasa setelah Ramadhan, selain di bulan Rajab dan Sya’ban. Para ulama menganggap hadis tersebut sebagai hadis munkar. Sebab ada perawi yang sangat dhoif.
4. Hadis Tentang Bulan Rajab adalah Bulan Allah
Rasulullah bersabda, “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”.
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Bakar An Naqosy. Para ulama menyebut An Naqosy sebagai seorang pemalsu hadis. Bukan hanya dhoif, hadis itu termasuk hadis maudlu’ atau mengada-ngada (berbohong).
Keutamaan Bulan Rajab
Rasulullah bersabda, “Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Al Quran dibanding dzikir yang lain.”
Hadis ini disebut Ibnu Hajar diriwayatkan oleh perawi yang dikenal sebagai pemalsu hadis.
5. Keutamaan Puasa Rajab
Rasulullah bersabda, “Rajab adalah bulan Allah al-Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridla Allah yang besar.” Hadis tentang bulan Rajab ini termasuk palsu. Sebab dalam sanadnya ada dua perawi yang ditinggalkan.
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah catat baginya puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa tujuh hari maka Allah menutup tujuh pintu neraka.” Menurut Ibnul Jauzi, hadis ini palsu karena dalam sanadnya ada perawi bernama Aban yang ditinggalkan karena memalsu hadis.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Rasulullah bersabda, “Siapa yang puasa di bulan Rajab dan shalat empat rakaat…maka dia tidak akan mati sampai dia melihat tempatnya di surga atau dia diperlihatkan”. As Syaukani mengatakan bahwa hadis tersebut palsu, karena mayoritas perawinya tidak dikenal.