Ada 3 (tiga) hal yang dirasakan orang atas kepergian kita.
Pertama, orang yang mengenal kita sepintas akan mengatakan, “Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun, Kasihan…! Dan sebagainya”.
Kedua, teman dan sahabat kita akan bersedih beberapa saat atau beberapa hari, kemudian mereka kembali pada rutinitas dan canda tawa mereka.
Ketiga, kesedihan mendalam akan melanda rumah kita. Keluarga kita akan bersedih sepekan, satu-dua bulan atau hingga satu tahun. Kemudian mereka akan meletakkan kita dalam album kenangan.
Demikianlah, kisah kita yang telah meninggal di antara manusia telah berakhir, hanya tinggal album kenangan tentang kita.
Kisah kita yang sebenarnya baru dimulai bersama sesuatu yang nyata, yaitu, “Alam Akhirat”. Kehidupan kita yang sesungguhnya baru dimulai.
Pertanyaannya sekarang adalah, “Apakah yang telah kita persiapkan untuk alam kubur dan juga akhirat nanti? Ini adalah kenyataan yang pasti akan terjadi dan sehingga patut untuk kita renungkan.
Mari kita periksalah ibadah yang wajib dahulu dan kemudian yang sunnah. Sudah seberapa sering kita melakukannya.
Perikjsalah amal shaleh dan sedekah kita. Periksalah apakah kita sering ikhlas dalam melakukannya atau mungkin masih ada unsur pamrih dan riya’.
Semoga kita semua sudah menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal dan selamat di akhirat.
Allah berfirman :
وذكّر فإن الذكرى تنفعُ المؤمنين
Dan berilah peringatan! karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.
Selain itu, selain amalan wajib beserta beberapa amalan, ada satu amalan yang tak boleh kita sepelekan. Amalan itu adalah sedekah.
Kenapa Mayat memilih “sedekah” jika kembali ke dunia? Sebagaimana firman Allah dalam penggalan Surat Al-Munafiqun ayat 10:
رب لولا أخرتني إلى أجل قريب: ‼️فأصدق‼️
“Ya Allah! jika Engkau tunda ajalku sebentar saja, nescaya aku akan bersedekah”.
Coba kita lihat, disana tidak disebutkan , ” Aku akan Haji/Umrah. Aku akan Shalat. Aku akan Puasa”. Para ulama menjelaskan, ” Mayat hanya mengatakan sedekah, karena dia melihat pahala sedekah yang sangat besar “.
Apalagi sedekah jariyah juga merupakan salah satu amalan yang tidak akan pernah putus meskipun seseorang telah meninggal.
Oleh karena itu, perbanyaklah sedekah mumpung masih diberikan kesempatan. Ikhlas bersedekahlah dan utamakan pada orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang bepergian yang kehabisan bekal.
Semoga bermanfaat