1
News

Memahami Posisi Sholat Berjamaah Imam dan Makmum

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Sholat merupakan rukun islam yang harus dilakukan dan beberapa memiikihukum yang wajib. Ibadah yang satu ini bisa Anda lakukan di rumah atau masjid. Alangkah baiknya jika dilakukan di masjid secara berjamaah karena akan mendapat kebaikan yang berlimpah juga. Tentu anda harus memahami posisi sholat berjamaah supaya bisa memenuhi ketentuan yang sudah ditetapkan supaya Tuma’ninah.

Solat jamaah hubungan dan ikatan solat antara imam dan makmum. Oleh karena itu, dalam praktiknya harus terdiri minimal dua orang, satu sebagai imam dan yang satu sebagai makmum. Esensi dari solat jamaah adalah seorang makmum harus selalu mengikuti imam dalam melakukan atau tidak melakukan suatu pekerjaan, dan selisih waktu antar gerakan imam dan makmum tidak boleh jauh.

Baca juga : Pengertian, Tata Cara dan Bunyi Doa Sholat Tarawih

Posisi Sholat Berjamaah Antara Imam dan Makmum

  • Ma’mum sendirian bersama imam (dalam hal ini, imam dengan satu orang ma’mum). Bila seseorang berma’mum sendirian, maka posisinya berdiri di samping kanan sejajar dengan imam.
  • Apabila imam mendapatkan ma’mum hanya dua orang, maka hendaklah kedua ma’mum tersebut berdiri di belakang imam membentuk satu barisan.
  • Imam bersama lebih dari dua orang ma’mum. Apabila terdapat lebih dari dua orang ma’mum bersama imam, maka ma’mum berdiri di belakang imam dalam satu barisan, hal ini sudah disepakati oleh para ulama.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!

  • Ma’mum mendapatkan shaf (barisan) solat sudah penuh, sehingga ia tidak dapat masuk ke shaf. Dalam keadaan demikian, maka ma’mum jangan solat sendirian di belakang shaf (barisan), akan tetapi berusaha maju ke depan hingga berdiri di samping imam.
  • Apabila seorang wanita solat berjamaah mengimami sesamanya, maka ia berdiri di tengahnya dan tidak maju ke depan.
  • Anak kecil yang telah mumayyiz, ia tidak berbeda dengan orang yang sudah baligh, yaitu berdiri di belakang imam.

Orang yang Sah Menjadi Imam

1. Islam

Pertama adalah harus islam jika ingin menjadi seorang imam. Karena ini merupakan bentuk suatu ibadah untuk kaum muslim dan agama lain tidak akan paham. Orang yang kaidahnya kafir tidak boleh menjadi seorang imam. Tidak harus memahami secara luas agama islam, selama tahu cara solat yang benar boleh menjadi imam.

2. Berakal

Dimaksud berakal disini adalah masih dalam keadaan sadar. Tentu orang yang masih dalam keadaan mabuk tidak boleh menjadi imam, atau orang yan sudah hilang pikirannya atau gila. Bahkan untuk dirinya menjalankan solat tidak sah. Tapi jika sudah hilang akal namun biasa menjadi imam, makan makruh untuk menjadi makmumya.

3. Balig

Umroh.com merangkum, orang yang sah menjadi imam adalah yang sudah balig. Bagi yang belum pernah mimpi basah tidak boleh menjadi imam. Meskipun sudah bisa membedakan mana baik dan buruk, seorang calon imam harus sudah melewati tahap pubertas

4. Laki – laki

Semenjak zaman Rasulullah SAW dahulu seorang imam harus laki- laki. Karena sebagaimana seorang laki – laki memimpin rumah tangga dan dianggap lebih tanggung, serta membina calon makmumnya. Tidak dianjurkan bagi seorang pria yang bertingkah kewanitaan. Baik dalam sunah atau wajib, hal ini tidak bisa diganti.

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di sini!

5. Bebas dari hadas

Tidak sah bagi seorang yang muslim yang akan menjadi imam tidak bersih dari hadas. Baik kecil maupun besar, calon imam harus dalam keadaan suci dan bersih. tidak hanya itu, pakaian yang digunakan pun harus bersih dari najis. Jangankan untuk menjadi imam, untuk solatnya saja pun belum tentu diterima.

webinar umroh.com

6. Bagus syarat dan rukun solatnya

Calon imam harus bisa memahami rukun solat ketika akan memimpin ibadah ini. Akan lebih baik jika calon imam paham mengenai panjang pendeknya sebuah ayat dan tajwidnya. Atau bisa juga menjadi makmum untuk membantu menyempurnakan solat bagi imam yang belum begitu handal.

7. Tidak sedang menjadi makmum

Apabila Anda memasuki masjid, tentu akan melihat banyak umat muslim melakukan solat berjamaah. Untuk menetapkan seseorang menjadi imam, pastikan bahwa orang tersebut tidak sedang dalam keadaan menjadi makmum. Apabila masih menjadi makmum, Anda bisa menunggu solat berjamaahnya selesai.

8. Fasih bacaannya

Hal ini masih sering dijumpai banyak orang, termasuk anda. dimana seorang imam yang tidak fasih dalam membaca ayat ketika solat berjamaah. Memang terkesan sepele, namun hal ini bisa cukup berpengaruh kepada proses solat berlangsung. Pastikan hal itu tidak terjadi pada solat berjamaah anda.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

9. Sah solat dalam mazhabnya

Mazhab yang dimaksud adalah memenuhi segala bentuk rukun dan syarat sebelum dan proses solat. Karena terjadi di zaman Nabi Muhammad SAW ketika berbeda mazhab namun tetap menjadi imam, contohnya, seorang pengikut mazhab Syafii makmum kepada pengikut mazhab Hanafi yang sebelum salat menyentuh wanita lain (ajnabiyah) dan tidak wudu lagi.

Permasalahan tentang posisi imam dan makmum tentu banyak yang sudah paham mengenai hal ini. posisi sholat berjamaah memang sudah memang harus di pelajari sejak dini. Supaya tidak menimbulkan kekeliruan ketika sudah sampai ke tempat umum. Hal yang terpenting adalah tidak meninggalkan solat wajib, urusan Allah SWT menerimanya atau tidak.