1
Fashion

Begini Cara Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Dalam islam, menjalankan ibadah puasa ialah suatu ibadah yang mulia dan akan senantiasa mendapatkan pahala dari Allah SWT. Tak hanya puasa wajib saja, namun Allah SWT pun memerintahkan seluruh umatnya untuk senantiasa pula melaksanakan amalan puasa – puasa sunnah yang salah satu diantaranya ialah puasa ayyamul bidh.

Puasa ayyamul bidh ialah puasa yang dikerjakan oleh tiap umat islam pada setiap pertengahan bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah. Puasa ini dilakukan hanya tiga hari setiap pertengahan di bulan Hijriah. Mengapa disebut Ayyamul Bidh, Musthafa Khin dan Musthafa Dib al-Bugha menyebutkan bahwa pada malam-malam tanggal tersebut tersinari dengan sinar putih cahaya rembulan yang sedang purnama.

Baca juga : 4 Cara Allah Memberi Rezeki Kepada Para Umatnya

Anjuran Berpuasa Ayyamul Bidh

Puasa ini boleh dilakukan oleh setiap Muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seperti yang sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa tiga hari setiap bulannya, lantas pada hari apa saja ?

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan, “Puasa tiga hari setiap bulannya boleh dilakukan pada sepuluh hari pertama, pertengahan bulan atau sepuluh hari terakhir dari bulan Hijriyah, atau pula pada setiap sepuluh hari tadi masing-masing satu hari. Puasa tersebut bisa pula dilakukan setiap pekan satu hari puasa. Ini semuanya boleh dan melakukan puasa tiga hari setiap bulannya ada keluasan melakukannya di hari mana saja.” Namun, alangkah lebih baik lagi jika puasa tersebut dilaksanakan di hari yang utama untuk berpuasa ialah pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah.

Hanya di Umroh.com, Anda akan mendapatkan tabungan umroh hingga jutaan rupiah! Yuk download sekarang juga!

Pahala puasa pada tanggal 13, 14, 15 setiap bulan sangatlah besar. Barang siapa yang menjalankan puasa tiga hari ayyamul bidh, maka sama dengan puasa selama sebulan. Sedangkan jika dilakukan setiap bulan, maka sama dengan puasa selama setahun penuh. Demikian sebagaimana Hadist yang ada di bawah ini:

“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).

Hukum Menjalankan Puasa Ayyamul Bidh

Menjalankan puasa sunnah ini hukumnya ialah sunnah, itu berarti artinya apabila dikerjakan mendapatkan pahala, dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Salah satu landasan atau dalil kesunahan puasa Ayyamul Bidh adalah sebuah hadis dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Sahih al-Bukhari.

webinar umroh.com

“Dari Abu Hurairah RA. berkata, “Telah berwasiat kepadaku, kekasihku (Rasulullah SAW) untuk melakukan tiga hal yang tak akan aku tinggalkan hingga meninggal dunia, yaitu: puasa tiga hari setiap bulan (Ayyamul Bidh), sholat dhuha dan tidur dalam keadaan telah melakukan sholat witir.” (HR. Al-Bukhari)

Namun dalam hadis di atas, belum tergambar dengan jelas, tanggal berapa saja puasa Ayyamul Bidh tersebut. Dalam hadis lain dijelaskan bahwa puasa tiga hari dalam setiap bulan adalah puasa pada tanggal 13, 14, dan 15.

Wujudkan melihat kabah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah bersama Umroh.com!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

“Dari Qatadah bin Milhan al-Qaisi berkata, Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk puasa al-Bidh pada tanggal 13, 14, dan 15. Rasulullah SAW bersabda, “(Puasa Ayyamul Bidh) pahalanya seperti puasa setahun penuh.” (HR. Abu Dawud)

Atas puasa yang diwasiatkan Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah ini juga disabdakan kepada Qatadah bin Milhan al-Qaysi, para ulama bersepakat bahwa melakukan puasa hukumnya sunnah.

Dalam kitab Bughyatul Bahis an Zawaid Musnad al-Haris karya Nuruddin al-Haitsami ini juga dijelaskan bahwa Umar adalah salah satu orang yang istiqamah melakukan puasa ini.

Dari Qatadah berkata, Aku mendengar Musa bin Salamah berkata, “Aku bertanya kepada Ibn Abbas terkait puasa tiga hari ayyamul bidh.” Ibn Abbas kemudian berkata, “Umar juga sering melakukan puasa ini.”

Niat dan Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Umroh.com merangkum, ketentuan menjalankan puasa ayyamul bidh sama dengan puasa lainnya seperti niat dan menahan haus dan lapar serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib. Niat puasa sunat ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh. Dengan bacaan sebagai berikut :

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

Pada saat Anda ingin menjalankan puasa ayyamul bidh, Anda pun wajib mengetahui tata cara yang harus Anda perhatikan dan laksanakan agar puasa Anda sah dan mendapat ridho dari Allah SWT.

puasa daud dalam islam

1. Niat setelah fajar

Niat puasa ayyamul bidh boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.

2. Istri harus izin ke suami

Seorang istri tidak boleh berpuasa sunnah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami. Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda :

“Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan se izinnya.”

3. Lebih dianjurkan saat sedang tidak bepergian

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

4. Tidak dilaksanakan di tanggal 13 Dzulhijah

Tanggal 13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Bagaimana, sudah jelaskah penjelasan singkat mengenai puasa ayyamul bidh ? semoga kita senantiasa bisa melaksanakan puasa tersebut dengan penuh niat serta keikhlasan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Aamiin