1
Motivasi News Parenting

Sadari & Ketahuilah Besarnya Jasa Seorang Guru

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Ketika para orang tua mendapati anak-anak mereka mendapatkan keberhasilan dan prestasi yang luar biasa, mereka hampir dipastikan akan diliputi perasaan bangga yang luar biasa. Mereka juga mungkin akan berpikir bahwa itu adalah buah dari hasil kerja keras mereka selama ini yang diterapkan pada anak-anak mereka.

Memang tidak ada salahnya dan sah-sah saja jika para orang tua berpikir seperti itu. Namun ada lagi satu hal yang para orang tua harus ketahui. Sudah mereka mengingat dan tidak begitu saja melupakan jasa dari guru-guru mereka yang juga telah berjasa mendidik anak-anak mereka saat duduk di bangku sekolah?

Bahkan tidak dapat kita pungkiri juga, terkadang ada juga anak-anak yang justru lebih intens dididik oleh guru mereka dibandingkan dengan orang tua.

Ya, jika kita melihat fenomena yang ada, memang ada saja para orang tua yang berpikiran bahwa saat anaknya sudah mulai duduk di bangku, sekolah, maka tanggung jawan untuk mendidik anak akan otomatis berpindah pada guru mereka.

Sehingga darisitu menyebabkan para orang tua akan lepas tangan begitu saja membiarkan anak mereka, karena menyerahkan begitu saja tanggung jawab mendidik anak pada guru-guru mereka.

Bu, Pak, tahukah anda?

Hanya anda yang tahu karakter anak-anak anda. Bagaimana bisa anda lepaskan tanggung jawab kepada gurunya di sekolah? Tapi anda menahan hak didik bagi mereka atas anak anda.

Bu, Pak, pikirkanlah, apakah mungkin seorang guru tiba-tiba memukul siswanya tanpa kesalahan?

webinar umroh.com

Bu, Pak, mereka menggunakan tangan untuk menjewer. Tapi mereka menghabiskan setengah hidupnya untuk keberhasilan anak anda.

Saat anak anda menjadi dokter, anda berkata dengan bangga, “ini anakku, menjadi dokter karena kerja kerasku!”

Bu, Pak, pernahkah saat anak anda pintar membaca, lantas anda berterimakasih, pada gurunya?

Saat anak anda pandai menghitung, pernahkah berpikir untuk mendoakan gurunya?

Bu, Pak, kalian mengirim mereka ke sekolah, karena kalian tahu, mereka butuh seorang guru. Lantas, mengapa saat anak anda mendapat secuil cubitan, jeweran, lantas anda melaporkan gurunya ke polisi? Memenjarakan gurunya begitu saja.

Bu, Pak, anda sudah tahu karakter anak anda. Pikirkanlah jika mereka sampai dijewer, dicubit. Karena gurunya menyayangi mereka, memperlakukan mereka seperti anak sendiri (selama belum melampaui batas).

Bu, Pak, mulai sekarang kita semua harus menyadari betapa besarnya jasa guru yang telah mendidik anak-anak kita, yang mana cukup berandil besar dalam membuat anak-anak kita bisa menemui kesuksesan mereka.

Bu, Pak, tidak perlu membawa bingkisan untuk gurunya. Cukup hargai mereka, tundukkan kepala dan ingat bagaimana peranannya untuk masa depan putra dan putri anda.

Mereka guru, dengan tulus mendidik, tapi di rumah, anda memberi anak-anak dengan gadget, dan tontonan televisi yang tak bermoral. Lalu, anda menyalahkan guru ketika anak anda berperangai buruk.

Kilau emas yang anda pakai itu, adalah hasil kerja keras penambang yang digaji tak seberapa.

Begitulah kerasnya kerja seorang pembentuk, seperti

Itulah arti seorang guru 🙏🙏🙏