بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Orang-orang yang menyibukkan dunia dengan sesuatu yang akan bermanfaat untuknya kelak di sisi Allah Ta’ala, mereka adalah orang-orang yang beruntung. Baik di dunia dan di akhirat
Bukan berarti seorang muslim tidak tidak diperkenankan untuk memanfaatkan dunia ini beserta segala isinya, termasuk juga kemajuan teknologi di dalamnya.
Namun demikian, sudah sepatutnya kita semua memanfaatkan ini semua untuk makin membuat kita taat kepada Allah Ta’ala. Karena Allah Ta’ala telah menciptakan dunia ini beserta apa pun yang terdapat di dalamnya untuk hamba-hamba-Nya yang beriman
Ingat ya jika masuk surga itu tidak gratis. Untuk menuju ke surga, kita haruslah mempunyai. Untuk memiliki tiket ke surga haruslah dengan banyak mengerjakan amal kebaikan di dunia ini. Misalnya dengan dengan banyak berdzikir, tasbih, tahlil, takbir, serta dengan semakin meningkatkan ketaatan kita kepada Allah SWT.
Semua ini menunjukkan kepada kita jika dunia ini hanyalah ladang, tempat bercocok tanam untuk kehidupan akhirat. Seperti yang diungkapkan oleh ahli ilmu:
الدنيا مزرعة للاخرة
“Dunia adalah ladang akhirat.”
Dengan demikian, seorang hamba sudah sepatunya selalu dapat mengingat-ingat kenikmatan Allah yang telah diberikan kepadanya. Baik itu kenikmatan yang berupa kesehatan, kekayaan, kecukupan rezeki, dan yang paling penting adalah nikmat iman yang ada di dalam hatinya.
Tidak hanya mengingat, mereka pun kemudian harus bersyukur kepada-Nya.
Bentuk syukur tersebut adalah dengan memanfaatkan nikmat tersebut sebagai wujud ketaatan kepadaNya. Jangan sampai kita semua menjadi orang yang rugi, sebagaimana yang diterangkan dalam hadits di bawah ini:
Dari Ibnu Abbas, dia berkata: Nabi bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. [HR Bukhari, no. 5933].
Hari-hari yang telah kita lewati semakin tak terasa saja. Dari situlah, kita harus bertanya kepada diri sendiri, sudah sadarkah kita bahwa begitu banyak nikmat Allah yg sudah dan sedang kita rasakan dan juga nikmati?
Sadarkah kita begitu cepat sekali rasanya perputaran waktu sekarang?
Sadarkah kita bahwa semakin cepatnya perputaran waktu, berarti juga menunjukan bahwa kiamat semakin dekat? Karena salah satu ciri kiamat semakin dekat menurut Rasulullah adalah waktu yang juga terasa semakin cepat.
Sadarkah kita bahwa hari hari yang telah kita lewati, justru menandakan semakin dekatnya kita kepada ajal?
Sadarkah kita bahwa dari hari-hari yang telah kita lewati ini, juga akan terbuka setiap saat buku amal baik kita? Yang semua itu tergantung dari setiap amal perbuatan kita? Sehingga jelas saja ikhtiar kita sangatlah penting untuk dapat mengisi setiap lembaran pada buku amal baik kita tersebut.
Mungkin tak jarang dari kita yang mampu meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan media sosial sampai berjam-jam, akan tetapi waktu yang kita sisihkan untuk berdzikir yang hanya 10 atau 15 menit tetap tidak sempat?
Kita harus tahu, bahwa Handpone yang kita miliki saat ini juga begitu berat pertanggungjawabanya kelakdi hari penghisaban. Mereka juga akan menjadi saksi kebaikan atau kemaksiatan yang mungkin pernah kita lakukan dari dengan handphone tersebut.
Mari, mulai sekarang juga, sadarkan diri kita, kuat dan luruskan niat kita, agar dapat menjadikan waktu-waktu dan hari-hari yang kita lewati, untuk tetap menyertakan Alllah di setiap aktivitas dan kegiatan kita.
Awali setiap aktivitas kita dengan ucapan BISMILLAH.
Dan akhiri setiap aktivitas kita dengan ucapan ALHAMDULILLAH.