1
Motivasi

Satu Kalimat untuk Menghentikan Ghibah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Membicarakan orang lain atau ghibah akan sulit dihilangkan jika telah menjadi kebiasaan. Para ilmuwan psikologi menjelaskan bahwa gosip seringkali dianggap sebagai sesuatu yang bermanfaat. Misalnya membuat seseorang bisa belajar dari kesalahan orang lain, tahu apa yang harus dihindari, dan mengembangkan norma sosial lain.

Dampak Negatif Ghibah Lebih Banyak

Akan tetapi, dampak negatif dari gosip ternyata lebih banyak. Menyebarkan rumor yang belum tentu benar, bukan hanya bisa melukai perasaan orang yang sedang dibicarakan, namun juga membuat orang yang sedang bergosip sendiri tampak tidak sopan dan tidak dewasa. Hal tersebut dijelaskan oleh seorang pakar etiket internasional, Sharon Schweitzer kepada.

Merusak Reputasi Kita Sendiri

Terlalu sering menyebarkan kabar tentang orang lain atau ghibah, bisa membuat kita tampak buruk di mata orang lain. Reputasi kita bisa menurun dan orang lain tidak akan mempercayai kita. Orang yang membicarakan keburukan orang lain tampak seperti orang yang tidak loyal. Inilah yang kemudian membuat orang lain malas berurusan dengan orang yang suka bergosip.

Sulitnya Menghentikan Ghibah

Menghindari membicarakan orang lain ketika kita berada pada percakapan satu lawan satu memang bisa dibilang mudah. Akan tetapi, lain ceritanya jika kita berhadapan dengan sekelompok orang yang sedang membicarakan orang lain. Kita akan kesulitan dan dianggap sebagai orang ‘sok suci’ jika menegur mereka yang membicarakan orang lain.

Dimulai dengan Satu Kalimat Biang Gosip

Biasanya, percakapan tentang orang lain dimulai dengan salah satu orang yang mengutarakan satu kalimat mengenai orang lain. Kalimat tersebut kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat lain yang kemudian menjadikan ghibah menjadi semakin seru dan tampak menyenangkan.

Hentikan dengan Satu Kalimat Tanya

Akan tetapi, ada satu cara agar kita bisa menghentikan buntut panjang dari kalimat gosip tersebut. Sebagaimana dijelaskan lebih lanjut oleh Schweitzer, ada satu kalimat yang bisa kita utarakan ketika kita melihat tanda-tanda ghibah.

Ketika ada satu orang yang mulai melontarkan kalimat tentang orang lain, tanyakan alasan orang tersebut bercerita mengenai orang lain yang sedang dibicarakan. Kita bisa bertanya, “Oh gitu ya? Kenapa kamu menceritakan hal itu kepada kita?”. Tanyakan hal tersebut dengan nada yang ringan dan tidak menghakimi.

Jangan Menyerah Menghentikan Ghibah

Mungkin mereka akan menjawab hanya sebagai informasi bagi kita. “Ya, informasi aja. Siapa tahu kamu pengen tahu”. Ketika mereka menjawab demikian, jawablah dengan kalimat yang ringan bahwa kita tidak tertarik. Kita bisa mengatakan, “kayaknya nggak perlu, deh. Yuk ganti topik”. Ingatlah untuk mengatakannya dengan nada yang ringan dan sesuai dengan tone percakapan yang sedang berlangsung.

webinar umroh.com

Setelah itu, kita bisa kita bisa menginisiasi topik baru yang lebih seru untuk dibicarakan. Misalnya tempat wisata terbaru, atau peristiwa-peristiwa menarik yang sedang terjadi.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.