1
Motivasi News

Segalanya Untuk Allah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Setiap orang yang beriman tentu meyakini bahwa tidak ada suatu peristiwa yang terjadi tanpa seizin Allah. Bahkan daun yang gugur pun, terjadi atas seizin-Nya.

Pun di dalam setiap peristiwa seperti musibah, tidak akan terjadi tanpa seizinnya. Begitu pula dengan apa-apa yang menimpa diri kita.

“Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. At-Taghabun (64) : 11)

Bila kita sudah meyakini bahwa setiap apa yang terjadi dalam kehidupan kita adalah karena izin Allah, maka hati kita akan tenang. Karena tahu bahwa di setiap peristiwa bahkan musibah sekali pun, pasti Allah selipkan hikmah dan kebaikan di dalamnya.

Saat dihadapkan dengan permasalahan, seringkali manusia terlalu yakin bahwa dirinyalah yang paling bisa menyelesaikan. Merasa paling kuat dan tidak memerlukan bantuan siapapun. Merasa bahwa keberhasilan adalah buah dari usaha sendiri. Dan seringkali lupa bahwa Allah pula lah yang mengizinkan kita untuk berikhtiar. Astaghfirullahal’adziim

Kita memang dianjurkan untuk berikhtiar, tapi kita tidak boleh mengandalkan atau menggantungkan harapan atas ikhtiar-ikhtiar kita.

Jika kita pernah berbuat demikian, bersegeralah untuk memohon ampun kepada Allah. Sebab perbuatan ini termasuk kesombongan. Jangan sampai kita termasuk orang yang sombong dengan tidak mau memohon pertolongan dan melibatkan Allah dalam urusan kita.

Ingat, setiap hasil dari apa-apa yang kita usahakan sudah diatur oleh Allah. Maka, tidak hanya ikhtiar terbaik, tapi sempurnakanlah dengan tawakkal kepada Allah.

webinar umroh.com

Maka, periksa kembali dimana posisi Allah kita letakkan dalam hidup kita.

Sudahkah kita tidak me-nomor-dua-kan Allah dalam setiap aktivitas kehidupan? Sudahkah beribadah pada-NYA menjadi hal yang paling prioritas? Sudahkah kita bersungguh-sungguh meminta pada Allah jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi? Sudahkah kita mengandalkan Allah dalam setiap urusan? Atau justru sebaliknya, kita jarang melibatkan Allah, tidak pernah bersungguh-sungguh dalam meminta, sholat dibiarkan terlambat karena pekerjaan atau wawancara, bahkan seringkali lupa menyebut nama-NYA ketika akan memulai sesuatu.

Jika sudah demikian maka tidak ada yang paling layak untuk diistighfari dan diinsyafi selain kejelekan pribadi kita. Astaghfirullahal’adziim

Menurut Ustadz Yusuf Mansyur ada tiga kaidah dalam melibatkan Allah di setiap urusan yang mungkin kerap kali kita dengar. Apa itu?

Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus

Allah Dulu
Yaitu mendahulukan segala kegiatan apapun dengan berdoa kepada Allah, melaporkan apa yang akan kita kerjakan kepada Allah. Sehingga bisa memahami apapun yang kita kerjakan haruslah dengan izin Allah.

Allah Lagi
Saat memulai sesuatu pun selalu mengingat Allah, meyakini bahwa Allah Maha Melihat setiap perbuatan kita, sehingga setiap yang akan kita lakukan selalu mempertimbangkan “apakah Allah ridho” atau tidak ridho.

Allah Terus
Setelah usai pun harus mengingat Allah. Jikalau berhasil, kita harus kembalikan lagi pada Allah karena Allah yang telah mengizinkan keberhasilan itu.

Jika kita menghendaki sesuatu tetapi tidak berjalan sesuai keinginan, maka yakinlah bahwa yang terjadi itu sesuai kehendak Allah. Karena Allah lebih tahu apa-apa yang kita butuhkan. Termasuk pula persoalan hidup atau ujian yang kerap menimpa kita. Karena Allah berkeinginan untuk meninggikan derajat dan menyempurnakan nikmat-Nya lewat ujian itu. Jadi, jangan buru-buru mencela ujian yang datang, yakinilah ketetapan Allah adalah yang terbaik.

Seperti firman Allah dalam QS Al Baqarah (2): 216
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Allah tidak membebani hamba-Nya dengan sesuatu di luar batas kemampuan hamba-Nya. Jadi, sudah sepantasnya selain ikhtiar yang dilakukan, kita serahkan segalanya kepada Allah untuk diselesaikan.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Al-Baqarah (2) : 286)

Semoga Allah meridhai Ulama kita, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, yang pernah menyampaikan kaidah bahwa, “Segala persoalan dalam hidup ini sesungguhnya tidak untuk menguji kekuatan diri kita, tetapi menguji seberapa besar kesungguhan kita dalam meminta pertolongan Allah.” (Ibnu Qayyim Al Jauziyah)

Jadi, ini bukan hanya soal seberapa hebat kita dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup. Namun, seberapa dekat kita kepada Allah, seberapa kita melibatkan Allah dalam urusan-urusan kita.

Wallahu a’lam.