1
Parenting

Segera Jauhi 5 Hal Penyebab Anak Stres Ini

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Stres merupakan reaksi fisik, kimia, dan emosional dari tubuh ketika menghadapi situasi yang membuat kewalahan atau memberatkan, membingungkan. Bahkan peristiwa yang membuat seseorang antusias. Stres bukan hanya kondisi yang dialami orang tua, namun juga anak-anak.

Anak-anak memang belum menghadapi masalah sebanyak orang dewasa. Namun, dengan kehidupan mereka yang sederhana itu, anak juga bisa menghadapi stres. Stres bisa dialami anak-anak di berbagai usia dan tahap perkembangan, walaupun tidak semuanya berbahaya.

Ada stres yang sifatnya normatif, yang terjadi ketika anak mengalami masa transisi di tahap perkembangannya. Seperti ketika ia belajar berjalan, belajar berbicara, pergi ke sekolah, atau bertemu teman baru. Stres seperti itu sebenarnya merupakan stres yang produktif, karena membantu anak untuk tumbuh berkembang dan menjadi pribadi yang lebih mandiri.

Sementara itu, stres karena perubahan yang terjadi dalam hidup biasanya lebih membuat anak-anak merasa tidak nyaman atau kesal. Berikut adalah penyebab stres pada anak.

Perceraian Orang Tua

Perceraian orang tua biasanya ditandai dengan peristiwa orang tua yang sering bertengkar, hingga akhirnya berpisah. Kondisi tersebut mengancam rasa aman dari anak, serta membuatnya merasa sendirian dan takut.

Stres karena Pindah Rumah

Ketika seorang anak pindah ke rumah baru yang asing baginya, dia bisa merasa tidak aman dan bingung. Dia harus menghadapi komunitas, sekolah, serta teman-teman baru yang asing. Inilah yang membuat anak merasa stres saat beradaptasi di tempat yang baru.

Stres karena Kematian

Ketika ada keluarga dekat, teman, atau binatang kesayangan yang meninggal, situasi tersebut bisa membuat anak-anak stres. Peristiwa meninggalnya seseorang yang dekat membuat anak bersedih hingga meratapi kepergian tersebut. Rasa kehilangan membuat mereka merasa diabaikan.

Selain itu, bisa jadi anak merasa menjadi penyebab kematian seseorang atau binatang kesayangan. Inilah yang membuatnya merasa bersalah. Selain itu, kematian yang terjadi karena peristiwa mendadak, seperti kecelakaan, bisa membuat anak-anak merasa rapuh dan takut.

webinar umroh.com

Stres karena Terlalu Banyak Jadwal yang Harus Dijalani

Ketika anak-anak memiliki jadwal yang sangat padat, anak-anak bisa mengalami gangguan kecemasan. Misalnya dari sekolahnya menuju ke klub olahraga, hingga ke tempat les, tanpa ada kesempatan dan waktu untuk beristirahat. Anak-anak memang masih belum cukup dewasa untuk menangani jadwal yang mengikat begitu banyak tersebut.

Tekanan Teman Sebaya

Teman-teman sebaya di lingkungan anak juga bisa memberikan rasa stres baginya. Bahkan anak-anak usia prasekolah dan seumurannya bisa mengalami stress karena perilaku teman-temannya, atau pemikiran teman-teman di sekitarnya. Ia merasa stres karena tidak ingin merasa berbeda dari orang-orang di sekelilingnya, dan hal itu membuatnya merasa cemas.

 

Untuk membantu anak yang sedang stres, orang tua bisa mengusahakan lingkungan rumah yang nyaman baginya. Selain itu, berusaha mendengarkan ceritanya juga menjadi langkah tepat untuk mengatasi stres anak. Orang tua juga bisa mengajak mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, sehingga mereka bisa melupakan stres yang dirasakannya.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.