1
Travel

Jadi Primadona, Ini Sejarah Istana Badi di Marrakesh

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Marrakesh di kenal juga sebagai “Mutiara dari Selatan“, ialah kota di barat daya Maroko di kaki Pegunungan Atlas. Marrakesh adalah kota penting di Maroko selain Casablanca. Dari sisi sejarah, Marrakesh adalah kota yang menjadi simbol kejayaan Maroko, sebuah negeri di Afrika Utara yang sangat dekat dengan Asia maupun Eropa. Tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota terindah di dunia dan kaya akan khazanah peradaban Islam, khususnya dalam bidang arsitektur.

Keindahan Kota Marrakesh

Umroh.com merangkum, di kota ini terdapat kekayaan budaya dan tempat wisata yang menjadi destinasi utama bagi turis mancanegara, khususnya Eropa. Selain itu, keindahan kota Marrakesh menjadikannya pilihan utama sebagai tempat penyelenggaraan berbagai konferensi dan pertemuan-pertemuan internasional di Maroko. Maka tak heran, jika Marrakesh kini menjadi kota wisata paling populer di Maroko yang bisa memberikan sensasi luar biasa dan kesenangan langsung bagi pengunjung.

Baca juga: Ini Penyebab Marrakesh Sebagai Sebagai Kota “Tujuh Orang Suci”

Saat ini, Marrakesh menjadi salah satu kota budaya yang dilindungi UNESCO. Ini berdasarkan alasan yang sangat pantas sebab, Marrakesh memiliki banyak sekali peninggalan masa kejayaan Islam. Diantaranya banyak nya peninggalan masa kejayaan islam di Marrakesh, kali ini salah satu yang akan dibahas ialah tentang istana Badi.

Istana Badi ini merupakan perpaduan artistik budaya Islam di Spanyol dan Afrika Utara. Nama istana ini berasal dari kata “al-Badi”, yang merupakan salah satu nama dari Asmaul Husna yang artinya“yang tak tertandingi”. Konon, Istana Badi ini diakui secara luas sebagai sebuah prestasi arsitektur yang mengagumkan dan termegah di Maroko. 

Mau dapat tabungan umroh? Cukup dengan download aplikasinya di sini dan dapatkan tabungan hingga jutaan rupiah!

Sejarah Berdirinya Istana Badi

Istana Badi dibangun antara tahun 1578 dan 1594 yang berfungsi untuk melayani tamu-tamu Raja Sa’did Ahmad al-Mansur yang berkuasa dari tahun 1578-1603 M. Sultan al- Mansur sengaja membangun istana ini untuk merayakan kemenangan tentaranya atas pasukan Portugis dalam pertempuran yang dikenal sebagai pertempuran Ksar el-Kebir (Tiga Raja).

Tempat tinggal kerajaan yang besar membutuhkan waktu sekitar 25 tahun untuk dibangun. Istana itu diyakini berisi lebih dari 350 kamar mewah, di samping kolam besar, halaman luas, dan beberapa taman. Fasilitas istana lainnya termasuk paviliun musim panas, ruang bawah tanah, dan istal.

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda sekarang juga!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]

Dibangun dengan menggunakan bahan-bahan terbaik, dengan emas, marmer Italia, onyx, gading, dan kayu cedar di antara bahan-bahan konstruksi lainnya. Pengrajin ahli dari seluruh dunia pun dipekerjakan untuk membuat desain yang luar biasa, dan Setiap kamar dihiasi dengan dekor serta sentuhan mewah yang indah.

webinar umroh.com

Sebagian besar pengunjung terpesona oleh istana yang brilian itu saat mulai pertama kali dibuka. Tak hanya masyarakat yang takjub, melainkan para petinggi Eropa pun ikut larut dalam suasana. 

Mau berangkat umroh bersama keluarga tapi masih ada kendala? Cuma di umroh.com semua masalah Anda ada solusinya!

Perang saudara pecah di Maroko setelah kematian Ahmed el Mansour pada 1603, dengan pendapat yang saling bertentangan tentang siapa yang harus menjadi penggantinya. Ketegangan dan perseteruan berlangsung selama hampir 25 tahun, pada saat itu istana mulai runtuh. Kelemahan pada dinasti Saadi memungkinkan orang Alaouit untuk naik ke tampuk kekuasaan, dengan Moulay Al-Rashid menjadi sultan pada tahun 1666. Namun, masa pemerintahan Moulay Al- Rashid singkat hanya berlangsung selama lima tahun, setelah itu di ganti saudara tirinya, yang bernama Moulay Ismail.

Sayangnya, ketika Sultan Moulay Ismail naik tahta pada tahun 1696, hampir semua bangunan peninggalan Dinasti Saadi dihancurkan, termasuk Istana Badi. Moulay Ismail mendapat ketenaran karena menghancurkan bangunan-bangunan besar di Marrakesh, membawa kekayaan ke Meknes untuk membangun istana sendiri dan situs-situs penting. Bangunan tersebut diambil dan dilucuti dari semua kemegahannya selama periode 12 tahun, dengan bahan-bahan indah digunakan kembali untuk membangun istana kerajaan di Meknes. Dan saat ini, para wisatawan hanya bisa menyaksikan beberapa bagian saja dari Istana Badi yang masih utuh.