1
Sejarah Islam Travel

Sejarah Unik Masjid Al Jum’ah Tempat Nabi Melaksanakan Shalat Jumat Saat Hijrah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Masjid Al Jum’ah terletak di kota Madinah, yang berada di lokasi yang dipercayai sebagai tempat Nabi Muhammad SAW dengan para pengikutnya ketika dalam perjalanan untuk hijrah dari kota Mekkah ke Madinah untuk melaksanakan shalat jum’at yang pertama kalinya.

Saat itu Nabi Muhammad singgah di Quba kurang lebih empat hari sampai hari jum’at pagi, lebih tepatnya pada tangga 16 Rabiul Awal di tahun yang sama. Pembangunan dan perluasan masjid Al Jum’ah sendiri dilakukan selama beberapa kali sampai tahun 1409 H oleh beberaa tokoh seperti Raja Fahd dengan meruntuhkan masjid yang lama.

Masjid Al Jum’ah dibangun dari pecahan bebatuan yang hingga saat ini mampu memberikan keindahan tersendiri bagi masjid ini. Informasi lengkapnya terkait dengan masjid yang istimewa ini akan kami ulas berikut:

 

Beberapa Hal yang terkait dengan Pembangunan Masjid Al Jum’ah Madinah

  • Lokasi Masjid

Masjid Al Jum’ah berada di barat daya Madinah, dekat dengan Wadi Ranuna’. Adapun jarak untuk mencapai nya dari Masjid Nabawi adalah sekitar 6 kilometer dengan jarak 900 meter dari arah utara Masjid Quba’. Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan pembangunan masjid tersebut

  • Sejarah Penamaan Masjid

Awal mulanya masjid ini didirikan dan diberi nama Juma’ah karena pada saat perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah, di hari senin tangga 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah, Nabi Muhammad SAW dengan para pengikutnya singgah di Quba’ hingga 4 hari. Pada pagi harinya, di hari Jum’at, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju Madinah, lalu berhenti di sebuah wilayah Wadi Ranuna’ untuk melaksanakan shalat jum’at. Karena itulah, wilayah tersebut hingga kini dinamakan Jum’ah.

  • Sejarah Pembangunan Masjid

Masjid yang terletak di Madinah ini pertama kalinya dibangun dengan beberapa batu dan mengalami kehancuran beberapa kali, yang akhirnya di renovasi olh Umar bin Abdul Aziz sebagai pelaksana renovasi yang kedua pada masa kekhalifahan Abbasiyah di tahun 155-159 Hijriah.

webinar umroh.com

Setelah itu, di abad ke 9 Hijriah, masjid Al Jum’ah ini kembali direnovasi oleh Syamsudin Qawan pada masa Kekhalifahan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Bayazid. Selanjutnya kembali di renovasi oleh Sayyid Hasan Asy Syarbatli di pertengahan abad yang ke 14 Hijriah.

Sebelum dilakukannnya renovasi, masjid Jum’ah terakhir kalinya mempunyai panjang 8 meter, tinggi 5,5 meter, lebar 4,5 meter dan 1 kubah terbuat dari bata merah dan diarea timur terdapat halaman dengan lebar 6 meter dan panjang 8 meter. Setelah itu masjid Jum’ah kembali di renovasi di tahun 1409 Hijriah oleh Kementerian Wakaf Arab Saudi dan di tahun 1412 Hijriah masjid jum’ah dibuka untuk umum.

  • Fasilitas yang Terdapat Pada  Masjid Al Jum’ah

Setelah dilakukannya beberapa kali renovasi hingga tahun 1409 H, akhirnya masjid ini terdiri dari berbagai fasilitas pendukung seperti perpustakaan, asrama untuk imam serta muadzin, madrasah untuk menghafal al-qur’an, tempat wudhu, mushala untuk wanita dan toilet.

Selain itu, kapasitas penampung masjid juga semakin luas dan besar, tadinya masjid hanya dapat menampung lebih dari 70 jamaah, namun setelah dilakukannya renovasi masjid Jum’ah dapat menampung hingga 650 jamaah.

Masjid Al Jum’ah Madinah hingga saat ini mempunyai menara tinggi yang sangat indah dan megah, sementara kubah berada tepat diatas area shalat dibagian tengah dengan ditambahkan empat kubah kecil yang sangat indah. Keindahan masjid inilah yang dapat memikat para jamaah haji atau umrah untuk melakukan shalat di masjid Al-Jum’ah.