Di Turki, perayaan Idul Fitri dijuluki dengan nama yang unik, yaitu Şeker Bayramı. Şeker Bayramı sendiri artinya adalah festival gula atau The Sugar Feast. Perayaan ini adalah festival selama tiga hari yang dilaksanakan saat Idul Fitri.
DImulai Saat Adzan Maghrib Terakhir di Bulan Ramadhan
Festival liburan ini dimulai saat matahari terbenam di hari terakhir bulan Ramadhan. Setelah selesai adzan maghrib di hari terakhir Ramadhan, orang-orang berbuka puasa terakhir kalinya, dan perayaan dimulai.
Festival ini untuk merayakan kembalinya jiwa manusia kepada kesucian, setelah sebulan berpuasa. “Bayram” sendiri merupakan kata yang biasa digunakan orang Turki untuk menyebut liburan nasional, baik untuk merayakan hari-hari nasional atau hari keagamaan.
Makanan Manis Disediakan untuk Tamu yang Berkunjung
Bagi orang Turki, ada dua istilah untuk menyebut festival liburan ini, yaitu Ramazan Bayrami (festival Ramadhan), atau sugar bayrami atau festival gula. Disebut festival gula karena memang ada banyak makanan manis yang disuguhkan kepada para tamu yang datang berkunjung.
Libur Nasional selama Tiga Hari
Festival yang ditandai dengan libur nasional selama tiga hari ini jelas akan membuat rutinitas masyarakat berubah. Mereka menganggap festival ini merupakan festival rakyat, karena saat itu ada liburan sekolah, liburan kantor pemerintahan, liburan pelayanan umum dan sebagainya. Dengan begitu, keluarga besar bisa berkumpul dan menikmati suasana bersama.
Semua Harus Tampil Istimewa
Saat perayaan liburan ini, banyak orang yang membersihkan rumahnya, kemudian belanja permen atau coklat atau membuat baklava. Mereka juga akan merawat dirinya, seperti memotong rambut atau melakukan perawatan di salon.
Mereka menganggap pada perayaan ini, mereka harus tampil menawan. Karena merupakan hari spesial, mereka juga membeli pakaian yang khusus digunakan untuk perayaan ini, yang disebut dengan bayramlik.
Rutinitas Pagi di Hari Pertama Perayaan Şeker Bayramı
Merayakan festival atau perayaan ini sama seperti perayaan Idul Fitri tempat-tempat lainnya, yaitu dengan sarapan sedikit, membayar zakat, lalu berangkat untuk shalat Ied. Liburan 3 hari itu kemudian digunakan untuk bersilaturahim dan berziarah ke makam kerabat.
Penghormatan terhadap Orang yang Lebih Tua
Penting untuk menghormati orang yang lebih tua dalam perayaan ini. Karena itulah kebanyakan mereka yang muda mengunjungi saudara yang lebih tua. Pertemuan dengan kerabat yang lebih tua selalu diawali dengan mencium tangan untuk menunjukkan penghormatan. Mirip di Indonesia, ya. Mereka kemudian saling mengucapkan kata Bayraminiz Kutlu atau Mubarek Olsun yang artinya ‘semoga ibadah puasa kita diberkahi dan diterima’.
Anak-Anak Berkunjung ke RUmah-Rumah Mengumpulkan Manisan
Salah satu tradisi yang seru di perayaan ini adalah ketika anak-anak berlarian ke rumah-rumah untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. Sebagai imbalan, mereka akan mendapatkan permen, coklat, bahkan uang kecil yang membuat mereka senang. Jalanan menjadi lebih ramai dengan anak-anak yang berlarian dan menghitung perolehan mereka.
Sepi di Hari Pertama, Padat di Hari Kedua dan Ketiga
Di hari pertama perayaan ini, kebanyakan fasilitas umum akan tutup. Namun pada hari ke-2 dan ke-3, layanan kembali dibuka dan akan tampak sangat ramai karena bertepatan dengan hari liburan. Sama halnya dengan beberapa shopping mall di Istanbul. Mereka juga akan buka di hari kedua dan ketiga Idul Fitri.
Tidak seperti mall di Istanbul pada umumnya, Grand Bazaar atau Spice Bazaar kebanyakan penjualnya akan memilih untuk menutup toko-tokonya.
Adanya perayaan Idul Fitri atau Festival Gula di Istanbul ini akan membuat banyak orang mengunjungi kerabatnya. Karena itulah jalanan akan tampak lebih ramai dan lebih macet. Apalagi kebanyakan kendaraan umum, seperti bis, kapal ferry, atau kapal laut beroperasi secara gratis, sehingga tampak lebih penuh dari biasanya.