1
Doa

Sholat Istikharah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Sholat Istikharah adalah sholat sunnah yang dilakukan dengan niat meminta petunjuk kepada Allah. Disunnahkan bagi setiap muslim yang beriman untuk melakukan sholat istikharah saat menghadapi persoalan. Misalnya memohon diberikan jalan keluar dari masalah yang pelik, meminta petunjuk atas pilihan yang akan dibuat, atau mengharapkan hal yang dibolehkan namun tidak mengetahui apakah hal ini berdampak baik baginya. Sholat istikharah juga bisa dilakukan ketika mengalami keraguan dalam memilih solusi atas sebuah permasalahan.

pengertian sholat istikharah

Ketika melakukan nya, kita bisa berdoa agar Allah menunjukkan jalan yang terbaik, serta meminta agar Allah melapangkan hati untuk menerima ketetapan Allah di kemudian hari. Setelah itu, kita juga bisa memohon agar diberi petunjuk saat akan melakukan sesuatu, atau memohon diberi petunjuk untuk mengambil pilihan yang terbaik.

Baca juga: Lihat Waktu Sholat Daerah Anda di Sini

Melaksanakan sholat istikharah bisa membuat hati kita lebih tenang dan mantap. Rasa bimbang di dalam hati akan hilang, serta terhindar dari rasa kecewa yang berlebihan di kemudian hari. 

Sholat yang Diperintahkan oleh Rasulullah

Umroh.com merangkum, Rasulullah berpesan agar kaum muslimin mendirikan sholat sunnah setiap menghadapi sebuah masalah. Salah seorang Sahabat Rasulullah, Jabir bin Abdillah, menuturkan bahwa Rasulullah SAW mengajari kami sholat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapi, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surat dari Al Quran. Beliau berkata, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan, maka lakukanlah sholat dua rakaat yang bukan sholat wajib, kemudian berdoalah” (HR. Bukhari).

pengertian sholat istikharah

Melalui hadist tersebut, Rasulullah mengajarkan agar segera menunaikan sholat istikharah ketika merasa menghadapi masalah. Bukan hanya yang sulit, bahkan di setiap masalah. Jadi sholat istikharah bukan hanya untuk memecahkan masalah saat kesulitan dalam memilih, namun juga masalah pelik yang tidak kunjung kita temukan solusinya. 

Baca juga: Ingin Mewujudkan Rencana Umroh Anda? Semuanya Bisa Tercapai di Sini

Di masa Jahiliyah, orang-orang di Mekah juga melakukan istikharah saat menghadapi masalah. Akan tetapi, mereka tidak melakukannya dengan sholat, melainkan dengan undian. Datangnya Islam mengubah kebiasaan itu. Allah mengajarkan agar manusia memohon hanya kepadaNya saat ditimpa masalah, dan Rasulullah mengajarkannya lewat sholat istikharah.

webinar umroh.com

Lebih Baik Dilakukan Setelah Mantap Mendapat Solusi

Sholat istikharah juga sangat baik jika dilakukan setelah kita mendapat solusi. Solusi untuk memecahkan masalah telah ditemukan, namun hati masih ragu untuk melihat apakah solusi ini merupakan solusi terbaik. Untuk memantapkan hati, lakukan sholat istikharah.

Sholat istikharah yang dilakukan setelah mengetahui pilihan akan membuat kita lebih mudah mengetahui keputusan Allah. Jika jalan untuk melaksanakan solusi yang dipilih dipermudah, maka bisa jadi itu adalah solusi terbaik yang diridhai Allah. Namun jika solusi tersebut bukanlah yang terbaik, maka Allah akan menurunkan penghalang sehingga solusi tidak kita lakukan.

Baca juga: Hal Utama yang Dirasakan Setelah Sholat Istikharah

Baik atau tidaknya bisa kita lihat seiring dengan berjalannya waktu, ketika masalah yang dihadapi benar-benar terselesaikan. Situasi tersebut akan membuat kita mengambil hikmah, bahwa ketentuan Allah adalah yang terbaik. Hal yang kita kira terbaik, bisa jadi bukan yang terbaik menurut Allah.

Dalam surat Al Baqarah ayat 216, Allah berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” 

Diberikan Jawaban Lewat Mimpi

Jawaban bisa kita peroleh setelah melakukannya. Akan tetapi, bukan lewat mimpi sebagaimana anggapan banyak orang. Para ulama berpendapat bahwa mimpi tidak bisa dianggap acuan karena ada peluang setan bermain di dalamnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah, “Mimpi ada tiga macam: dari Allah, dari setan, dan bisikan hati”. Mimpi yang kita alami bisa jadi upaya setan untuk mengombang-ambing perasaan manusia.

Karena itulah para ulama melihat bahwa mimpi tidak bisa dijadikan pedoman untuk menetapkan hukum, apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak. Mimpi hanya bisa dijadikan sekedar informasi untuk mengetahui, bukan diyakini. 

pengertian sholat istikharah

Sebagaimana mimpi juga berasal dari Allah, mimpi yang baik juga bisa menjadi pertanda baik. Mimpi itu biasanya disertai dengan kelapangan jiwa. Namun tetap saja, para ulama berpendapat bahwa tidak ada keterkaitan antara sholat istikharah dengan mimpi. 

Perkara Wajib Tak Perlu Istikharah

Ada perkara-perkara yang tidak perlu membuat kita melakukan sholat istikharah, yaitu pekara yang wajib. Jika kita dihadapkan antara memilih hal yang wajib dengan sunnah atau mubah, tentu kita harus memilih yang wajib karena kita tidak memiliki pilihan lain. Apalagi jika perkara wajib dihadapkan dengan perkara haram. Misalnya ketika dihadapkan dengan pilihan harus mengambil uang perusahaan atau bekerja sampingan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit di tempat halal. Tentu kita harus mengutamakan yang wajib, yaitu berikhtiar mencari rezeki yang halal.

Baca juga: Niat Sholat Istikharah yang Wajib Diingat

Bacaan Sholat Istikharah Setelah Al Fatihah

Al Fatihah merupakan surat yang wajib dibaca dalam setiap rakaat sholat. Setelah membaca surat Al Fatihah (di rakaat pertama dan kedua), kita dianjurkan membaca surat atau ayat di dalam Al Quran yang kita kuasai.

Baca juga: Ingin Lebih Tahu Waktu Terbaik untuk Sholat? Rahasianya Ada di Sini

Tidak ada dalil khusus tentang anjuran surat apa yang harus dijadikan bacaan sholat istikharah. Akan tetapi, ada ulama yang menyarankan untuk membaca surat Al Kafirun (di rakaat pertama) dan surat Al Ikhlas (di rakaat kedua). Selebihnya, kita dibebaskan membaca surat manapun. 

Bacaan Doa Setelah Sholat Istikharah

Dituturkan oleh Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW mengajari para Sahabat untuk sholat istikharah dalam setiap urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat dari Al Quran. Rasulullah bersabda, “Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah sholat dua rakaat selain sholat fardhu, kemudian hendaklah berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى

Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih”

Artinya: “Yaa Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkan ia dariku, dan palingkan aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. (Kemudian dia menyebut keinginanya)”.

[Doa ini berasal dari hadist riwayat Imam Ahmad, Imam Al-Bukhari, Imam Ibn Hibban, Imam Al-Baihaqi dan lainnya].

Sholat Sunnah Tidak Harus Dikhususkan untuk Sholat Istikharah

Dari teks hadist tersebut, Rasulullah menyebutkan “..hendaklah ia sholat dua rakaat yang bukan wajib, kemudian ia berdoa..”. Kalimat itu menunjukkan bahwa sholat istikharah dilakukan bukan pada saat sholat wajib. Sebagian ulama kemudian berpendapat bahwa sholat Istikharah bisa dilakukan bersamaan dengan sholat sunnah lain, tidak harus berdiri sendiri. Misalnya saat melakukan sholat sunnah rawatib atau sholat dhuha. Usai sholat sunnah, kita membaca doa sholat istikharah sesuai hadist di atas.

Setelah Sholat Istikharah

Setelah sholat istikharah dan membaca doa istikharah, kita dianjurkan menyebut keinginan apapun di dalam hati tanpa batasan bahasa. Sampaikan kepada Allah keinginan yang ada di dalam hati. Pastikan keinginan dilandasi niat baik, bukan untuk membuat celaka diri sendiri maupun orang lain.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Makna di Balik Ibadah Sholat

Usai berdoa dan mengutarakan keinginan, lakukan sesuatu sesuai dengan keinginan dimaksud. Pendapat ini dikemukakan oleh Imam Nawawi, yang menjelaskan bahwa jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi keinginan hatinya. 

Dari sini, Allah akan memberi petunjuk. Jika akhirnya kita mengalami halangan saat melakukannya, bisa jadi itu adalah petunjuk Allah bahwa hal yang kita pilih atau lakukan tidak baik bagi kita. Namun apabila segala sesuatu dilancarkan atau dipermudah, maka bisa jadi itu adalah petunjuk Allah bahwa solusi yang kita pilih adalah terbaik bagi kita.

Apapun hasilnya, tentu kita harus ridha dan pasrah atas ketentuan Allah. Singkirkan perasaan berat hati atau terlalu condong pada sesuatu. Karena boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal hal itu buruk bagi kita, atau membenci sesuatu namun ternyata itu yang terbaik bagi kita.

Dalam doa istikharah, kita juga telah mengucapkan ثُمَّ أَرْضِنِى yang artinya “kemudian jadikanlah aku ridha dengannya”. Insyaa Allah ini akan memudahkan hati kita untuk ridha dengan pilihan terbaik dariNya.

Cara Istikharah di Zaman Rasulullah

Sebelum Islam datang, masyarakat jahiliyah biasa meminta petunjuk (istikharah) dengan mengadakan undian. Cara ini tentu merupakan tindakan syirik karena berharap kepada selain Allah.

sholat istikharah

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan lainnya, Jabir bin Abdullah r.a menuturkan, “Rasulullah SAW mengajarkan kami cara mengerjakan sholat istikharah dalam segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat Al Quran. Rasulullah bersabda, ‘Jika salah seorang di antara kalian hendak melakukan sesuatu, hendaklah terlebih dahulu mengerjakan sholat dua rakaat selain sholat fardhu’”.

Waktu Pelaksanaan Sholat Istikharah

Sholat istikharah bisa dilakukan kapan saja, setiap kita merasa butuh akan pertolongan Allah. Selain itu, sholat istikharah juga bisa dilakukan di dalam sholat sunnah yang telah ditentukan waktunya. Jadi bisa dilaksanakan kapanpun jika berdiri sendiri, atau disesuaikan dengan sholat sunnah yang kita pilih.

Baca juga: Cara Ampuh Menyelesaikan Masalah, Cukup Lakukan Hal Ini

Kesimpulan ini didasarkan para ulama dari teks hadist perintah sholat Istikharah. “–hendaklah ia sholat dua rakaat yang bukan sholat wajib, kemudian ia berdoa..”. Jika dilaksanakan dalam sholat sunnah di waktu yang telah ditentukan (misal sholat dhuha di pagi hari atau sholat tahajud di malam hari), maka bacalah doa sholat Istikharah. 

Tata Cara Sholat Istikharah

Mengambil Wudhu

Mendirikan Sholat

Bisa berdiri sendiri, atau dengan mendirikan sholat sunnah lain. 

Jika didirikan sendiri, maka dilakukan dengan dua rakaat dan diakhiri dengan salam.

Niat

Niat harus ada di dalam hati. Namun jika lebih suka melafalkan niat untuk menjaga kemantapan hati, kita bisa mengucapkan niat sholat istikharah: 

أصلى سنة الإستخارة ركعتين لله تعالى

Usholli sunnatal istikhooroh rok’atayni lillaahi ta’alaa

Artinya : “Aku berniat sholat istikharah sua rakaat karena Allah Ta’ala”.

Bacaan dalam Sholat Istikharah

Sholat Istikharah dilakukan sebagaimana sholat sunnah pada umumnya. Terdiri dari dua rakaat, dan setelah membaca Al Fatihah kita dibebaskan membaca surat yang dikuasai atau disukai. Ada juga ulama yang menyarankan untuk membaca surat Al Kafirun (di rakaat pertama setelah Al Fatihah), dan surat Al Ikhlas (di rakaat kedua setelah Al Fatihah).

tata cara sholat istikharah

Membaca Doa Sholat Istikharah

Usai salam, bacalah doa yang diajarkan Rasulullah (lewat hadist dari Sahabat Jabir bin Abdillah).

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِك وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى

Allahumma inni astakhii-ruka bi ‘ilmika, wa astaq-diruka bi qud-ratika, wa as-aluka min fadh-likal adziim, fa in-naka taq-diru wa laa aq-diru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro khoiron lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faq-dur-hu lii, wa yas-sirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii, fash-rifhu ‘annii was-rifnii ‘anhu, waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardhi-nii bih”

Artinya : “Yaa Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, kehidupan, dan akhir urusanku (atau jelek bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah yang terbaik untukku apapun keadaannya dan jadikanlah aku ridha dengannya. (Kemudian dia menyebut keinginanya)” (HR. Ahmad, Al-Bukhari, Ibn Hibban, Al-Baihaqi dan yang lainnya).

Baca juga: Selain Sholat Istikharah, Ini Cara Lain untuk Menyelesaikan Masalah

Sebutkan Keinginan di Dalam Hati

Demikian tata cara sholat istikharah. Usai melaksanakannya, kita bisa melakukan hal yang sudah terlintas di dalam hati. Setelah itu, amati apa yang terjadi setelah kita melakukan hal yang kita putuskan atau inginkan. Jika memang itu jalan terbaik yang sesuai kehendak Allah, maka Allah akan memudahkan. Namun, jika cara yang kita pilih bukan yang terbaik, maka akan muncul halangan. Semua yang terjadi adalah keputusan Allah yang terbaik.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.