1
Doa

Wajib Tahu, Ini Hukum Sholat Tahajud Berjamaah

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang waktu pelaksanaannya antara sholat Isya’ dan sholat subuh, serta dikerjakan setelah tidur terlebih dahulu. Sholat tahajud diperintahkan Allah dalam surat Al Isra’ ayat 79, “Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. Dari ayat ini kita bisa mengetahui bahwa Allah bisa saja memberikan tempat terpuji kepada orang yang rajin melaksanakan sholat tahajud. 

Baca juga: Jumlah Rakaat Sholat Tahajud yang Benar

Bangun di malam hari untuk sholat tahajud adalah ibadah yang sangat dianjurkan. Di sepertiga malam terakhir, Allah ‘turun’ ke langit dunia untuk mengabulkan permintaan hamba-hambaNya. Rasulullah bersabda, “Sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram dan sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam”. 

hukum sholat tahajud berjamaah
source: shutterstock

Sholat tahajud dilaksanakan dengan minimal dua rakaat. Sebagaimana sabda Rasulullah, “sholat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu Subuh, hendaklah dia sholat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi sholat yang telah dilaksanakan sebelumnya”. 

Baca juga: Sudahkah Anda Sholat? Kalau Belum, Yuk Lihat Jadwal Sholat di Sini

Sholat tahajud bisa merupakan berbagai sholat sunnah yang dilaksanakan di malam hari setelah Isya’ dan setelah bangkit dari tidur. Misalnya melaksanakan sholat sunnah mutlak, sholat hajad, sholat tasbih atau sholat witir di waktu tersebut bisa dikatakan sebagai sholat tahajud.  

Bolehkah Sholat Tahajud Berjamaah? 

Melaksanakan secara berjamaah tidak dianjurkan. Ibadah sholat tahajud sebaiknya dilaksanakan secara munfarid atau sendiri-sendiri. 

Baca juga: Pilih Paket Umroh Sesuai Budget Anda di Sini

webinar umroh.com

Walaupun tidak dianjurkan, akan tetapi jika tetap dilaksanakan berjamaah, hukumnya tetap sah. Sebagaimana penjelasan Imam Nawawi, sholat Sunnah dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sholat yang disunnahkan berjamaah yaitu sholat sunnah ‘ied, sholat gerhana, dan sholat istisqa’. Begitu juga sholat tarawih menurut qaul ashah. Kedua, sholat yang tidak disunnahkan berjamaah, tapi jika dilaksanakan dengan cara jamaah, maka sholat tersebut tetap sah. Yaitu sholat selain dari bagian pertama yang disebutkan di atas. 

Tidak semua sholat sunnah yang dianjurkan dikerjakan dengan berjamaah. sholat sunnah yang dianjurkan untuk berjamaah yaitu sholat Idul Fitri, sholat Idul Adha, sholat gerhana (bulan dan matahari), istisqa’, dan sholat tarawih. Selain enam sholat tersebut, sebaiknya tidak dilakukan berjamaah. 

hukum sholat tahajud berjamaah
source: shutterstock

Hukumnya Mubah 

Rasulullah juga disebut lebih banyak shaat tahajud secara sendiri dibandingkan melakukannya dengan berjamaah. Beberapa riwayat menceritakan bahwa Rasulullah pernah sholat tahajud berjamaah dengan Huzaifah sekali, dengan Ibnu Abbas sekali, dan dengan Anas bin Malik dan ibunya sekali.  

Salah satu riwayat yang menceritakannya adalah yang dituturkan oleh Ibnu Abbas. Ibnu Abbas menuturkan, “Saya tidur di rumah Maimunah (istri Nabi) dan Nabi sedang di sana malam itu. Kemudian beliau berwudhu dan mendirikan sholat, maka saya berdiri di sebelah kirinya, kemudian Rasulullah memegangku dan menempatkan aku di sebelah kanannya. Beliau sholat sebanyak 13 rakaat, lalu tidur sampai mengembuskan udara dari mulutnya, dan Nabi jika tidur biasa mengembuskan udara dari mulutnya. Kemudian datang muadzin, maka Nabi keluar dan melaksanakan sholat tanpa berwudhu lagi”. 

Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud yang Benar

Itulah yang membuat ulama Malikiyah berkesimpulan bahwa jika dilakukan dengan jamaah yang tidak terlalu banyak, serta bukan di tempat yang masyhur (misalnya masjid besar), maka hukumnya diperbolehkan atau mubah, tanpa karahah.  

hukum sholat tahajud berjamaah
source: shutterstock

Tidak Dihitung sebagai Pahala 

Satu hal yang perlu diketahui mengenai sholat tahajud berjamaah. Jika mengerjakan sholat wajib secara berjamaah akan mendapatkan pahala yang berlipat, tidak demikian dengan sholat tahajud berjamaah. Memang tetap dihukumi sah, namun pelaksanaannya yang dilakukan berjamaah tidak membuatnya dihitung sebagai pahala.  

Jadi, pahala yang diperoleh adalah pahala melaksanakan sholat tahajud. Sementara tidak ada pahala dari pelaksanaan sholat dengan berjamaah. 

Akan tetapi, lain cerita jika sholat tahajud berjamaah dilakukan untuk pendidikan. Misalnya seperti yang dilakukan di beberapa pesantren. Melaksanakan sholat tahajud berjamaah dengan tujuan yang baik, misalnya agar peserta didik terbiasa, maka ada tambahan pahala yang diperoleh.

hukum sholat tahajud berjamaah
source: shutterstock

Walaupun diperbolehkan dan tetap mendapat pahala, sholat tahajud berjamaah dengan tujuan maslahat harus disertai dengan catatan, yaitu jangan sampai membuat orang lain meyakini bahwa sholat tahajud berjamaah adalah hal yang dianjurkan. Jika sampai muncul anggapan bahwa ‘sholat tahajud berjamaah lebih baik dan lebih berpahala’, maka hal tersebut termasuk madharat. Jika muncul madharat, maka akan menjadi haram dan hendaknya dicegah.  

Baca juga: Niat dan Bacaan Sholat Tahajud

Karena itu, disarankan sebelum melaksanakannya, imam memberi tahu jamaah tentang anjuran untuk melaksanakan sholat tahajud sendiri-sendiri. Sampaikan pula alasan pelaksanakaan sholat tahajud berjamaah. Misalnya untuk membiasakan atau mendidik. Tujuan disampaikannya hal tersebut adalah jamaah tidak salah paham mengenai sholat tahajud berjamaah.

Tommy Maulana

Alumni BUMN perbankan yang tertarik berkolaboraksi dalam bidang SEO, Umroh, Marketing Communication, Public Relations, dan Manajemen Bisnis Ritel.