Dalam Surat Al-Baqarah [2:153], Allah memerintahkan kepada kita agar selalu menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Perintah ayat di atas adalah sebuah solusi yang paling ampuh untuk kita dalam menyelesaikan semua kesulitan dan problematika yang ada selama kita hidup ini. Allah juga telah menyuruh kita meminta pertolongan kepada-Nya, dengan cara mengedepankan sifat sabar dan menjaga shalat dengan istiqamah.
Kedua hal diatas jelas sekali merupakan suatu metode atau cara dalam meminta tolong yang terbaik kepada Allah SWT. Terlebih pada saat seseorang sedang enghadapi berbagai kesulitan dan masalah. Rasulullah SAW juga telah mencontohkan kita semua dalam mengimplementasikan ayat ini.
Pada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad disebutkan: “Sesungguhnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila menghadapi suatu persoalan, beliau segera mengerjakan shalat.”
Itulah dua kunci yang paling ampuh bagi pribadi seorang muslim dalam memerikan solusi untuk menghilangkan stres dan depresi. Solusi mengatasi stres yang disebabkan takut pada masa depannya adalah bertawakkal kepada Allah. Sedangkan solusi untuk depresi karena sedih akibat masa lalunya adalah dengan bersikap sabar dan mendirikan shalat. Itu merupakan solusi dalam Alquran.
Jika keduanya diabaikan tanpa disertai adanya sikap tawakkal kepada Allah dan sabar serta tak mau mendirikan shalat, maka stres dan depresi yang bercampur dapat menyebabkan efek yang berbahaya. Seperti dapat mengakibatkan psikosomatik. Psikosomatik adalah suatu keadaan atau pun gangguan ketika pikiran mempengaruhi tubuh, sehingga dapat memicu munculnya keluhan fisik.
-Pentingnya Sikap Tawakkal
Orang yang bertawakkal itu selalu mengembalikan semuanya kepada Allah. Karena Allah maha kuasa atas segala hal dan apa pun bisa terjadi atas kehendak-Nya. Jika ada anak buah, pekerja, atau karyawan yang telah bertawakkal kepada Allah, dia tidak perlu sampai menjilat kepada atasannya, mencari muka, atau melakukan hal buruk lain demi suatu kepentingan tertentu. Itulah prinsip orang yang bertawakkal.
Tak terkecuali juga dengan sikap paranoid. Sikap ini bisa timbul karena kekhawatiran dan kecemasan dalam dirinya yang sebenarnya tidak perlu. Kecemasan dan kekhawatiran berlebihan dalam dirinya menyebabkan ia takut kepada hal-hal yang belum tentu itu benar. Bahkan yang lebih parah, tak jarang orang paranoid yang sering merasakan suatu kejadian buruk, padahal itu hanya sebatas khayalannya dan sebenarnya tidak ada.
Nah penyakit paranoid sendiri bisa timbul karena tidak adanya pemahaman akan Asma Allah. Hal itulah yang dapat menyebabkan dia kurang sabar, kurang tawakkal, hingga akhirnya muncul sikap paranoid.
- Penutup
Dan yang lebih parah apabila sudah dipengaruhi oleh jin. Hal itu dapat saja membuat seseorang melihat suatu hal buruk, padahal bisa saja karena itu adalah jin yang berubah wujud. Sehingga menimbulkan ilusi yang berkembang akibat adanya bisikan jin. Sementara, orang yang sudah terpengaruh oleh bisikan jin atau setan, mata dan hatinya akan bisa buta dalam memandang sesuatu
Imam Al Ghazali pernah menyampaikan teori seperti ini. Jiwa yang sudah dipenuhi oleh hawa nafsu atau amarah, dapat membuat seseorang memandang sesuatu tidak sesuai lagi dengan hakikatnya. Sehingga yang salah bisa terlihat benar, dan yang benar justru bisa terlihat salah.
Semoga kita semua menjadi manusia yang memiliki sikap sabar dan tawakkal. Selain itu, semoga kita selalu mendirikan sholat dengan istiqomah. Dengan demikian, insyaaAllah kita akan terhindar dari stress yang berlebihan serta depresi dan juga paranoid.