1
Kesehatan

Sudah Sarapankah Anda?

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Terkadang sempat terfikir kalo sudah terburu-buru. Mandi cepat, menyiapkan secara kilat barang bawaan yang diperlukan, dan sesegera mungkin keluar rumah untuk berangkan. Namun, taukah ada hal penting yang juga merupakan bawaan tapi tidak terbawa? Sarapan!!! Yak memang benar mengapa harus sarapan? Saya tidak biasa sarapan, saya tidak sempat sarapan, atau saya memang tidak sedang ingin sarapan.

Fakta sarapan perlu untuk kita cermati lagi. Sarapan memiliki manfaat yang sangat bsar untuk aktifitas hari kita. Sarapan merupakan konsumsi makanan pertama kali dalam satu hari pada seseorang. Data dunia menunjukkan bahwa kurang lebih terdapat 20-30% baik anak-anak maupun orang dewasa tidak sarapan. Menurut Kementerian Kesehatan RI pada Pedoman Gizi Seimbang banyak masyarakat Indonesia yang belum membiasakan sarapan. Sarapan diketahui sebagai konsumsi makanan pertama yang berperan menyediakan energi bagi otak dan dapat meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran. Sarapan yang terdiri dari pangan karbohidrat, pangan lauk-pauk, sayuran, buah dan minuman. Keanekaragaman lima kelompok jenis pangan setiap hari atau setiap kali makan ini sangat penting, karena mempengaruhi mutu atau kualitas gizi

Sarapan yang berisikan lima jenis kelompok pangan sebenarnya dapat kita temui disekitar kita. Karbohidarat dapat diperoleh dari nasi, jagung, kentang, maupun umbi-umbian. Sedangkan lauk pauk sebagai protein juga dapat kita penuhi dari protein hewani maupun protein nabati termasuk tempe ataupun tahu. Sayur dan buah sangat mudah sekali diperoleh tidak perlu mahal ataupun mencari yang langkah. Lalu untuk minuman dapat kita konsumsi air mineral atau yang ingin varian lainnya. Semua bergantung pada kondisi dan budget asal mau mengusahakan.

Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh. Seseoran yang tidak sarapan pagi, pastilah tubuh tidak berada dalam keadaan yang cocok untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Hal ini dikarenakan tubuh akan berusaha menaikkan kadar gula darah dengan mengambil cadangan glikogen, dan jika ini habis, maka cadangan lemaklah yang diambil.

Tidak ada alasan untuk tidak sarapan, bila kita telah mengetahui manfaat dan tujuan kita perlu sarapan dan mau unuk melakukannya. Why not!? Melewatkan sarapan dapat menyebabkan tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber energi utama. Hal ini dapat mempengaruhi seluruh organ termasuk otak. Keadaan lapar dipagi hari mempengaruhi kemampuan belajar, termasuk kemampuan berkonsentrasi. Konsentrasi sangat diperlukan dalam aktifitas sehari-hari. Bila konsentrasi kurang dapat membuat kacau hari yang sudah tertata rapi. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat mempengaruhi hasil pembelajaran atau pekerjaan yang kita lakukan.

Banyak anggapan dan pemikiran bahwa sarapan mempengaruhi ketersediaan energi pada tubuh dalam aktivitas satu hari penuh. Sarapan dilakukan untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian yaitu sekitar 15–30% kebutuhan gizi, untuk mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 41 Tahun 2014. Selain itu, sarapan juga diketahui sebagai waktu pengambilan nutrisi pertama dan utama yang dibutuhkan oleh tubuh, salah satunya ialah glukosa. Glukosa dimanfaatkan untuk membentuk energi dalam tubuh, kemudian energi digunakan untuk melakukan aktivitas. Merugi bila kita tidak memanfaatkan sarapan karena sarapan banyak sekali manfaatnya.

Meniadakan sarapan pagi berisiko mengakibatkan peningkatkan asam lambung. Peningkatan sensitivitas mukosa lambung terhadap asam menimbulkan rasa tidak enak pada perut dan menimbulkan iritasi mukosa lambung yang dapat menyebabkan sindrom dispepsia. Dispepsia yang di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan maag adalah perasaan tidak nyaman atau nyeri pada saluran pencernaan bagian atas (perut, kerongkongan, atau usus dua belas jari).

webinar umroh.com

Perlunya memulai membiasakan sarapan?

Kebiasaan makan sebagai perilaku yang berhubungan dengan makan, tata krama makan, frekuensi makan seseorang, pantangan makanan, distribusi makanan di dalam anggota keluarga, dan cara-cara memilih bahan makanan. Kebiasaan makan seseorang merupakan kebiasaan keluarganya karena individu sebut selama tinggal dalam keluarganya mengalami proses belajar. Proses belajar yang menghasilkan kebiasaan makan ini terjadi seumur hidup, sejak anak lahir sampai menjadi dewasa dan masih terus berlangsung selama hidupnya.

 

Oleh karena itu,

Sekarang ayo kita mulai hari dengan sarapan.

Sarapan sehat, kita kuat !