Umroh.com – Salah satu sifat buruk yang dimiliki manusia adalah berprasangka buruk. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap manusia pasti pernah berprasangka buruk atau bersuudzon. Hal tersebut karena manusia adalah makhluk yang tidak sempurna.
Dalam hadits shahih dari Anas bin Malik RA, Rasulullah bersabda:
”Seluruh bani Adam (Manusia) itu banyak melakukan dosa, dan sebaik-baiknya manusia yang banyak melakukan dosa adalah yang banyak bertaubat (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)”
Baca juga: Penting! Ini Ciri-ciri Orang Sombong dan Cara Mengatasinya
Pengertian Suudzon dalam Islam
Umroh.com merangkum, suudzon dalam ajaran Islam adalah salah satu sifat tercela manusia dengan cara mencari kesalahan orang lain dan berburuk sangka terhadap orang lain. Apabila sifat suudzon telah tumbuh maka sudah tentu orang tersebut akan mencari kesalahan orang lain hingga terbukalah kesalahan, kelemahan dan aib. Sehingga pelaku suudzon ini akan puas padahal perbuatannya sangat menyakiti hati orang lain.
Dalil Larangan Suudzon
Hadits larangan bersifat suudzon berasal dari riwayat Bukhari, bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
”Jauhilah sifat berprasangka karna sifat berprasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan. Dan jangan-lah kamu mencari kesalahan, memata-matai, janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi dan janganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allah bersaudara” (Hadits Riwayat Bukhari)
Selain itu bisa juga dilihat dalam Firman Allah SWT di Al Qur’an Surat Al Hujurat:
”Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. Ialah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepada-nya. Dan bertakwalah kepad Allah. Sesungguh-nya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (QS. Al-Hujurat, Ayat : 12)
Macam-macam Suudzon dalam Islam
Suudzon tak hanya soal berprasangka dengan orang lain, namun juga bisa saja berprasangka buruk dengan diri sendiri atau bahkan Allah SWT. Ini macam-macam suudzon yang dapat kita ketahui!
1. Suudzon kepada Allah SWT
Salah satu berburuk sangka yang paling buruk adalah berburuk sangka terhadap Allah SWT. Jenis buruk sangka ini biasanya tidak disadari oleh kebanyakan manusia karena seringnya lupa dan lalai kepada Allah.
Adapun contohnya adalah ketika sudah memasuki fase wajib menikah, mereka akan takut miskin, takut tidak dapat menafkahi dan memberi pasangan pasangannya. Bukankah Allah SWT telah menjamin rizki mereka?
Di dalam Al Qur’an Surat An Nur Ayat 32 Allah SWT sudah berjanji didalam firmannya:
”Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak berkawin dari hamba-hamba sahaya-mu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka MISKIN Allah akan MEMAMPUKAN mereka dengan karunianya. Dan Allah maha luas pemberiannya lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur Ayat 32)
2. Suudzon ke Sesama Manusia
Sifat suudzon yang kedua adalah berburuk sangka atau suudzon kepada orang lain yakni sesame manusia. Suudzon inilah yang sering terjadi pada setiap muslim dan muslimah. Bahkan bisa dikatakan sebagai ‘penyakit’ manusia yang sulit dihilangkan. Padahal suudzon kepada sesama manusia sudah dijelaskan dalam surat Al Hujurat di atas.
Yuk jadi tamu istimewa Allah di Tanah Suci, dengan temukan paketnya cuma di Umroh.com!
[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"]
3. Suudzon Kepada Diri Sendiri
Jenis suudzon yang ketiga adalah berburuk sangka terhadap diri sendiri. Suudzon seperti ini malah diperbolehkan dalam ajaran agama Islam. Hanya saja konteksnya berprasangka buruk dengan menilai bahwa diri kita sendiri belum baik, masih penuh dengan dosa sehingga jangan sombong dan menganggap sebagai manusia yang paling suci dari dosa.
Namun, perlu dipahami bahwa suudzon ini jangan terlalu diterapkan dengan cara yang ekstren atau berlebihan. Hal ini lantaran apabila terlalu berburuk sangka terhadap diri sendiri dalam berbagai hal, maka akan termasuk ke dalam golongan manusia yang pesimis. Hal ini akan membuat hidup tanpa gairah dan semangat sehingga bisa disimpulkan bahwa suudzon terhadap diri sendiri ini harus diterapkan secara normal dan tidak berlebihan.
Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di Umroh.com!
Salah satu contoh suudzon kepada diri sendiri ialah ketika kita melakukan sesuatu, tetapi kita sudah tidak percaya diri bahwa kita bisa melakukannya. Dalam hal ini suudzon kepada diri sendiri sama saja dengan tidak percaya diri (pesimis), tentunya sifat ini tidaklah baik untuk diri kita sendiri karena dengan pesimis kita tidak akan bisa berkembang kea rah yang lebih baik.
Itulah pengertian dan macam-macam suudzon yang harus kita hindari. Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa membawa kebaikan. Aamiin!