1
Muslim Lifestyle

Tidak Sembarangan! Ini Syarat Taubat Dalam Islam

Google+ Pinterest LinkedIn Tumblr
Advertisements
webinar umroh.com

Umroh.com – Kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia banyak sekali. Setiap hari, manusia pernah berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik dosa kepada Khaliq maupun dosa kepada makhlukNya. Dosa dan kesalahan akan berakibat keburukan dan kehinaan bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat, bila orang itu tidak segera bertaubat kepada Allah. Bertaubat adalah salah satu jalan yang terbaik untuk kembali kepada Allah. Allah akan selalu mencintai makhlukNya yang selalu meminta ampun dan bertaubat tidak melakukan kesalahannya lagi. Tentu Anda harus mengetahui syarat taubat dalam islam yang sudah terdapat di dalam al – quran dan hadis.

Baca juga : Ini Langkah yang Harus Dipenuhi dalam Bertaubat

Keutamaan Bertaubat

Allah SWT memrintahkan para hambaNya untuk bertaubat dan berjanji akan menerima taubat mereka.  Allah Ta’ala berfirman,

“Dan Dialah yang menrima taubat dari hamba-hambaNya.” (QS. Asy-Syura: 25)

Dia membuka pintu harapan bagi hamba-Nya untuk meraih maaf dan ampunan-Nya. Allah SWT juga memerintahkan agar mereka bersandar pada kemurahan dan kedermawanan-Nya, memohon agar kesalahan-kesalahan digugurkan, aibnya ditutupi dan agar taubat mereka diterima. Tidak ada yang bisa menolak mereka dari rahmat Allah SWT dan pintu antara mereka dan Allâh pun tidaklah dikunci.

Allah SWT berfirman,

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allâh. Sesungguhnya Allâh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az-Zumar:53)

Harga pas di kantong, yuk pilih paket umroh Anda cuma di sini!

Barangsiapa bertaubat dan meminta ampun, Allâh Azza wa Jalla akan menerima taubatnya. Allah Ta’ala berfirman,

webinar umroh.com

Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allâh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allâh?” (QS. Ali Imran: 135)

Orang yang bertaubat dari dosa, adalah orang yang mendapatkan pemeliharaan dan penjagaan dari Allah serta rahmat-Nya. Allâh Azza wa Jalla melimpahkan barakah-Nya kepada mereka. Allâh Azza wa Jalla berikan kepadanya nikmat rezeki dan kemakmuran hidup di dunia. Serta Allâh Azza wa Jalla melimpahkan kepadanya pahala agung dan nikmat abadi di akhirat kelak. Allâh Azza wa Jalla berfirman mengenai pahala orang-orang yang bertaubat kepada-Nya:

Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Rabb mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”  (Ali Imran: 136)

Sesungguhnya istighfar yang diiringi dengan menanggalkan dosa, menjadi sebab suburnya negeri dan keberkahan, keturunan yang banyak serta kemuliaan dan kekokohan menjadi semakin kokoh. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

Sungguh, alangkah agung berkah dari istighfar dan taubat kepada Allah Ta’ala . Dengan istighfar dan taubat, rahmatditurunkan, berkah pada rezeki dilimpahkan dan kebaikan pun melimpah ruah. Dengan sebab keduanya, Allâh Azza wa Jalla menganugerahkan harta dan anak keturunan, mengampuni dosa, memberikan kekuatan dan kelurusan serta petunjuk.

Ingin umroh dengan paket yang Menarik? Kunjungi Umroh.com sekarang juga!

[xyz-ihs snippet="Iframe-Package"] 

Syarat Taubat dalam Islam

Agar taubat yang seseorang lakukan itu dapat diterima, maka harus memenuhi tiga hal, yaitu menyesali perbuatan, berhenti dari dosa, dan bertekad untuk tidak mengulanginya. Taubat tidaklah ada tanpa didahului oleh penyesalan terhadap dosa yang dikerjakan. Barang siapa yang tidak menyesal maka menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut dan menjadi indikasi bahwa ia akan terus menerus melakukannya.

Akankah kita percaya bahwa seseorang itu bertaubat sementara dia dengan ridho masih terus melakukan perbuatan dosa tersebut? Hendaklah ia membangun tekad yang kuat di atas keikhlasan, kesungguhan niat serta tidak main-main. Bahkan ada sebagian ulama yang menambahkan syarat yang keempat, yaitu tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. sehingga kapan saja seseorang mengulangi perbuatan dosanya, jelaslah bahwa taubatnya tidak benar. Akan tetapi sebagian besar para ulama tidak mensyaratkan hal ini.

Untuk bisa bertaubat, tentunya terdapat syarat-syarat atau cara yang harus dilakukan. Tentunya segala pertaubatan kita kembali pada Allah lah yang menerima atau tidaknya. Untuk itu kesungguhan dan keikhlasan kita dalam bertaubat tentu sangat dibutuhkan.

1. Hendaknya Taubat Dilakukan dengan Ikhlas.

Artinya, yang mendorong dia untuk bertaubat adalah kecintaannya kepada Allah SWT, pengagungannya terhadap Allâh, harapannya untuk pahala disertai rasa takut akan tertimpa adzab-Nya. Ia tidak menghendaki dunia sedikitpun dan juga bukan karena ingin dekat dengan orang-orang tertentu. Jika ini yang dia inginkan maka taubatnya tidak akan diterima. Karena ia belum bertaubat kepada Allah SWT namun ia bertaubat demi mencapai tujuan-tujuan dunia yang dia inginkan.

2. Menyesali serta Merasa Sedih atas Dosa yang pernah Dilakukan

Sebagai bukti penyesalan yang sesungguhnya kepada Allâh dan luluh dihadapan-Nya serta murka pada hawa nafsunya sendiri yang terus membujuknya untuk melakukan keburukan. Taubat seperti ini adalah taubat yang benar-benar dilandasi akidah, keyakinan dan ilmu.

3. Segera Berhenti dari Perbuatan Maksiat yang Dia Lakukan

Umroh.com merangkum, jika maksiat atau dosa itu disebabkan karena ia melakukan sesuatu yang diharamkan, maka dia langsung meninggalkan perbuatan haram tersebut seketika itu juga. Jika dosa atau maksiat akibat meninggalkan sesuatu yang diwajibkan, maka dia bergegas untuk melakukan yang diwajibkan itu seketika itu juga. Ini apabila hal-hal wajib yang ditinggalkan itu bisa diqadha’, misalnya zakat atau haji.

Punya rencana untuk berangkat umroh bersama keluarga? Yuk wujudkan rencana Anda cuma di umroh.com!

Syarat taubat dalam islam orang yang terus-menerus melakukan perbuatan maksiat itu tidak sah. Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa dia bertaubat dari perbuatan riba, namun dia tidak meninggal perbuatan ribawi itu, maka taubat orang ini tidak sah. Bahkanini termasuk mempermainkan Allah SWT.