1
Tag

doa

Browsing

Umroh.com – Merayakan ulang tahun merupakan budaya orang barat / nasrani yang biasanya diisi dengan kegiatan berfoya-foya yang sangat jelas bukan ajaran agama Islam. Perayaan ucapan ulang tahun selalu identik dengan perilaku orang-orang kafir. Seringkali acara ulang tahun disertai dengan banyak kemaksiatan. Perlu kita ingat bahwa perayaan ulang tahun tentunya tidak pernah diperintahkan oleh Nabi saw. tidak pula disinggung secara langsung dalam dalil-dalil syar‘i dan tidak ada pula ayat-ayat al-Quran atau hadits Nabawi yang memerintahkan kita untuk merayakan ulang tahun. Sebaliknya, tidak ada pula larangan yang bersifat langsung untuk melarang perayaan ulang tahun tersebut. Baca juga : 13 Cara Menyikapi Ulang Tahun Dan Dalilnya di Dalam Islam Hukum Mengucapkan Ulang Tahun Berkaitan dengan hari kelahiran, kita bersyukur kepada Allah karena telah memberikan kita kesempatan hidup di dunia. Tapi dalam islam sejatinya tidak ada syariat khusus untuk mengingat hari kelahiran. Bahkan sebagaimana yang kita ketahui Nabi Muhammad pun mengisi kegiatan hari…

Umroh.com – Bagi sebagian orang, bertambahnya usia adalah momen yang tidak boleh terlewatkan begitu saja. Biasanya hal ini ditandai dengan adanya merayakan hari tersebut dengan sebuah pesta. Memang betul adanya, merayakan hari ulang tahun di zaman sekarang ini seakan menjadi suatu keharusan dan budaya yang wajib dilakukan setiap tahun entah itu karena memang mampu merayakan ataupun tuntutan gengsi bila tidak merayakan. Dan di dalam terdapat cara menyikapi ulang tahun di dalam islam yang tentunya berbeda dari yang lain dan memiliki manfaatnya sendiri. Padahal Islam sendiri tidak membuat aturan adanya merayakan hari ulang tahun dengan pesta karena pasti akan mendatangkan kemudharatan (ketidak bermanfaatan) dari perayaan ulang tahun yang berlebihan. Dalam hal ini islampun telah mengingatkan apa yang sebaiknya harus kita lakukan saat bertemu dengan hari ulang tahun ? begini jawabannya. Baca juga : Wajib Dikunjungi! 10 Destinasi Aqsa Jika Berkunjung Kesana Cara Menyikapi Ulang Tahun Dalam Islam Terdapat beberapa cara yang…

Umroh.com – Setiap manusia yang hidup di dunia tentunya pasti pernah melakukan kesalahan dalam hidupnya. Entah itu kesalahan besar maupun kesalahan kecil. Dalam ajaran islam setiap hal yang dilakukan dengan tidak sesuai syariat islam, maka si pelaku akan mendapatkan ganjaran berupa dosa atas perbuatannya. Lalu apa sih pengertian dari taubat itu sendiri? Berdasarkan pemaparan tim Umroh.com, dosa sebagaimana digambarkan oleh Rasulullah Saw ibarat noda hitam di dalam hati. Semakin banyak noda hitam di hati, maka hati bisa menjadi legam dan kelam. Meskipun demikian melakukan dosa tidak berarti jatuh yang tidak mungkin pelakunya dapat kembali bangkit. Maka dari itulah Allah senantiasa menghendaki umatnya untuk senantiasa melakukan taubat. Baca juga: Penting! Inilah Hadits tentang Taubat dan Ayatnya Pengertian Taubat Dalam bahasa arab, kata taubat diambil dari huruf ta,wawu, dan ba‟, menunjukkan pada arti pulang (al-ruju‟) dan kembali (al-audah). Adapun maksud tobat kepada Allah adalah pulang kepadanya, kembali ke haribaannya, dan berdiri didepan…

Umroh.com – Sebagai manusia, kita harus bisa menjaga diri dan tidak terlena dengan perbuatan maksiat. Jika Allah masih sayang kepada hamba-Nya, Allah akan memberi teguran. Bisa jadi berupa musibah, masalah, atau kesulitan. Apabila kita tidak juga sadar setelah ditegur, takutlah saat Allah mengabaikan kita. Cara Allah mengabaikan seorang hamba adalah dengan memberikan istidraj. Ayat tentang istidraj pun difirmankan Allah dalam Al Quran. Apa itu Istidraj? ‘Uqbah bin ‘Amir ra menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka”. Kemudian Rasulullah melanjutkan, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS.Al An’am: 44)”. (HR.Ahmad). Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia…

Umroh.com – Puasa Daud dilakukan secara berselang-seling. Seseorang berpuasa pada satu hari dan berbuka di hari berikutnya. Kemudian berpuasa lagi di hari setelahnya. Begitu seterusnya. Puasa Daud merupakan puasa sunnah terbaik dalam Islam. Simak penjelasan tentang keutamaan puasa daud di bawah ini. Keutamaan Puasa Daud 1. Puasa yang Paling Dicintai Allah  ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash menuturkan bahwa Rasulullah bersabda, “Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.” (HR.Bukhari). Baca juga: Makna Di balik Puasa Tasu’a dan Asyura Hadist ini merupakan pesan Rasulullah kepada Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash. Abdullah dikenal sebagai salah seorang Sahabat yang sangat bersemangat dan taat beribadah. Karena itulah timbul keinginan dalam dirinya untuk…

Umroh.com – Surat Al Ikhlas memiliki banyak keutamaan. Di dalamnya terdapat kandungan tentang keesaan dan kebesaran Allah, sehingga jika dihayati secara benar akan menguatkan iman dan mendekatkan kita kepada Allah. Di samping itu, ada juga waktu terbaik membaca surat Al Ikhlas yang disunnahkan Rasulullah.  Waktu Terbaik Membaca Surat Al Ikhlas 1. Pagi dan Sore Waktu terbaik membaca surat Al Ikhlas adalah di pagi dan sore hari. Surat Al Ikhlas dibaca bersama dengan surat Al Falaq dan An Nas. Masing-masing dibaca tiga kali. Jika merutinkan amalan ini, kita akan dijaga Allah dari segala keburukan.  Penjelasan ini berasal dari hadis yang dituturkan Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib dari bapaknya. Mu’adz menuturkan bahwa pada malam hujan yang gelap gulita, ia dan para Sahabat keluar mencari Rasulullah untuk shalat bersama. Mereka kemudian menemukan beliau.  Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja? Rasulullah lalu bertanya, “Apakah kalian telah shalat?”. Namun Mu’adz…

Umroh.com – Praktik riba sudah terjadi sejak lama. Pada masyarakat jahiliyah, riba banyak dilakukan. Bahkan riba sudah ada di masyarakat Yahudi pada zaman Nabi Musa. Ketika Rasulullah mulai menyebarkan agama Islam, Allah menegaskan kembali di dalam Al Quran bahwa riba dilarang. Berikut ini dalil tentang riba sebagai pedoman kita. Dalil tentang Riba 1. Riba Berarti Memakan Harta Orang Lain Secara Batil “Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih” (QS.An Nisa: 161). Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja? 2. Dalil Tentang Riba Diharamkan Allah “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu…

Umroh.com – Riba merupakan persoalan yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas oleh kaum muslimin sampai akhir zaman nanti. Sejak zaman jahiliyah sebelum Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menjadi Rasul seluruh alam, praktik riba pun sudah marak terjadi hingga saat ini. Maka dari itulah hukum riba wajib kita pahami agar bisa terhindar darinya. Hukum Riba Riba sudah jelas diharamkan oleh Allah SWT. Karena itulah umat muslim tidak diperbolehkan mengambil riba, entah dalam jumlah kecil ataupun dalam jumlah besar. Allah SWT adalah hakim yang seadil-adilnya, maka dari itu hukum riba diharamkan karena dapat merugikan salah satu pihak. Jadi, sangat jelas hukumnya bahawa riba itu haram tanpa toleransi apapun. Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja? Tahap Pengharaman Riba Islam merupakan agama Rahmatan Lil Alamin, maka dari itu Islam mengharamkan riba dan Allah SWT melarang praktek riba lewat firman-Nya yang diturunkan di dalam Al Qur’an.…

Umroh.com – Rasa-rasanya, hampir setiap umat muslim hafal surat Al Ikhlas. Surat ini termasuk surat pendek terpopuler di dalam Al Quran. Sehingga hampir semua umat muslim bisa menghafal dan memahami artinya. Namun, apa saja keutamaan surat al ikhlas? simak penjelasannya. Keutamaan Surat Al Ikhlas 1. Setara dengan Sepertiga Al Quran Tim Umroh.com memaparkan, walaupun singkat, kandungan surat Al Ikhlas sangat besar. Bahkan, surat ini sebanding dengan satu per tiga Al Quran. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah bersabda, “Demi (Allah) yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya surah al-Ikhlas sebanding (dengan) sepertiga Al Quran”. Surat Al Ikhlas memang mengandung nama-nama Allah serta sifat-sifat Allah yang menggambarkan keesaan dan kebesaran Allah. Dijelaskan dalam kitab Fathul Baari, Al Quran terbagi menjadi tiga bagian. Tauhid, hukum syariat Islam, dan berita tentang makhluk.  Baca juga: Kebaikan yang Bisa Diperoleh dari Makna Surat AL Fatihah Surat Al Ikhlas sendiri sarat pesan tentang tauhid.…

Umroh.com – Secara bahasa, ‘Riba’ artinya ‘kelebihan, tambahan, bertambah, atau tumbuh’. Secara istilah, ‘Riba’ adalah sebuah transaksi atau setiap pinjaman yang mensyaratkan di dalamnya tambahan. Sebagaimana dijelaskan oleh Yusuf al-Qardawi.  Dalam kehidupan sehari-hari, riba bisa ditemui pada transaksi jual beli atau pinjam meminjam yang tidak sesuai syariat. Dan, alasan riba dilarang dalam islam ternyata memberikan banyak hikmah.  Baca juga: Inilah 7 Tips Bahagia Dunia dan Akhirat, Apa Saja? Allah Mengharamkan Riba Umroh.com merangkum, di Al Quran, Allah sangat jelas mengharamkan riba. Rasulullah juga sering menjelaskan tentang keharaman riba. Ada banyak ayat dan hadis yang menjelaskan alasan riba dilarang.  Misalnya Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 275, “Dan Allah telah mengharamkan riba”. Al Quran turut menjelaskan alasan riba dilarang karena perbuatan itu sama saja dengan memakan harta benda orang lain secara batil. Sebagaimana firman Allah, “Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi…