Bagi Anda yang sedang berkunjung ke mekkah baik itu untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh atau sekedar berwisata. Tak ada salahnya Anda mengunjungi situs bersejarah di pusat kota mekkah yaitu gua Hira. Baca juga: Ini Hal yang Perlu Diperhatikan saat Datang ke Gua Hira Gua yang hampir setiap hari tak pernah sepi pengunjung para peziarah ini memiliki kisah yang tak kalah penting dalam kebangkitan atau peradaban agama islam. Dalam riwayat disebutkan, pada saat Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun, semakin mendalam-lah hasrat beliau untuk menyendiri guna menjernihkan hati dan pikiran mengingat kondisi kehidupan sosial masyarakatnya yang penuh dengan kejahiliyahan. Beliau pergi mencari tempat yang dianggap tepat untuk ber-tahannuts. Baca juga: Jadwal Sholat Lengkap di Sini Umroh.com merangkum, di dalam gua hira lah Nabi Muhammad SAW mengasingkan diri. Beliau melakukan ini semata-mata demi memenuhi kebutuhan rohaninya, kebersihan hati, kelembutan perasaan, kejernihan pikiran serta pandangan. Hingga suatu malam yang gelap, di malam…
Gua hira merupakan salah satu situs bersejarah yang sangat penting dalam lahirnya agama islam. Di sinilah pada awal mula Rasulullah SAW ber-tahannuts atau menyendiri pada masa itu. Hal ini dilakukan guna menjernihkan hati dan pikiran mengingat kondisi kehidupan sosial masyarakatnya yang penuh dengan kejahiliyahan. Baca juga: Masjid Ini yang Wajib Dikunjungi saat Umroh atau Haji Pada suatu malam yang gelap, di malam 17 Ramadan atau sekitar 6 Agustus 610 M, malaikat jibril datang dengan membawa wahyu dari Allah bahwa telah diangkatnya Rasulullah saw pada saat itu untuk menjadi Nabi sekaligus Rasul Allah swt. Wahyu pertama tersebut adalah suara yang diteruskan oleh Malaikat Jibril yang terwujud dalam lima ayat pertama dari surah al-Alaq yang artinya : “Bacalah, dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Mengenang…