Salah satu langkah untuk meraih haji mabrur adalah mengikuti rukun haji dengan baik, serta penuh penghayatan. Dalam setiap rukun haji, ada doa-doa yang harus dipahami oleh calon jamaah. Dengan penghayatan yang baik, jamaah haji akan merasakan kedekatan kepada Allah, serta merasakan keagunganNya. Berikut ini doa haji mabrur yang dianjurkan dibaca oleh jamaah haji agar memperoleh haji mabrur. Doa Haji Mabrur Ada sebuah doa memohon haji mabrur yang berasal dari Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Umar. اللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَ سَعْيًا مَشْكُوْرًا وَ ذَنْبًا مَغْفُوْرًا Allahummaj’al hajjan mabruuro, wa sa’yan masykuura, wa dzanban maghfuuro Artinya: “Ya Allah, jadikan haji ini sebagai haji yang mabrur, sa’i yang penuh berkah, dan pengampun bagi dosa”. Doa haji mabrur ini dibaca ketika jamaah haji telah selesai melakukan semua amalan dalam haji. Ucapkan doa setelah bertahalul, ketika selesai melempar jumrah ‘Aqabah di tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Nahr). Bukan hanya untuk diri sendiri, namun jamaah juga dianjurkan…
Ketika Anda beribadah haji sebaiknya ketahui terlebih dahulu mengenai larangan haji. Ada tiga larangan dalam haji, yaitu rafats, fusuq, dan jidal. Ketiganya tidak boleh dilakukan selama melaksanakan ibadah haji. Dalam surat Al Baqarah ayat 197, Allah berfirman yang artinya “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang diketahui. Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, fusuq, dan jidal”. Ibnu Abbas menjelaskan: rafats adalah berhubungan seksual, fusuq artinya perbuatan maksiat, dan jidal berarti melakukan tindakan berbantah-bantahan. Baca Juga: Usai Musim Haji, Jamaah Umroh Dapat Kembali Beribadah di Tanah Suci 3 Larangan Haji 1. Larangan Haji yang Pertama adalah Rafats Perbuatan yang termasuk dalam rafats adalah melakukan hubungan suami istri dan tindakan yang menjurus ke arahnya. Para ulama juga merinci perbuatan rafats sebagai kata-kata yang tidak senonoh atau mengandung unsur pornoaksi (mesum). Bersentuhan yang mengarah ke perbuatan tersebut juga dilarang, seperti pelukan dan berciuman dengan syahwat. Selain…
Gelar haji mabrur hanya untuk mereka yang ibadah hajinya diterima Allah SWT. Jadi selain menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim, ibadah haji yang baik juga harus diniatkan untuk meraih ridha Allah. Sebelum beribadah haji mari kita ketahui dulu pengertian haji mabrur. Pengertian Haji Mabrur Dr. Asrorun Ni’am (Sekretaris Komisi Fatwa MUI) menjelaskan arti haji mabrur. Menurut bahasa, “Al Mabrur” adalah isim maf’ul dari akar kata “Al Birru”. Sementara arti dari “Al Birru” adalah kebaikan. Jadi “Al Hajjul Mabruru” artinya haji yang diberi kebajikan atau kebaikan. Menurut istilah, pengertian haji mabrur adalah haji yang diterima Allah dan memiliki dampak yang baik. Dampak baik tersebut tampak pada diri sendiri serta bagi orang lain (bermanfaat bagi orang lain). Baca Juga: Agar Ibadah Umroh & Haji Anda Mabrur, Bisa Pilih Paket Umroh di sini. Langkah Untuk Mencapai Haji Mabrur Setelah mengetahui pengertian haji mabrur, maka Anda bisa mengetahui langkah-langkah menjadi haji mabrur. Karena mencapai haji…
Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang amat didambakan orang muslim yang beriman, karena ibadah ini merupakan rukun dalam agama. Anda ingin tahu cara mendaftar haji? Kami akan uraikan. Lantunan “Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika Laa Syariika Laka Labbaik” kian santer di medsos maupun media konvensonal menjelang musim haji tepatnya sejak Syawal. Hal tersebut membuat keinginan berhaji semakin memuncak, alangkah indahnya jika bisa menunaikan rukun ke lima ini dengan sehat, apalagi bersama keluarga tercinta. Namun, salah satu yang jadi pertimbangan ibadah haji ialah waktu antrean yang semakin panjang di setiap tahunnya. Kuota haji yang tidak bertambah, sedangkan pendaftar yang membludak membuat antrean semakin panjang. Untuk wilayah Jabodetabek, bagi yang mendaftar 2018 bisa mengantre 9-10 tahun sebelum dipanggil untuk berangkat ke Baitullah. Sedangkan yang paling lama ialah dari embarkasi Makassar, mencapai sekitar 15 tahun antreannya. Sehingga tidak ada salahnya selagi muda Anda sudah mulai memikirkan ibadah tersebut. Mulai dari membuka tabungan, atau…
Masjidil Haram jadi salah satu tujuan utama jamaah haji maupun umroh. Sebelum beribadah di sana ada beberapa Tips Beribadah di Masjidil Haram. Pasalnya banyak keistimewaan beribadah di sana. Dari segi pahala, beribadah di sana memiliki keutamaan 100.000 kali lipat dibanding beribadah di masjid lainnya. Tidak heran banyak jamaah yang rela berlama-lama di sana dengan terus melaksanakan ibadah, bahkan meski dengan kursi roda. Setiap tahunnya saat musim haji, atau saat waktu-waktu utama umroh masjid ini sangat dipadati jamaah. Mereka datang sejak sebelum subuh, hingga malam hari beberapa jam setelah isya. Meski begitu masjid ini tidak pernah sepi, tetap saja ada yang melewati malam dengan ibadah di dalamnya. Saking ramainya jamaah pada waktu tertentu, bisa membuat banyak jamaah yang tercecer, kehilangan kelompoknya. Akhirnya waktu terbuang banyak hanya untuk mencari kawan, bukan untuk ibadah. Oleh karena itu, agar Anda lebih nyaman, aman dan khusyuk beribadah di sana, perlu ada strategi khusus. Baca Juga:…
Usai beribadah tidak ada salahnya Anda mampir ke tempat belanja di Mekkah. Anda bisa berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ketika di sana, hingga membeli oleh-oleh untuk sanak saudara di Tanah Air. Arab Saudi memiliki beragam pasar mulai yang modern seperti mall hingga tradisional. Uniknya pasar-pasar di sana lazim dengan orang Indonesia, selain ada beberapa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di toko, sang pemilik pun kian fasih berbahasa Indonesia untuk mengundang jamaah Tanah Air berbelanja. Bahkan ada toko yang terkenal di jamaah Indonesia karena menerima uang rupiah dalam transaksinya. Baca Juga: Anda Bisa Memilih Penginapan Terdekat dengan Pusat Perbelanjaan Jika anda ada di Mekkah, bisa berkunjung ke beberapa tempat berikut 1. Tempat Belanja di Mekkah, Pertama Pasar Zakfariah Pasar yang satu ini memiliki lokasi strategis, hanya sekitar satu kilometer dari Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Pasar “Borong” atau Pasar Zakfariah termasuk dalam pasar tradisional, namun menjual barang-barang mewah seperti emas,…
Masjidil Haram merupakan tempat terpenting bagi umat muslim. Selain memiliki sejarah panjang, masjid ini juga jadi tujuan utama umat muslim beribadah haji. Di dalamnya terdapat ritual-ritual haji yang dilakukan di sana, seperti thawaf dan sa’i. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka’bah yang menjadi arah kiblat bagi umat Islam dalam mengerjakan ibadah Sholat. Allah subhanahuwata’ala menetapkan hukum-hukum khusus untuk masjid ini dalam Al Quran, yang berbeda dari mesjid lainnya. Seperti beribadah di sini pahalanya 100.000 kali lipat dari masjid lainnya. Masjid terbesar di dunia ini memiliki luas mencapai 356.800 meter persegi dengan kemampuan menampung jamaah sebanyak 820.000 jamaah ketika musim Haji dan mampu bertambah menjadi dua juta jamaah ketika sholat Ied. Baca Juga: Ingin Melihat Indahnya Masjidil Haram? Segera Cari Paket Umrohmu! Masjid Pertama yang Dibangun di Bumi Setelah mengetahui betapa agungnya Masjidil Haram ini, mari kita tengok sejarah panjang masjid. Sejarah masjid ini tidak lepas dari sejarah Kak’bah pada masa Nabi…
Pendirian Pabrik Kiswah Pabrik Kiswah di Mekah didirikan sekitar 90 tahun yang lalu. Sampai saat itu, kain hitam bersulam yang menutupi Ka’bah dulu dibuat di luar negeri di negara-negara seperti Mesir dan dibawa ke Kerajaan Arab. Setelah Raja Abdulaziz mengambil alih kendali wilayah Hijaz, ia memerintahkan pendirian pabrik kiswa di Mekah. Pada awalnya pabrik, yang didirikan pada tahun 1926, terletak di lingkungan Ajyad dekat dengan Masjidil Haram, kemudian dipindahkan ke Al-Tayseer dan kemudian ke lokasi saat ini di distrik Umm Al-Joud. Raja Abdul Aziz telah membawa pengrajin paling cemerlang yang ada saat itu untuk bekerja di pabrik. Baca Juga: Kiswah, Penutup Ka’bah Begitu Cantik, Anda Bisa Melihat Langsung Saat Ibadah Umroh Bahan dan Pembuatan Kiswah Muhammad Bajoada, direktur pabrik, mengatakan benang sutra, katun, perak, dan emas berkualitas tinggi digunakan untuk membuat kiswa. Bahan-bahan untuk menjahit kiswa sebagian besar dibawa dari luar Semenanjung Arab. Benang sutera diwarnai hitam dan hijau. Bagian…
Thawaf adalah salah satu ritual ibadah yang dilakukan oleh jamaah haji dan umroh. Thawaf adalah mengelilingi Masjidil Haram dengan berjalan sebanyak tujuh kali. Agar ibadah haji dan umroh kita sah, kita harus memperhatikan agar ritual ibadah Thawaf. Ada beberapa hal yang harus dipenuhi atau syarat agar thawaf sah, Beberapa Syarat Agar Thawaf Sah yang Harus Dilakukan 1. Suci dari Najis dan Hadats Syarat agar thawaf sah, yang pertama kali dilakukan adalah badan dan pakaian harus suci dari najis dan hadas saat melaksanakan Thawaf. Itu karena Ibadah Thawaf sama seperti shalat, hanya saja kita diperbolehkan bicara. Saat terkena hadats atau najis di tengah pelaksanaan Thawaf, maka diwajibkan mensucikan diri, lalu dianjurkan mengulangi Thawaf dari awal. 2. Kedua, Syarat Agar Thawaf Sah yakni Menutup Aurat Saat Thawaf, aurat wajib ditutup. Bagaimana bila aurat terbuka di tengah Thawaf? Saat aurat terbuka di tengah pelaksanaan Thawaf, maka kita wajib menutupnya dan kembali lagi ke…
Mekkah adalah kota di Arab Saudi yang sangat penting bagi umat Muslim. Kota ini tak pernah sepi karena selalu didatangi oleh jamaah yang ingin melaksanakan ibadah. Bagi kamu yang ingin ke Mekkah, di bawah ini adalah tujuh tempat menarik yang bisa kamu kunjungi. Tempat-tempat Menarik di Mekkah yang Bisa Dikunjungi 1. Masjidil Haram Masjidil Haram adalah masjid paling penting bagi umat islam. Setiap tahun, sekitar 2 juta orang datang ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah haji. Jumlah tersebut tentu belum termasuk jamaah Umroh yang datang sepanjang tahun. Di masjid paling suci bagi umat Islam ini, jamaah haji dan umroh melakukan serangkaian ibadah. Selain shalat wajib lima waktu, jamaah haji melakukan Thawaf dan Sa’i di masjid ini. Masjidil Haram juga menyimpan nilai sejarah. Ka’bah yang ada di tengah Masjidil Haram dibangun oleh Nabi Ibrahim. Air zam-zam, mata air yang ada di Mekkah, muncul saat Istri Nabi Ibrahim, Siti Hajar, mencari air…