1
Tag

ikhlas

Browsing

Umroh.com – Kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia banyak sekali. Setiap hari, manusia pernah berbuat dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar, baik dosa kepada Khaliq maupun dosa kepada makhlukNya. Dosa dan kesalahan akan berakibat keburukan dan kehinaan bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat, bila orang itu tidak segera bertaubat kepada Allah. Bertaubat adalah salah satu jalan yang terbaik untuk kembali kepada Allah. Allah akan selalu mencintai makhlukNya yang selalu meminta ampun dan bertaubat tidak melakukan kesalahannya lagi. Tentu Anda harus mengetahui syarat taubat dalam islam yang sudah terdapat di dalam al – quran dan hadis. Baca juga : Ini Langkah yang Harus Dipenuhi dalam Bertaubat Keutamaan Bertaubat Allah SWT memrintahkan para hambaNya untuk bertaubat dan berjanji akan menerima taubat mereka. Allah Ta’ala berfirman, “Dan Dialah yang menrima taubat dari hamba-hambaNya.” (QS. Asy-Syura: 25) Dia membuka pintu harapan bagi hamba-Nya untuk meraih maaf dan ampunan-Nya. Allah SWT…

Umroh.com – Dalam berbuat kebaikan tentu kita akan memiliki nilai pahala yang sangat besar, karena Allah SWT juga meminta kita sebagai umatNya untuk saling membantu dan juga saling memberi kepada sesama umat manusia, namun ketika kita mengejakan kebaikan dan melakukan amal shalih alangkah baiknya untuk menghindari sifat riya atau menceritakan kebaikan kita kepada orang lain, dan sudah seharusnya kita mengerjakan kebaikan karena semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan ikhlas mengerjakannya. Sehingga perlu dipahami mengenai perbedaan ikhlas dan riya bagi yang belum begitu tahu banyak. Baca juga : 10 Makanan Halal Turki dengan Rasa yang Lezat Perbedaan ikhlas dan riya Ikhlas itu sendiri mempunyai arti memurnikan atau menjernihkan sesuatu. Amalan yang ikhlas adalah amal yang dilakukan dengan niat yang murni semata-mata karena untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT dan tidak tercampur dengan niatan-niatan yang lainnya, seperti riya atau memamerkan kebaikan yang dilakukannya dan tidak mengharapkan pujian dari oranglain. Ikhlas juga…

Umroh.com – Sebagai umat muslim alangkah baiknya untuk kita membantu sesama antar makhluk ciptaan Allah SWT, saat kita sedang melakukan kebaikan, biasanya ada dua hal yang melatar belakangi nya. Yang pertama, ikhlas karena Allah SWT dan tidak mengharapkan pujian dari orang lain. Kedua karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain merupakan yang harus dijauhi di dalam hadits tentang riya. Untuk ikhlas dan riya itu sendiri tentulah dua hal yang berbeda. Ikhlas adalah berbuat suatu kebaikan semata-semata untuk mengharapkan ridho dari Allah SWT sedangkan untuk riya adalah melakukan sesuatu karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain atau bahkan ingin mendapatkan kehormatan. Baca juga : Beginilah Tata Cara Berakikah Menurut Rasulullah Hadits Tentang Riya 1. Hadits Pertama Hadist yang pertama ini merupakan hadist qudsy. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT telah berfirman : “Ketika hari kiamat telah tiba, maka aka nada suara memanggil : dimanakah orang yang suka pamer ? di manakah…

Umroh.com – Sebagai umat muslim, sudah seharusnya kita mempelajari apa saja yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan bagi umat muslim. Salah satu hal yang tidak diperbolehkan dalam ajaran Islam adalah perbuatan riya. Dalil tentang riya didalamnya di identikkan dengan perbuatan sombong dan merupakan penyakit hati bagi setiap manusia. Baca juga : Pengertian Istigfar dalam Islam dan Hukum Membacanya Pendapat Para Ahli Agama Berikut merupakan pandangan riya menurut para ahli agama : Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani berpendapat mengenai riya yang ditulis dalam kitabnya Fathul Baari berkata “Riya ialah menampakkan ibadah dengan tujuan dilihat manusia, lalu mereka memuji pelaku amalan tersebut.”Imam Al-Ghazali berpendapat “riya adalah mencari kedudukan pada hati manusia dengan memperlihatkan kepada mereka hal-hal kebaikan.”Imam Habib Abdullah Haddad juga berpendapat mengenai riya, ia berkata “Riya adalah menuntut kedudukan atau meminta dihormati daripada orang ramai dengan amalan yang ditujukan untuk akhirat.” Dalil Tentang Riya Di bawah ini merupakan sekumpulan dalil tentang riya…

Dalam rangka meningkatkan taqwa kita kepada Allah, kita perlu melakukan ibadah dengan ikhlas, setulus hati. Tujuan kita diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala tiada lain kecuali untuk beribadah atau mempersembahkan semua gerak tubuh kita sepanjang hidup hanya karena Allah. Bukan berarti selama 24 jam kita hanya boleh menghabiskan waktu untuk shalat dan membaca Al-Quran saja. Namun sekolah, belajar di pesantren, bekerja mencari nafkah, membantu orang tua, berbaik budi kepada teman, makan, minum dan sejenisnya bisa juga bernilai ibadah tergantung niat kita. Semua itu merupakan bagian dari ibadah, persisnya ibadah ghairu mahdlah. Ibadah baik mahdlah maupun ghairu mahdlah, masing-masing membutuhkan niat yang ikhlas, murni karena Allah. Jika tidak mampu ikhlas secara penuh, seseorang hanya akan diberi pahala dengan presentase sebesar mana ikhlasnya. Jika persentase ikhlas seseorang dalam hati hanya sebesar 40 persen, selebihnya dia berniat bukan karena Allah—untuk tujuan supaya mendapatkan materi, misalnya niscaya ia hanya akan mendapatkan balasan dari 40…