Islam adalah agama yang benar dan salah satu agama samawi (langit) yang ada di muka bumi, selain yahudi dan nasrani. Allah sengaja menurunkan ajaran agama islam melalui manusia paling istimewa dan takkan tertandingi selama dunia ini masih bergulir. Ya, dialah Muhammad sang rasulullah yang Al-Amin. Merupakan nabi terakhir sekaligus rasul bagi umat muslim yang di utus Allah swt untuk senantiasa menegakan tauhid, menyeru manusia untuk menyembah Allah, memberi petunjuk serta masih banyak hal lainnya yang berkaitan dengan tugasnya sebagai rasul Allah. Baca juga: Inilah Kisah Rasulullah saat Menegakkan Keadilan Agama islam adalah agama yang ditujukan untuk semua umat manusia di dunia dengan ketentuan – ketentuan yang Allah berikan. Islam adalah agama yang Rahmatan lil ‘alamin, rahmat bagi seluruh alam, melalui seorang nabi dan rasul Muhammad, kita banyak mendapatkan pencerahan dalam kehidupan sosial, budaya dan masyarakat yang beragama. Sebagaimana firman Allah dalam Al-qur’an “Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk…
Bagi umat muslim, setiap masalah dalam kehidupan harus dijalankan sesuai dengan ajaran syariat islam, termasuk dalam mengatur persoalan gaji. Tujuan dilakukannya hal tersebut agar tidak salah dalam menggunakan keuangan gaji mereka. Seperti yang tertera dalam alquran: “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya” QS. Al-Isra’: 26-27. Baca juga: 7 Keburukan yang Harus Dihilangkan Nabi Muhammad Saw juga sudah memberitahukan kepada umatnya agar tidak memboroskan pendapatannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Karena, bisa menjerumuskan pada kefakiran. Syeikh Abu Abdillah Muhammad Al Sakhawi dalam kitabnya Al Fatawy Al Haditsiyah mengutip hadis Rasulullah Muhammad Saw dari jalur sanaf Amru bin ‘Ash, “Bekerjalah seperti kerjanya orang yang menyayangkan dia tidak akan mati selamanya, dan takutklah seakan takutnya orang yang akan mati besok.” Hadis tersebut merupakan…
Guru adalah seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah SWT dan dengan ilmunya tersebut menjadi perantara manusia yang lain untuk mendapatkan kebaikan kebaikan baik di dunia maupun di akhirat. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, aset bangsa yang sangat berharga. Sebagai aset negara, guru telah teruji diberbagai negara bahkan di Indonesia bahwa mereka mampu membangun negara yang maju. Baca juga: Inilah Fase Dakwah Rasul pada Fase Mekkah Makna Seorang Guru di Indonesia Umroh.com merangkum, guru adalah jembatan masa depan, mereka adalah mediator pendidikan yang paling utama. Hal ini dijelaskan pada UUD 1945 bahwa tujuan dari pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Apapun skenario kehidupan baik individu maupun kelompok bahkan sebesar negara pun jika tidak dididik oleh seorang guru maka tidak akan ada kemajuan. Maka, sangat pantas mereka mendapat sanjungan dan kesejahteraan. Mereka yang selalu ikhlas mengajarkan ilmu kepada orang lain adalah sosok yang mulia dan berharga. Di dalam Islam, guru memiliki…
Taukah Anda tidak hanya di negara Asia saja yang mayoritas penduduknya beragama islam, namun di benua Amerika pun islam sudah tersebar luas dan kaum muslim pun sudah tidak lagi di pandang sebagai kaum minoritas seperti dahulu kala. Mayoritas muslim di Amerika merupakan keturunan dari negara-negara timur tengah seperti Lebanon, suriah dan palestina. Tempat ibadah seperti masjid pun sudah tersebar luas dan dapat dengan mudah kita temukan di benua amerika, namun meskipun islam sudah tersebar luas di benua amerika, ada beberapa kota di Amerika Latin seperti Brazil, Argentina, Venezuela dan Kolombia yang butuh waktu cukup lama sampai akhirnya islam dapat di terima di Amerika Latin. Bagaimana awal mula sampai akhirnya islam di terima di Amerika Latin? Berikut penulis jelaskan ulasannya. Baca juga: Fakta Menarik soal Jejak Budaya Islam di Amerika Awal Mula Munculnya Islam Umroh.com merangkum, dahulu kala di Amerika Latin para budak muslim dari Afrika yang bekerja disana melakukan pemberontakkan…
Nabi Muhammad ialah sosok mulia yang diberi gelar AL –Amin oleh Allah swt. Beliau ialah Nabi sekaligus Rasul yang di utus oleh Allah swt untuk menyebarkan ajaran agama tauhid / islam. Perintah Allah untuk segera berdakwah menyebarkan ajaran islam dikarenakan kehidupan masyarakat Arab khususnya di mekkah pada masa pra islam dikenal dengan sebutan zaman jahiliyah. Zaman jahiliyah adalah zaman kebodohan atau kegelapan terhadap kebenaran. Tatanan sosial dan akhlak tidak berjalan semestinya. Kultur masyarakat yang ada pada waktu itu menganut keyakinan Paganisme (suatu kepercayaan spiritual, atau praktek penyembahan terhadap patung dan berhala). Baca juga: Terungkap Ini Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Awal Mula Dakwah Rasul Dimulai Rasulullah memulai dakwahnya di mekkah. Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekkah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hukum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Umroh.com…
Nabi muhammad SAW menjadi salah satu Nabi yang sukses menjajakan dagangannya dalam masyarakat Qurasy pada zamannya. Meskipun beliau sudah di jamin masuk surga oleh Allah SWT namun beliau tetap ingin berperilaku dan berkegiatan seperti manusia-manusia pada umumnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya salah satunya yaitu di mulai dengan mengikuti pamannya Abdul Muthalib berdagang sejak masih berusia delapan tahun dengan tujuan membantu meringankan beban pamannya. Nabi muhammad SAW pun telah ikut dengan para khalifah lainnya untuk berdagang sampai ke negeri Syam yang sekarang bernama Suriah. Baca juga: Kisah Utsman Bin Affan yang Membeli Sumur Yahudi Umroh.com merangkum, menginjak usia 15 tahun, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk berdagang sendiri dan serius menekuni dunia dagang dan usaha. Beliau berdagang hingga ke 17 negara lebih diantaranya yaitu Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya. Selama berdagang Nabi dikenal dengan pedagang yang jujur, amanah, sopan santun, menghormati pelanggan, tepat janji, dan tidak pernah menjual barang…
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah seorang kesatria berkuda dan sosok muslim yang paling berani. Ia mempunyai dua macam senjata yang sangat ampuh, yaitu panah dan doa. Beliau memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam dakwah Islam. Bersama Rasulullah, dia hampir mengikuti semua peperangan untuk menegakkan Islam. Baca juga: Ini Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Umroh.com merangkum, Sa’ad masuk islam pada saat berusia 17 tahun dan keislamannya termasuk yang terdahulu diantara para sahabat. Ia menuturkan, “Aku pernah hidup suatu hari yang waktu itu aku adalah sepertiga malam.” Maksudnya, ia adalah salah seorang di antara tiga orang yang paling terdahulu masuk islam. Pada hari – hari pertama dakwah Nabi Muhammad saw menjelaskan tentang Allah swt Yang Maha Esa dan tentang agama baru yang dibawanya, sebelum beliau menggunakan rumah Al Arqam untuk tempat pertemuan dengan para sahabatnya yang telah beriman. Sa’ad bin Abi Waqqash telah mengulurkan tangannya…
Ada seorang sahabat Nabi Muhammad Saw bernama Sya’ban RA. Pada saat Masjid Nabawi berdempetan dengan rumah Nabi Muhammad Saw dan menjadi pusat kegiatan umat Islam, banyak para sahabat Nabi yang berbondong-bondong membangun rumah di daerah tersebut. Supaya mereka bisa mengikuti kegiatan islami bersama Nabi Muhammad Saw. Namun, berbeda dengannya. Beliau adalah seorang sahabat Nabi yang tidak menonjol dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lainnya. Sya’ban memilih untuk tinggal berjauhan dengan Nabi Muhammad Saw. Jarak dari rumahnya dengan Masjid Nabawi atau rumah Nabi sekitar tiga jam dengan berjalan kaki. Walaupun tempat tinggalnya jauh dari Masjid Nabawi, beliau tidak pernah ketinggalan dalam melaksanakan salat berjamaah bersama Nabi Muhammad Saw. Baca juga: Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abdurrahman Bin Auf Kehidupan Sya’ban Ada kebiasaan yang dimilikinya setiap datang ke masjid, yaitu ia selalu beritikaf dan salat di penjuru depan masjid. Beliau mengambil posisi tersebut bukan karena mudah untuk bersandar atau tidur, tetapi agar tidak mengganggu orang…
Sayyidina Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai salah satu sahabat Rasulullah Saw yang terpandang. Beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Sejak remaja, Ali bin Abi Thalib termasuk sahabat yang memiliki sifat pemberani, jago di medan perang, orator ulung, dan zahid kenamaan. Ia bisa mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan Rasulullah Saw. Baca juga: Detik-detik Rasulullah Melakukan Khutbah untuk Pertama Kali Dengan keberanian Ali bin Abi Thalib tersebut membuat ia melegenda sejak remaja. Beliau tidak hanya berani dan jago perang, tetapi juga alim, berwawasan luas, dan cerdas. Jika para sahabat lainnya menemukan suatu permasalahan yang sulit untuk menemukan jawabannya, maka persoalan tersebut bisa diselesaikan olehnya. Jadi tidak heran kalau Ali bin Abi Thalib adalah orang yang tepat untuk dimintai jawaban atas permasalahan-permasalahan mereka. Rasulullah mengibaratkan beliau sebagai pintu ilmu, sementara Rasulullah Saw sendiri sebagai kotanya ilmu. Zaman Utsman Bin Affan Umroh.com merangkum, pada zaman khalifah Utsman bin Affan,…
Nabi Muhammad saw adalah nabi sekaligus rasul terakhir. Beliau menjadi pemimpin tertinggi, baik bidang politik pemerintahan maupun bidang agama- dan panutan utama umat Islam. Meski demikian, beliau tidak seperti pemimpin-pemimpin dunia lainnya yang hidup mewah bergelimang harta. Nabi Muhammad saw lebih memilih hidup sederhana. Harta yang dimilikinya selalu digunakan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan tidak pernah mengambil ataupun menyimpannya untuk kebutuhan diri sendiri. Baca juga: Kisah Nabi Muhammad dan Anggur yang Masam Umroh.com merangkum, ada beberapa kisah yang menceritakan bahwa pada saat itu Nabi Muhammad saw pernah berhutang kepada Yahudi untuk suatu keperluan. Beberapa kisah tersebut diantaranya ialah saat Nabi Muhammad saw terpaksa berutang kepada seorang Yahudi Madinah, Zaid bin Sa’nah, untuk sebuah keperluan. Zaid bin Sa’nah bersedia meminjamkan uang kepada Nabi Muhammad saw kemudian. Singkat cerita tiga hari sebelum jatuh tempo Zaid bin Sa’nah sudah menagih pembayaran utang Nabi Muhammad saw dengan kata-kata kasar dan penuh serapah. Kisah…