Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat Muhajirin dari Bani Zahrah, termasuk dalam sahabat as Sabiqunal Awwalin, sahabat yang memeluk Islam pada masa awal didakwahkan. Perawakan tubuhnya pendek dan kurus, tidak seperti umumnya orang-orang Arab di masanya. Tetapi dalam hal ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam hal Al Qur’an, ia jauh melampaui para sahabat pada umumnya. Kisah keislamannya cukup unik, karena ia melihat dan mengalami secara langsung mu’jizat Rasulullah SAW. Pertemuan Abdullah bin Mas’un Dengan Nabi Muhammad SAW Ketika masih remaja, Abdullah bin Mas’ud bekerja mengembalakan kambing milik Uqbah bin Abi Mu’aith, salah seorang tokoh Quraisy yang sangat memusuhi Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika saat sedang bekerja di suatu padang, dia didatangi oleh Rasulullah SAW dan Abu Bakar ra yang sedang kehausan dan meminta susu. Tetapi karena hanya melaksanakan amanah mengembalakan, Abdullah bin Mas’ud pun tidak bisa memenuhi permintaan itu. Karena memang sedang kehausan, Rasulullah SAW meminta/meminjam anak kambing betina yang belum digauli…
Bolehkah kita melakukan perbuatan yang diharamkan dan melanggar aturan syariat dengan alasan “darurat” atau berada dalam kondisi genting? Untuk menjawab persoalan tersebut, akan diuraikan lebih dahulu definisi darurat menurut makna bahasa dan makna istilah yang berkembang dalam berbagai madzhab. Setelah itu akan dipilih definisi darurat yang paling rajih (kuat-tepat) untuk menjawab pertanyaan di atas. 1. Darurat Menurut Makna Bahasa Menurut Al-Jurjani dalam At-Tarifat hal. 138, dharurah berasal dari kata dharar. Sedang kata dharar sendiri, mempunyai tiga makna pokok, yaitu lawan dari manfaat (dhid al-nafi), kesulitan/kesempitan (syiddah wa dhayq), dan buruknya keadaan (suul haal) (Al-Munawwir, 1984:876). Kata dharurah, dalam kamus Al-Mujam Al-Wasith hal. 538 mempunyai arti kebutuhan (hajah), sesuatu yang tidak dapat dihindari (laa madfaa lahaa), dan kesulitan (masyaqqah). 2. Darurat Menurut Makna Istilah Dalam makna istilahnya, dharurah (darurat) mempunyai banyak definisi yang hampir sama pengertiannya. Berikut berbagai definisi darurat menurut ulama madzhab empat dan ulama kontemporer, yang terhimpun dalam kitab…
Pengertian Ghibah Menurut Imam Al-Ghazali sebagaimana yang dinukil oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar hal. 281: Ghibah adalah kamu menyebut saudaramu mengenai apa-apa yang dia benci. (Sa’di Abu Jaib, Al-Qamus Al-Fiqhi, hal. 279). Menurut Syaikh Sa’di Abu Jaib : Ghibah adalah kamu menyebut saudaramu di belakangnya mengenai aib-aib yang ditutupinya dan ia menganggap buruk jika disebutkan; jika itu benar namanya ghibah, jika itu dusta namanya bohong. (Sa’di Abu Jaib, al-Qamus Al-Fiqhi, hal. 279; Al-Mu’jamul Wasith, hal. 667). Menurut Syaikh Rawwas Qal’ahjie : Ghibah adalah pemberitahuan tentang keburukan-keburukan seseorang. (Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al-Fuqaha`, hal. 33). Baca Juga: Ingin Terhindar Dari Sifat Suka Pamer? Lakukan Hal-Hal Berikut Hukum Ghibah Hukum ghibah adalah haram, sesuai firman Allah SWT: Janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian lainnya, sukakah salah seorang kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati maka pasti kamu membencinya.” (QS Al-Hujurat : 12). Hukum ghibah adalah haram, sesuai sabda Nabi SAW : “Janganlah…
Setiap hari, adzan berkumandang lima kali untuk memanggil umat muslim menunaikan ibadah salat. Adzan bukanlah sekedar suara dari masjid terdekat. Adzan yang dikumandangkan Muadzin adalah panggilan dari Allah untuk menunaikan ibadah yang wajib. Mengingat begitu besarnya keutamaan Adzan, sangat disarankan bagi kita untuk melakukan adab-adab tertentu saat mendengarnya. Berikut adab-adab yang seharusnya dilakukan ketika mendengar panggilan Adzan: 1. Menjawab Panggilan Adzan Ketika mendengar adzan, jawablah panggilan dengan mengulangi kalimat yang di ucapkan muadzin. 2. Bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa Rasulullah bersabda: “jika kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian bershalawatlah untukku, karena siapa yang bershalawat padaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya (memberi ampunan kepadanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah kepada Allah untukku, karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukan bagi hamba Allah. Aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang minta untukku wasilah seperti…
Abu Ibrahim bercerita: Suatu ketika, aku jalan-jalan di padang pasir dan tersesat tidak bisa pulang. Di sana kutemukan sebuah kemah lawas… kuperhatikan kemah tersebut, dan ternyata di dalamnya ada seorang tua yang duduk di atas tanah dengan sangat tenang… Ternyata orang ini kedua tangannya buntung… matanya buta… dan sebatang kara tanpa sanak saudara. Kulihat bibirnya komat-kamit mengucapkan beberapa kalimat.. Aku mendekat untuk mendengar ucapannya, dan ternyata ia mengulang-ulang kalimat berikut: Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Segala puji bagi Allah yg melebihkanku di atas banyak manusia… Kuperhatikan kondisinya sambil mencari adakah ia memiliki anak yg mengurusinya? atau isteri yang menemaninya? ternyata tak ada seorang pun… Aku beranjak mendekatinya, dan ia merasakan kehadiranku… ia lalu bertanya: “Siapa? siapa?” ““Assalaamu’alaikum… aku seorang yang tersesat dan mendapatkan kemah ini” jawabku, “Tapi kamu sendiri siapa?” Tanyaku.. ““Mengapa kau tinggal seorang diri di tempat ini? Di mana isterimu, anakmu, dan kerabatmu?…
Indonesia memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Tahukah Anda, bila hujan turun, ada doa-doa yang dituntunkan oleh Rasulullah mulai dari ketika melihat mendung, sampai ketika hujan berhenti. Baca Juga: Anda Bisa Membaca Al Quran di Aplikasi Umroh.com Nah, berikut ini merupakan doa-doa yang bisa Anda baca ketika hujan 1. Doa ketika Melihat Langit yang Mendung dan Diselimuti Awan Hitam Dalam hadist yang diriwayatkan Bukhari, Rasulullah pernah berdoa ketika melihat awan yang sedang diselimuti mendung. Beliau berdoa, “Ya Allah , sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang terkandung di dalam awan ini”. Doa tersebut juga bisa kita praktekan saat melihat langit yang mulai mendung, agar Allah tidak menurunkan bencana yang merugikan kita. 2. Doa saat Hujan Turun Saat tetesan air hujan turun, kita dianjurkan mengucapkan doa-doa. Doa yang bisa kita panjatkan adalah doa yang juga dipanjatkan oleh Rasulullah ketika melihat hujan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari, Rasulullah berdoa ketika…
Pernahkah Anda melakukan sebuah amalan, lalu memamerkan atau menunjukkannya kepada orang lain dengan maksud untuk mendapatkan pujian? Berhati-hatilah, barangkali hati telah terjangkit penyakit riya’. Sifat riya’ sangatlah berbahaya. Riya’ bisa menghapus pahala, dijauhi oleh Allah SWT dan celaka di akhirat. Bahkan Nabi Muhammad SAW menggolongkan riya’ ke dalam syirik kecil. Sebagaimana sabda beliau: ” Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan menimpamu ilah syirik kecil . Nabi Muhammad saw ditanya tentang apa yang dimaksud dengan syirik kecil itu , maka beliau menjawab yaitu riya’. ” (HR.Ahmad) “Menghindari sikap riya’ memang bukanlah perkara mudah. Sebab pada dasarnya sifat manusia itu senang dipuji. Hanya orang-orang tertentu berhati ikhlas yang bisa menghindari sifat riya’. Nah, berikut ini beberapa cara menghindari riya’ yang bisa Kita praktekkan. Baca Juga: Ingin ke Baitullah? Bisa Temukan Berbagai Paket Umroh di Umroh.com Luruskan Niat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya…
JAKARTA, Umroh.com — Sebagai umat muslim tentunya kita ingin menjadi seorang yang beriman dan menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Mulai dari memperbaiki perilaku buruk hingga terus menjaga perilaku tersebut sampai menjadi orang yang baik dan berguna untuk sesamanya, serta taat dalam beribadah. Ada empat tingkatan kualitas diri seorang mukmin yang dihimpun oleh Umroh.com. Dalam meningkatkan kualitas diri menjadi orang yang beriman, jangan lupa akan ibadahmu. Kamu bisa melihat jadwal sholat dan membaca Al Quran di aplikasi Umroh.com. Download gratis di sini! Tingkatan-tingkatan kualitas seorang mukmin 1. Hijrah Tingkatan kualitas diri seorang mukmin yang pertama adalah Hijrah. Tentunya sudah tak asing lagi dengan kata hijrah. Hijrah adalah suatu masa yang dialami manusia ketika mereka melakukan transformasi dari kegelapan menuju cahaya. Nah dalam tingkatan ini masih begitu banyak kekurangan dalam diri yang harus diperbaiki. “Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah SWT niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat…
Umroh.com – Pernahkah Anda dicap “Sok Alim” karena telah mulai sedikit demi sedikit menjalankan perintah agama? Jika iya, Anda tak perlu galau. Lakukan saja beberapa hal di bawah ini. Maafkan Jika ada yang meledek “Sok Alim”, maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah memaafkan mereka. Bisa jadi ucapan tersebut mereka lontarkan karena ketidaktahuan mereka. Baca juga: Inilah Macam-macam Kalimat Dzikir serta Keutamaannya Umroh.com merangkum, daripada kita sakit hati, bukankah lebih mudah rasanya jika kita memaafkan mereka? Allah berfirman dalam surat Al A’raf ayat 199, “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh”. Anggap sebagai Ujian dari Allah Ketika ada seseorang yang meledek melabeli Anda “Sok Alim”, itu tanda bahwa kita sedang melangkah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Mereka yang mengejek Anda bisa jadi adalah orang-orang yang sengaja Allah hadirkan untuk menguji keteguhan hati kita. Jadi, kalimat-kalimat yang terlontar dari mulut mereka adalah hal…
1- Istilah “Hijab” telah mengalami metamorfosis. 2- Dari konotasi tabir (penutup), bahkan purdah, “Hijab” kini populer dg konotasi pakaian Muslimah yg menutup aurat. 3- aka, ada istilah “Hijabers” untuk komunitas pemakai “Hijab”. 4- Karena model dan bentuknya beragam, maka ada lagi istilah “Hijab Syar’i”. 5- Dengan konotasi pakaian Muslimah yang memenuhi kriteria syara’. Karena ada hijab yang tidak syar’i. 6- Bagi kaum hawa, seluruh tubuh wanita adalah aurat. Bahkan Nabi saw. bersabda, “Wanita itu aurat.” 7- “Ketika dia keluar (dari rumahnya), maka syaitan pun mengagungkannya.” (Hr. At-Tirmidzi) 8- Nabi menyebutnya dengan “aurat”, karena wanita merupakan kehormatan (kemuliaan) yang harus dijaga. 9- Jika ia dilepas keluar, maka ia akan digunakan syaitan sebagai perangkapnya untuk memerangkap lawan jenisnya. 10- Begitu luar biasa Islam menempatkan perempuan. Ia ditempatkan pada kedudukan yg terhormat, dan betul-betul dimuliakan. 11- Sampai-sampai ketika seseorang terbunuh, karena membela kehormatannya (wanita) pun dinyatakan mati syahid. 12- Nabi bersabda, “Siapa saja…