Banyak dari kita yang mungkin belum mengetahui apa yang menjadi alasan Nabi untuk berhijrah. Hijrah sendiri merupakan perpindahan atau migrasi Nabi Muhammad SAW dari kota Makkah ke Madinah. Makkah sendiri menjadi salah satu kota penyebaran dakwah islam Nabi Muhammad SAW secara sembunyi-bunyi, namun seiring berjalannya waktu akhirnya dakwah tersebut dilakukan secara terang-terangan. Baca juga: Dijamin Laku, Ini 4 Cara Berdagang Ala Nabi Muhammad Awal Mula Hijrahnya Nabi Muhammad Umroh.com merangkum, kaum kafir Quraisy yang sejak awal memusuhi Nabi Muhammad SAW semakin gencar melakukan desakan dan intimidasi pun dilakukan setiap hari. Disaat Nabi Muhammad membutuhkan dukungan justru beliau malah mendapat duka yaitu istrinya Siti Khadijah meninggal dunia yang semasa hidupnya menjadi motivator bagi Nabi Muhammad SAW dalam penyebaran islam. Tak berselang lama paman Nabi Muhammad SAW bernama Abu Thalib pun meninggal dunia beliau menjadi sosok pembela bagi Nabi Muhammad SAW dari kebengisan Kaum Quraisy. Setelah mengalami duka tersebut Nabi Muhammad berusaha…
Nabi muhammad SAW menjadi salah satu Nabi yang sukses menjajakan dagangannya dalam masyarakat Qurasy pada zamannya. Meskipun beliau sudah di jamin masuk surga oleh Allah SWT namun beliau tetap ingin berperilaku dan berkegiatan seperti manusia-manusia pada umumnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya salah satunya yaitu di mulai dengan mengikuti pamannya Abdul Muthalib berdagang sejak masih berusia delapan tahun dengan tujuan membantu meringankan beban pamannya. Nabi muhammad SAW pun telah ikut dengan para khalifah lainnya untuk berdagang sampai ke negeri Syam yang sekarang bernama Suriah. Baca juga: Kisah Utsman Bin Affan yang Membeli Sumur Yahudi Umroh.com merangkum, menginjak usia 15 tahun, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk berdagang sendiri dan serius menekuni dunia dagang dan usaha. Beliau berdagang hingga ke 17 negara lebih diantaranya yaitu Syam, Yordania, Bahrain, Busra, Irak, Yaman, dan lainnya. Selama berdagang Nabi dikenal dengan pedagang yang jujur, amanah, sopan santun, menghormati pelanggan, tepat janji, dan tidak pernah menjual barang…
Sa’ad bin Abi Waqqash adalah seorang kesatria berkuda dan sosok muslim yang paling berani. Ia mempunyai dua macam senjata yang sangat ampuh, yaitu panah dan doa. Beliau memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam dakwah Islam. Bersama Rasulullah, dia hampir mengikuti semua peperangan untuk menegakkan Islam. Baca juga: Ini Alasan Nabi Muhammad Hijrah ke Madinah Kisah Sa’ad bin Abi Waqqash Umroh.com merangkum, Sa’ad masuk islam pada saat berusia 17 tahun dan keislamannya termasuk yang terdahulu diantara para sahabat. Ia menuturkan, “Aku pernah hidup suatu hari yang waktu itu aku adalah sepertiga malam.” Maksudnya, ia adalah salah seorang di antara tiga orang yang paling terdahulu masuk islam. Pada hari – hari pertama dakwah Nabi Muhammad saw menjelaskan tentang Allah swt Yang Maha Esa dan tentang agama baru yang dibawanya, sebelum beliau menggunakan rumah Al Arqam untuk tempat pertemuan dengan para sahabatnya yang telah beriman. Sa’ad bin Abi Waqqash telah mengulurkan tangannya…
Ada seorang sahabat Nabi Muhammad Saw bernama Sya’ban RA. Pada saat Masjid Nabawi berdempetan dengan rumah Nabi Muhammad Saw dan menjadi pusat kegiatan umat Islam, banyak para sahabat Nabi yang berbondong-bondong membangun rumah di daerah tersebut. Supaya mereka bisa mengikuti kegiatan islami bersama Nabi Muhammad Saw. Namun, berbeda dengannya. Beliau adalah seorang sahabat Nabi yang tidak menonjol dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lainnya. Sya’ban memilih untuk tinggal berjauhan dengan Nabi Muhammad Saw. Jarak dari rumahnya dengan Masjid Nabawi atau rumah Nabi sekitar tiga jam dengan berjalan kaki. Walaupun tempat tinggalnya jauh dari Masjid Nabawi, beliau tidak pernah ketinggalan dalam melaksanakan salat berjamaah bersama Nabi Muhammad Saw. Baca juga: Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abdurrahman Bin Auf Kehidupan Sya’ban Ada kebiasaan yang dimilikinya setiap datang ke masjid, yaitu ia selalu beritikaf dan salat di penjuru depan masjid. Beliau mengambil posisi tersebut bukan karena mudah untuk bersandar atau tidur, tetapi agar tidak mengganggu orang…
Abdurrahman bin Auf adalah saudagar yang sukses. Ia merupakan orang kaya dengan kekayaan yang melimpah ruah, dan juga merupakan seorang mukmin yang bijaksana. Ia tidak ingin bagian dari keuntungan agamanya hilang begitu saja. Ia tidak ingin kekayaan akan membuat dirinya tertinggal dari kalifah iman dan pahala surga. Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Berhutang kepada Yahudi Mengenal Sosok Abdurrahman Bin Auf Umroh.com merangkum, Abdurrahman bin Auf ialah salah satu dari delapan orang yang lebih dulu masuk islam. Abu Bakar datang menyampaikan islam kepadanya, termasuk kepada Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Tak ada sedikitpun keraguan yang menjadi penghalang mereka untuk segera pergi bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq menemui Nabi Muhammad untuk menyatakan baiat. Sejak menganut islam, ia selalu menjadi teladan bagi orang – orang mukmin. Nabi Muhammad saw memasukannya ke dalam sepuluh orang yang telah diberi kabar gembira sebagai ahli surga. Khalifah bin Khattab…
Umroh.com — Adil (al-`adl) atau keadilan menunjuk pada sikap tengah, lurus, dan tidak memihak kepada siapa pun, kecuali pada kebenaran. Dalam konteks hukum, adil bermakna menghukum siapa pun yang salah, tanpa berpihak, dan tanpa pandang bulu. Keadilan menuntut dan menempatkan manusia sama di depan hukum. Seperti Rasulullah SAW telah membuktikannya. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.” (QS al-Nahl [16]: 90). Baca juga: Kisah Ali Bin Abi Thalib, Utsman, dan Perempuan Hamil Penegakan hukum terkait pula dengan keadilan di atas. Demi keadilan, hukum harus ditegakkan secara jujur dan adil. Penetapan hukum secara tidak adil, korup, dan penuh kecurangan, seperti kerap terjadi, semua itu jelas melukai dan mencederai rasa keadilan masyarakat. Allah dan Rasul telah memperingatkan bahwa. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS al-Nisa’ [4]: 58). Baca juga: Sudahkah Anda Mengaji Hari Ini? Ada Cara Mudah Baca Al Quran…
Sayyidina Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai salah satu sahabat Rasulullah Saw yang terpandang. Beliau termasuk salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Sejak remaja, Ali bin Abi Thalib termasuk sahabat yang memiliki sifat pemberani, jago di medan perang, orator ulung, dan zahid kenamaan. Ia bisa mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan Rasulullah Saw. Baca juga: Detik-detik Rasulullah Melakukan Khutbah untuk Pertama Kali Dengan keberanian Ali bin Abi Thalib tersebut membuat ia melegenda sejak remaja. Beliau tidak hanya berani dan jago perang, tetapi juga alim, berwawasan luas, dan cerdas. Jika para sahabat lainnya menemukan suatu permasalahan yang sulit untuk menemukan jawabannya, maka persoalan tersebut bisa diselesaikan olehnya. Jadi tidak heran kalau Ali bin Abi Thalib adalah orang yang tepat untuk dimintai jawaban atas permasalahan-permasalahan mereka. Rasulullah mengibaratkan beliau sebagai pintu ilmu, sementara Rasulullah Saw sendiri sebagai kotanya ilmu. Zaman Utsman Bin Affan Umroh.com merangkum, pada zaman khalifah Utsman bin Affan,…
Siapa yang tidak tahu tentang Nabi Muhammad SAW? Kisah Rasul yang penuh dengan hikmah ini bukan hanya sekedar menjadi bacaan saja tetapi justru seharusnya dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Nabi Muhammad saw adalah seorang Nabi akhir zaman dan tidak ada Nabi lagi setelahnya. Oleh karena itu mengetahui tentang sejarah Nabi Muhammad SAW sangat penting untuk diketahui khususnya bagi umat muslim di dunia. Baca juga: Alasan Halimah Berhenti Mengasuh Nabi Muhammad Rasulullah SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul awal di Tahun Gajah yaitu tahun dimana pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah yang tengah ingin merobohkan Ka’bah. Setelah menempuh perjalan hidup panjang, Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu pertamanya pada saat berusia 40 tahun. Pada malam 17 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masehi, Muhammad didatangi oleh Jibril saat berdiam diri di Gua Hira, menurunkan wahyu yang pertama, Qur’an Surat Al-‘Alaq ayat 1 – 5. Nabi Muhammad saw kemudian melakukan dakwah…
Nabi Muhammad lahir pada hari senin, tanggal 12 Rabi’ul awal tahun gajah. Beliau lahir dari seorang ibu bernama Sayyidah Aminah dan ayah Abdullah. Seperti yang kita ketahui ketika nabi Muhammad lahir semasa menyusui ia hanya disusui 3 hari oleh Aminah dan selanjutnya dipindahkan ke beberapa perempuan lain yang turut menyumbangkan air susu ibu (ASI) kepada Nabi Muhammad termasuk air susu dari Halimah. Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Berhutang kepada Yahudi Banyak pertanyaan yang muncul mengapa pada saat itu Rasulullah tidak disusui oleh ibundanya saja padahal air susu Aminah pun cukup dan bagus untuk tumbuh kembang Rasulullah. Kebiasaan tersebut dilanggengkan agar anak itu hidup dalam udara padang pasir yang bersih dan suasana yang bebas-merdeka. Sehingga anak dapat tumbuh dengan segar, sehat, cerdas, dan mandiri. Juga agar anak dapat berbicara bahasa yang asli, yakni bahasa orang badui yang sejati. Sebab, bahasa arab di perkotaan telah bercampur dengan bahasa asing lainya (KH. Moenawwar…
Nabi Muhammad saw adalah nabi sekaligus rasul terakhir. Beliau menjadi pemimpin tertinggi, baik bidang politik pemerintahan maupun bidang agama- dan panutan utama umat Islam. Meski demikian, beliau tidak seperti pemimpin-pemimpin dunia lainnya yang hidup mewah bergelimang harta. Nabi Muhammad saw lebih memilih hidup sederhana. Harta yang dimilikinya selalu digunakan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan umat dan tidak pernah mengambil ataupun menyimpannya untuk kebutuhan diri sendiri. Baca juga: Kisah Nabi Muhammad dan Anggur yang Masam Umroh.com merangkum, ada beberapa kisah yang menceritakan bahwa pada saat itu Nabi Muhammad saw pernah berhutang kepada Yahudi untuk suatu keperluan. Beberapa kisah tersebut diantaranya ialah saat Nabi Muhammad saw terpaksa berutang kepada seorang Yahudi Madinah, Zaid bin Sa’nah, untuk sebuah keperluan. Zaid bin Sa’nah bersedia meminjamkan uang kepada Nabi Muhammad saw kemudian. Singkat cerita tiga hari sebelum jatuh tempo Zaid bin Sa’nah sudah menagih pembayaran utang Nabi Muhammad saw dengan kata-kata kasar dan penuh serapah. Kisah…