Umroh.com – Selain melakukan qurban, umat muslim juga disarankan untuk melakukan aqiqah. Berbeda dengan qurban, aqiqah hanya perlu dilakukan sekali dalam seumur hidup sesuai dengan cara rasulullah berakikah. Bagi yang belum tahu, aqiqah merupakan salah satu syariat islam yang disarankan dilaksanakan oleh para umat islam. Bentuk aqiqah ini juga bentuk bentuk rasa syukur dan bahagia atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, salah satunya dikaruniai seorang anak. Seperti yang sudah diketahui bersama juga jika banyak orang tua yang banyak melakukan kegiatan ini. Selain merupakan salah satu hal yang baik, dengan melakukan aqiqah juga anda bisa mendapatkan hal – hal yang baik di dalam hidup anda. Syarat untuk melakukan kegiatan aqiqah memiliki tata cara yang sama ketika melakukan qurban, perbedaan hanya terletak jika aqiqah bisa dilakukan kapan saja. Baca juga : Ini 6 Keutamaan Berqurban Begini Cara Rasullah Berakikah 1. Tata Cara Melakukan Aqiqah Umroh.com merangkum, waktu pelaksanaan aqiqah bisa…
Umroh.com- Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, sepanjang hidupnya mereka senantiasa hanya bertasbih, mensucikan nama Allah SWT serta menjalankan segala perintah-Nya. Nah, sebagai umat muslim tentunya kita sudah tahu bahwa malaikat itu jumlahnya tidaklah sedikit, salah satu diantaranya yaitu malaikat Mikail. Siapa yang tidak kenal dengan malaikat Mikail? Beliau merupakan malaikat yang bertugas menurunkan hujan, petir dan membagikan rezeki kepada manusia, hewan dan tumbuhan yang ada di muka bumi ini, bisa berupa harta, kesehatan ataupun yang lainnya. Malaikat mikail menjadi salah satu malaikat utama Allah SWT setelah malaikat Jibril. Baca juga: Ini Isi Permintaan Malaikat saat Terciptanya Adam Mengenal Sosok Malaikat Mikail Malaikat Mikail merupakan salah satu pembantu beliau (Allah SWT) dari langit, sebagaimana hadist yang berbunyi : “sesungguhnya Allah menguatkanku dengan empat pembantu, dua dari penduduk langit yaitu jibril dan mikail. Dan da dari penduduk bumi yaitu abu bakar dan umar”. (HR. Ibnu Abbas). Dalam tradisi islam…
Umroh.com – setiap orang pasti pernah mendengar kalimat “ lebih baik mencegah dari pada mengobati “. Kalimat itu merupakan kalimat populer yang menggambarkan bahwa kesehatan adalah salah satu aset paling berharga dalam hidup kita. Kesehatan merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh. Tanpa kesehatan, manusia tidak akan bisa beraktifitas dan bekerja. Berikut akan dijelaskan soal bukti kejeniusan Rasulullah tentang masalah kesehatan yang jarang diketahui. Dalam islam, kesehatan dinilai menjadi sesuatu yang penting untuk diperhatikan dalam kehidupan sehari – hari. Islam sudah menganjurkan dan memerintahkan umat islam untuk senantiasa menjaga kesehatan sedari zaman Rasulullah saw. Pada zaman itu, Rasulullah saw pun menjadi seseorang yang sangat memperhatikan betul pasal kesehatan. Mulai dari mengatur pola tidur, makan, aktivitas dan hal kecil lainnya agar senantiasa sehat dan bugar. Baca juga: Bisa Jadi Solusi, Ini Jaminan Kesehatan Menurut Islam Kesehatan Dalam Sudut Pandang Islam Umroh.com merangkum, Sehat dalam pandangan Islam adalah sehat lahir dan sehat batin.…
Umroh.com – Setiap manusia yang memiliki agama dan mengaku adanya keberadaan tuhan selalu berusaha untuk selalu mengingatnya. Begitu juga kaum muslim yang harus selalu mengingat adanya Allah SWT. Keberadaan Allah SWT ini bahkan lebih dekat dari urat nadi Anda sendiri. Sedangkan banyak manusia yang tidak berusaha dengan dengan-Nya. Cara dekat dengan Allah SWT sangat penting untuk anda tahu. Tanpa kuasa dan izinnya manusia tidak akan ada di dunia dan juga segala bentuk alam semesta. Dan sudah seharusnya Anda sebagai umat muslim percaya dengan adanya dan juga kuasa dari Allah SWT. Selain bentuk iman kepada-Nya. Hal tersebut juga salah satu bentuk cara umat muslim berupaya untuk dengan dengan Allah SWT, Berikut ini cara supaya dengan dengan Allah SWT: Baca juga : Bisa Menambah Pahala, Ini Tips Mudah Sholat Tahajud 10 Cara Dekat dengan Allah SWT 1. Mendirikan Solat Bagi umat islam, solat merupakan salah satu rukun islam dan menjadi sebuah kewajiban…
Sultan bergelar Sang Halilintar ini sangat dihormati oleh warganya. Ia naik tahta setelah sang ayah, Sultan Murad, tutup usia. Ketika ia menjabat sebagai pemimpin kerajaan Ottoman, ia berhasil menundukkan Bulgaria, Bosnia, Slanik, Albania, dan Balkan. Pemimpin yang Disegani Berbagai penaklukan itu membuat namanya kian besar, hingga membuat pemimpin-pemimpin di Eropa segan terhadapnya. Dia adalah Sultan Bayazid I. Sultan yang dikenal perkasa dan membuat 120 ribu tentara Hungaria tak berkutik saat Perang Salib. Baca juga: Bikin Mewek! Begini Kisah Ummu Ibrahim Al Haasyimiyyah Kala itu, Raja George IV memerintahkan para tentara untuk mengusir kaum muslim dari Eropa. Namun rencana itu gagal dan menorehkan nama Sultan Bayazid I sebagai pemimpin muslim yang perkasa. Kisah Sultan Bayazid dan Sang Hakim Namun Sultan Bayazid I pernah tidak berkutik ketika seorang Hakim menolak kesaksiannya. Saat itu, Sultan Bayazid I mendatangi pengadilan untuk memberi kesaksian pada suatu perkara. Di sana, Sultan Bayazid menghadap Syamsuddin Fanari, hakim…
Keshalihan seorang anak berawal dari ibunya. Seorang ibu yang sholeh dan beriman kepada Allah akan mencetak anak-anak sholeh dengan iman yang kuat. Seperti kisah seorang ibu yang bernama Ummu Ibrahim Al Haasyimiyyah. Teladan tentang kesholehan seorang ibu yang ditularkan kepada sang anak bisa kita simak dalam kisah Ummu Ibrahim. Seorang wanita yang sholeh dan sangat beriman kepada Allah. Keimanannya berhasil memotivasi sang anak, Ibrahim, untuk ikut serta beriman dan menjalankan perintah Allah. Baca juga: Perlu Dipahami, Ternyata Begini Kedudukan Seorang Ibu Sebuah Panggilan Berjihad untuk Warga Basrah Umroh.com merangkum, Abdul Wahid bin Zayd Al Bashri, murid Hasan Al Basri yang tinggal di Basrah, suatu hari mengumumkan bahwa ada sebuah kota Islam yang diserang. Pemimpin kota ini kemudian mendorong warganya ikut berjuang dan melawan. Kala itu ada seorang wanita sholehah di Basrah bernama Ummu Ibrahim Al Hashimiyah. Dan ia hadir mendengar seruan Abdul Wahid bin Zayd. Di dalam pidatonya, Abdul Wahid bin…
Shuhaib bin Sinan berasal dari keluarga terhormat Persia. Ayah dan pamannya pernah bekerja pada Raja Persia, dan mereka tinggal di Ninawa. Ketika Ninawa ditaklukan orang Arab, kehidupan Shuhaib berubah drastis. Ada riwayat yang mengatakan bahwa ia menjadi tawanan dan budak seorang saudagar Mekah, Abdullah bin Jud’an al-Quraisy. Tetapi ada juga yang mengisahkan Shuhaib masuk ke Mekah sebagai orang merdeka, lalu bersumpah setia kepada Abdullah bin Jud’an. Memperoleh Kehidupan yang Baik di Mekah Di Mekah, Shuhaib berhasil mengembalikan kehidupan normalnya. Bahkan ia menjadi seseorang dengan kedudukan terhormat, dan tinggal lama di Romawi sebagai saudagar. Inilah yang membuatnya mendapat gelar ‘Ar Rumi’, karena ia sangat mengenal seluk beluk Romawi. Baca juga: Ini Sosok Abu Musa, Sahabat Rasulullah yang Penuh Talenta Umroh.com merangkum, Shuhaib menjadi bagian kalangan mapan di Mekah. Ia berteman akrab dengan Umar bin Khattab. Shuhaib juga termasuk orang Mekah yang mendapat hidayah dari ajaran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebelum Nabi…
Al Mu’tashim Billah merupakan gelar milik Muhammad bin Harun Ar-Rasyid. Salah seorang khalifah dari Bani Abbasiyah yang menjabat setelah menggantikan saudaranya, Al Makmun. Julukan Al Mu’tashim Billah berarti ‘Yang berlindung kepada Allah’. Gelar yang disematkan pada namanya ini menjadikan Muhammad bin Harun Ar Rasyid sebagai khalifah pertama dari Bani Abbasiyah yang menggunakan kata ‘Allah’ pada namanya. Ia menjabat dari tahun 833 hingga 842 Masehi. Baca juga: Ini Sosok Abu Musa, Sahabat Rasulullah yang Penuh Talenta Mengenal Sosok Al Mu’tashim Umroh.com merangkum, Al Mu’tashim adalah seorang yang dikenal memiliki tubuh yang kuat. Badannya kekar, dan ia memiliki sikap militer dengan kedisiplinan yang tinggi. Karakter tersebut menjadi alasan Al Makmun memberikan tampuk kepemimpinan kepada Al Mu’tashim, agar bisa menghadapi pemimpin kerajaan Byzantium yang sangat kuat. Selain dikenal dengan kekuatannya, ia juga dikenal sebagai khalifah yang sangat memperhatikan kaum muslimah. Ia menjadi teladan bagi para pemimpin untuk segera bertindak cepat saat mengetahui ada…
Abu Musa Al Asy’ari adalah nama kunyah dari Abdullah bin Qays. Setelah mendengar kabar keberadaan utusan Allah penyebar tauhid di Mekah, ia segera meninggalkan kampung halamannya di Yaman. Umroh.com merangkum, selama di Mekah, beliau banyak menghadiri majelis Rasulullah. Di situlah pengetahuan sekaligus keimanannya meningkat. Ilmu-ilmu dari Rasulullah dibawanya ke Yaman, untuk diajarkan pada orang-orang di kampung halamannya. Ia pun berhasil mendakwahkan Islam kepada beberapa orang. Baca juga: Inilah Al-Khazani, Ilmuwan Islam Penemu Teori Gravitasi Mengenal Sosok Abu Musa Ketika kaum muslimin Mekah hijrah ke Habasyah, dirinya ikut menyertai. Saat berada di Yaman, beliau mendengar kabar bahwa Rasulullah meninggalkan kota Mekah untuk berhijrah. Dia memutuskan untuk ikut dengan mereka bersama dua orang kakaknya, Abu Burdah dan Abu Ruhm, serta sekitar 50 orang dari Yaman. Mereka menuju Habasyah berkendara perahu. Di Habasyah, dia beserta rombongan tinggal bersama kaum muslimin. Setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah, rombongan Abu Musa juga…
Siapa yang tak kenal dengan Nabi Muhammad SAW? merupakan nabi terakhir sekaligus rasul bagi umat muslim yang di utus Allah SWT untuk senantiasa menegakan tauhid, menyeru manusia untuk menyembah Allah, memberi petunjuk serta masih banyak hal lainnya yang berkaitan dengan tugasnya sebagai rasul Allah SWT. Nabi Muhammad SAW adalah panutan atau teladan bagi umat Islam. Tak heran jika kisah semasa hidup beliau mulai dari lahir sampai dengan wafat nya selalu menjadi topik menarik untuk di ceritakan dan di dengar. Baca juga: Terungkap, Ternyata Ini Sosok Anak Nabi Muhammad Sifat Terpuji Nabi Muhammad Umroh.com merangkum, salah satu contoh terpuji dan muliannya kepribadian Nabi Muhammad SAW tercermin dari bagaimana ia memperlakukan dan berbakti kepada kedua orangtuanya, meskipun keduanya telah tiada. Beliau tak sampai lama merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya semasa hidup. Beliau sudah ditinggalkan ayahnya Abdullah bin Abdul Muthalib sedari dalam kandungan ibundanya bernama Aminah binti Wahab yang juga meninggalkannya…