Mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa ada pepatah yang mengatakan sehat itu mahal. Pada dasarnya sakit itu bukan datang dengan sendirinya, sakit datang dari pola makan dan kebiasaan hidup yang tidak sesuai. Sakit juga merupakan ujian dan nikmat dari Allah SWT untuk hamba-Nya agar meningkatkan iman dan taqwa mereka. Dahulu pada masa Rasulullah SAW bidang pengobatan yang menyerupai prinsip kedokteran sudah diberi kedudukan, Nabi pun mendorong para wanita di keluarganya untuk belajar tentang obat-obatan dari wanita lain yang memiliki pengetahuan tentang hal itu, karena selama masa Nabi di Madinah, perempuan di hormati karena pengetahuan medis yang mereka miliki. Baca juga: Kisah Sahabat Rasulullah SAW, Abdurrahman Bin Auf Gaya Hidup Sehat Rasulullah Umroh.com merangkum, sebagai seorang muslim kita wajib bersyukur karena memiliki seseorang yang dapat kita teladani yaitu Rasulullah SAW, salah satunya dengan meneladani pola hidup sehat ala Rasulullah SAW. Karena semasa hidupnya beliau hanya pernah sakit sebanyak…
Umroh.com — Adil (al-`adl) atau keadilan menunjuk pada sikap tengah, lurus, dan tidak memihak kepada siapa pun, kecuali pada kebenaran. Dalam konteks hukum, adil bermakna menghukum siapa pun yang salah, tanpa berpihak, dan tanpa pandang bulu. Keadilan menuntut dan menempatkan manusia sama di depan hukum. Seperti Rasulullah SAW telah membuktikannya. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan.” (QS al-Nahl [16]: 90). Baca juga: Kisah Ali Bin Abi Thalib, Utsman, dan Perempuan Hamil Penegakan hukum terkait pula dengan keadilan di atas. Demi keadilan, hukum harus ditegakkan secara jujur dan adil. Penetapan hukum secara tidak adil, korup, dan penuh kecurangan, seperti kerap terjadi, semua itu jelas melukai dan mencederai rasa keadilan masyarakat. Allah dan Rasul telah memperingatkan bahwa. “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.” (QS al-Nisa’ [4]: 58). Baca juga: Sudahkah Anda Mengaji Hari Ini? Ada Cara Mudah Baca Al Quran…
Hidup di dunia ini tidak ada yang pasti, semua hanyalah kesenangan palsu. Untuk itu sebagai umat muslim kita harus mengisi kehidupan ini sesuai dengan ajaran islam, karena hanya orang-orang yang mengikuti petunjuk sesuai agama saja yang akan mendapat ampunan dan keridhoan Allah SWT di akhirat nanti. Maka setiap manusia di perintahkan untuk beramal baik dan berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya semasa mereka hidup. Misalnya dengan beramal atau bersedekah bagi yang membutuhkan. Bersedekah bukan hanya soal uang tapi bisa hal-hal kecil lainnya namun bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu kita harus selalu menjadi orang yang merasa cukup apapun hasil yang kita dapatkan karena yang terpenting itu merupakan hasil kerja keras kita sendiri, dan pastinya selalu menjadi orang yang pemaaf dan sabar dalam menghadapi kehidupan di dunia ini. Hal ini sesuai dengan tiga sumpah Rasulullah SAW yang pasti terjadi yang merupakan penguat akan kebenarannya dan menunjukkan betapa pentingnya umat beliau menaruh perhatian kepadanya.…
Kemiskinan dari zaman Rasulullah hingga zaman modern kini semakin merajalela. Suatu konflik dalam bidang perekonomian ini sebagai masalah utama salah satunya pada zaman Rasulullah. Upaya penanganan kemiskinan harus pula dipahami sebagai persoalan universal dan harus dilakukan secara menyeluruh. Islam mengajarkan bahwa penanganan masalah kemiskinan bukanlah sebagai tugas individu dan suatu kelompok, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif. Islam sangat menekankan sisi persaudaraan sesama Muslim dalam memperkuat keutuhan masyarakatnya, terutama dalam bidang ekonomi. Ikatan akidah islamiyah mengikat seluruh umatnya dalam tali persaudaraan, gotong royong dan saling membantudalam kebaikan dan taqwa, seperti persaudaraan yang diikat antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Baca juga: Wajib Tahu, Ini Kisah Telaga Nabi yang Ada di Akhirat Umroh.com merangkum, ketika kaum Muhajirin berhijrah dari Mekah ke Madinah, mereka menghadapi problematika sosial dan ekonomi, berkaitan dengan kelangsungan hidup, mata pencaharian dan tempat tinggal. Kaum Muhajirin tidak memiliki modal, sebab seluruh harta mereka sudah ditinggalkan. Mereka juga tidak memiliki…
Apakah yang akan diperoleh jika kita menjadi orang mukmin yang bertaqwa? Kisah seorang pemuda bernama Zahid akan menyadarkan kita tentang pentingnya mematuhi perintah Allah dan RasulNya. Orang yang bersegera akan mendapatkan keberuntugan yang luar biasa. Rasulullah Membantu Zahid, Pemuda Madinah yang Belum Menikah Umroh.com merangkum, ada seorang pemuda bernama Zahid yang hidup di zaman Rasulullah. Saat kisah ini terjadi, usianya 35 tahun, dan pemuda yang tinggal di Suffah masjid Madinah itu belum menikah. Baca juga: Terungkap, Ternyata Ini Sosok Anak Nabi Muhammad Suatu hari, Rasulullah mendatanginya yang sedang mengasah pedangnya. Saat mendengar ucapan salam dari Rasulullah, ia terkejut bukan kepalang. Sampai-sampai ia menjawab salam Rasulullah dengan gugup. Rasulullah kemudian menyapa Zahid, “Wahai saudaraku Zahid, selama ini engkau sendiri saja”. Sapaan Rasulullah itu kemudian dijawab olehZahid, “Allah bersamaku, Ya Rasulullah”. Rasulullah melanjutkan dengan bertanya pada Zahid, “Maksudku, mengapa engkau selama ini membujang saja? Apakah engkau tidak ingin menikah?”. “Wahai Rasulullah. Aku…
Hafshah binti Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Adi bin Ka’ab bin Luay radhiallahu ‘anha adalah putri dari Umar bin Khattab. Umar bin Khaththab adalah seorang penguasa yang adil dan memiliki hati yang sangat khusyuk. Ia dilahirkan pada 18 tahun sebelum hijrah. Hafshah lahir saat orang-orang Quraisy membangun Baitullah. Ia merupakan anak sulung dari Umar bin al-Khattab. Baca juga: Detik-detik Wafatnya Siti Khadijah dan Isi Permintaan Terakhirnya Hafshah bersuamikan seorang laki-laki yang bernama Khunais bin Hudzafah as-Sahmi. Keduanya memeluk Islam bersama. Kemudian Khunais hijrah ke Habasyah pada hijrah yang pertama. Saat itu, jumlah sahabat yang hijrah terdiri dari dua belas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Mereka dipimpin oleh Utsman bin Affan yang membawa istrinya, Ruqayyah putri Rasulullah. Kemudian Khunais dan istrinya Hafshah berhijrah pula ke Madinah. Ia turut dalam pasukan Badar. Dan wafat karena luka yang ia derita di perang pertama itu. source: freepik.com…