1
Tag

kisah

Browsing

Islam tak akan sampai di Tiongkok tanpa jasa sahabat Rasulullah, Sa’ad bin Abi Waqqash bin Wuhaib bin Abdi Manaf. Seorang pemuda yang merupakan putra dari salah satu pembesar Bani Zahrah. Meski usianya masih muda, ia adalah paman Rasulullah SAW. Kakek Sa’ad yang bernama Wuhaib adalah paman Aminah binti Wahab, ibunda Rasulullah. Bagaimana kisah Sa’ad hingga bisa sampai ke negeri tirai bambu? Salah satu assabiqunal awwalun. Sa’ad bin Abi Waqqash adalah salah satu dari orang-orang yang pertama memeluk Islam. Ia menyatakan keislamannya bersama orang yang didakwahi Abu Bakar yaitu: Utsman bin Affan, Zubair bin al-Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah. Itu artinya ia adalah orang pertama yang masuk Islam setelah Abu Bakar ash-Shiddiq, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah RA ajma’in. Saat masuk Islam, usia Sa’ad tergolong masih muda, yaitu 17 tahun. Orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah. Sejak sebelum masuk Islam, Sa’ad memang…

Almarhum Kyai Arwani adalah seorang Kyai kharismatik yang terkenal dengan hafalan Qur’annya. Pesantren yang diasuhnya “Yanbu’ul Qur’an” di Kudus menjadi salah satu kiblat para hafidz-hafidzoh seantero Indonesia. Sebuah cerita nyata yang menarik penuh dengan hikmah islam datang dari beliau. Suatu hari ketika bepergian, di saat beliau turun dari bus di terminal Terboyo Semarang, Kyai Arwani kecopetan. Entah sudah tahu atau memang pura-pura tidak tahu, Kyai Arwani tidak perduli jika baru saja kecopetan. Santri yang mendampingi dan tahu kejadian kecopetan terkejut, seketika itu pula mereka pada mengejar pencopetnya. “Copet …! Copet …!” teriaknya sambil mengejar. Suasana menjadi gaduh, serabutan, karena orang lain ikutan mengejar pencopet. Tapi sayang, pencopetnya terlalu lincah berlari dan tampaknya cukup menguasai medan hingga gagal ditangkap. Para santri pada kecewa dan marah-marah pada pencopet yang sudah raib itu. Berani-beraninya si copet mengganggu sang Kyai, begitu kira-kira pikir mereka. Copetnya pun keterlaluan, tidak lihat-lihat siapa yang akan dijadikan korban.…

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasihat.” Lalu dikatakan, “Untuk siapa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para imam kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin.” Memang benar, sebuah nasihat akan banyak membawa manfaat apabila nasihat tersebut bersumber dari ilmu yang terambil dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Namun, sebuah nasihat yang tidak berlandaskan ilmu, justru akan membawa malapetaka dan kehancuran, karena pada hakikatnya hal itu bukanlah nasihat, melainkan bisikan-bisikan dan was-was setan. Masalahnya, apakah sebuah nasihat hanya boleh dilakukan oleh kaum laki-laki saja dan tidak mungkin dilakukan oleh kaum wanita? Kisah berikut ini menunjukkan, bahwa kaum Hawa pun dapat memberikan andil dalam memberikan nasihat dan amar ma’ruf nahi munkar sesuai dengan kemampuan mereka. Semoga bermanfaat. Allahul-Muwaffiq. Alkisah Imam Malik rahimahullah meriwayatkan sebuah kisah dalam kitab al-Muwaththa’, dari Yahya bin Sa’id dari al-Qasim bin Muhammad, bahwa dia berkata, “Salah satu istriku meninggal dunia, lalu Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhi mendatangiku untuk bertakziah atas (kematian) istriku, lalu…

Rasulullah Shallallahu Aalaihi wa Sallam sedang duduk diantara para sahabatnya; antara lain Abu Hurairah, Umar, Ali dan lainnya. Beliau bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik generasi tabi’in adalah orang yang bernama Uwais. Dia mempunyai seorang ibu dan mempunyai belang putih ditubuhnya. Lalu dia berdoa hingga Allah menghilangkan belang itu kecuali hanya tersisa sebentuk dirham.” (HR. Muslim dalam shahihnya No. 2542, Imam Ahmad dalam Musnadnya, I/38) Seorang Pemuda Dari Yaman Di Yaman, tinggallah seorang pemuda yang bernama Uwais Al Qarni. Pemuda ini menderita sebuah penyakit yang bernama sopak. Karena penyakit yang menyerang tubuhnya itu menyebabkan tubuhnya menjadi belang-belang. Walaupun menderita cacat, tapi ia adalah pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya, seorang perempuan wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan. Suatu ketika, pernah sang ibu mengutarakan sebuah keinginan pada Uwais. Sang ibu berkata, “Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersamamu. Ikhtiarkan…