Umroh.com – Kebersihan sangat diutamakan dalam Islam. Kita diajarkan berbagai cara untuk bersuci dan membersihkan diri, salah satunya dengan mandi. Dalam Islam, mandi berarti mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu. Ada mandi yang dibolehkan, disunnahkan, dan diwajibkan. Berikut akan dijelaskan soal penyebab mandi besar yang wajib diketahui. Penyebab Mandi Besar 1. Keluarnya Air Mani dengan Syahwat Penyebab mandi besar pertama, yakni keluarnya air mani. Ketika seseorang mengeluarkan air mani disertai dengan syahwat, maka ia wajib untuk melakukan mandi wajib. Kondisi tersebut termasuk junub, dan diwajibkan untuk mandi besar setelahnya. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena keluarnya air (mani)” (HR. Muslim). Baca juga: Gak Sembarangan, Ini Waktu yang Tepat untuk Mandi Wajib Mayoritas ulama menerangkan bahwa kewajiban untuk mandi wajib dikenakan pada mereka yang mengeluarkan air mani disertai dengan rasa nikmat. Lain halnya jika air mani keluar karena sakit atau kedinginan, maka tidak ada kewajiban untuk mandi…
Umroh.com – Mandi besar wajib dilakukan oleh umat muslim untuk mensucikan diri dari hadast besar. Seseorang diharuskan melakukan mandi besar jika mengalami beberapa hal, yaitu keluarnya air mani dengan syahwat, melakukan hubungan badan atau junub, selesai haid atau nifas, masuk Islam, dan meninggal dunia. Berikut akan dijelaskan beberapa niat mandi besar yang wajib dihafalkan. Umroh.com merangkum, mandi besar dilakukan ketika seseorang dituntut dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan ibadah sholat wajib, atau ketika ingin melakukan tawaf, atau membaca Al Quran. Baca juga: Lengkap, Ini Tata Cara Mandi Besar Menurut Rasulullah Niat Mandi Besar Niat merupakan perkara penting dalam pelaksanaan suatu ibadah. Niat akan membedakan antara aktivitas biasa atau ibadah, serta menentukan pahala dari ritual ibadah yang kita lakukan. Dari Umar bin Khattab, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya” (HR. Bukhari dan Muslim). Misalnya ketika mandi besar harus disertai dengan menghadirkan niat untuk mensucikan diri dari hadast besar. Jika tidak ada…
Umroh.com – Mandi besar dilakukan untuk mensucikan diri dari hadast besar, seperti junub atau haid dan nifas. Tak seperti mandi biasa, ada yang perlu kita perhatikan ketika melakukan mandi besar. Tujuannya agar tubuh benar-benar suci dan kita bisa beribadah, seperti sholat dan membaca Al Quran. Berikut akan dijelaskan tata cara mandi besar yang benar. Pada dasarnya, rukun mandi besar mencakup dua hal. Niat dan mengalirkan air ke seluruh tubuh. Jika dua hal ini terpenuhi, maka mandi besar dinilai sah. Tetapi ada kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan untuk mensucikan diri dari hadast besar lain, seperti haid atau nifas. Kemudian ada juga beberapa sunah mandi besar yang diajarkan Rasulullah. Dengan melaksanakan sunah, ibadah kita menjadi lebih sempurna. Baca juga: Terkuak, Begini Hukum Junub saat Puasa Tata Cara Mandi Besar Umroh.com merangkum, Aisyah menuturkan bahwa saat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mandi junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya. Lalu beliau berwudhu sebagaimana…
Umroh.com – Puasa merupakan ibadah yang wajib dilakukan saat bulan Ramadhan untuk menahan diri hawa nafsu dari makanan, minuman maupun hubungan seksual. Maka, selama waktu puasa seseorang dilarang untuk melakukan aktivitas makan, minum, dan aktivitas seksual hubungan badan. Puasa bagian dari bentuk simpati kita, bagaimana bisa menahan semuanya hingga matahari terbenam. Dalam berpuasa kita harus suci dari hadast besar. Lalu apa hukum junub saat puasa? Bolehkah hal tersebut dilakukan? Baca juga: Bolehkah Bertayamum Sebagai Pengganti Mandi Junub? Bolehkan Junub Saat Berpuasa? Berdasarkan pemaparan tim umroh.com, seringkali banyak pertanyaan bolehkah puasa dalam keadaan junub? Apakah membatalkan puasa melakukan itu? Perlu kita ketahui dasar yang membatalkan puasa adalah makan, minum, dan berhubungan seksual. Selain yang disebutkan tadi tidak akan membatalkan puasa. Kita semua pun tahu, salah satu yang membatalkan puasa ialah melakukan jima’ atau bersetubuh dengan suami istri. Namun, bukan berarti aktivitas seksual harus dihentikan sepanjang puasa. Allah Azza wa jalla menerangkan,…
Umroh.com – Bagi seorang muslim, tentu sudah sewajibnya mengetahui hukum-hukum yang berlaku serta mengetahui hal-hal yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah SWT. Salah satunya adalah tata cara mandi wajib yang baik dan benar. Dalam Islam, orang yang sudah dewasa serta baliqh dan mempunyai akal yang sempurna maka diharuskan mandi wajib dalam kondisi tertentu. Mandi wajib bukan hanya berfungsi sebagai proses pembersihan fisik saja, tetapi juga bertujuan untuk mensucikan diri kembali dari kotoran-kotoran yang terdapat pada dirinya dan membersihkan tubuh dari kotoran-kotoran dari hadas besar. Mandi wajib pun sudah memiliki tata caranya tersendiri, semua harus dilakukan dengan benar sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Baca juga: Bolehkah Bertayamum Sebagai Pengganti Junub? Perbedaan Mandi Wajib dan Mandi Biasa Seorang muslim, ketika sholat, tentu diharuskan untuk berwudhu terlebih dahulu hal tersebut untuk menghilangkan hadast kecil. Sementara ketika kita dalam keadaan junub, contohnya selesai haid dan telah selesainya masa nifas, maka mereka…