1
Tag

panduan umroh

Browsing

Umroh.com – Bagi umat Islam tentu sudah tidak asing mendengar kalimat Hijir Ismail. Hijir Ismail itu sendiri yang dikenal oleh masyarakat kita adalah sebuah bentuk setengah lingkaran yang tepat berada di samping utara Kabah. Sejarah Hijir Ismail Umroh.com merangkum, diceritakan pada saat itu Nabi Ibrahim membangun Hijir untuk tempat berteduh Siti Hajar dan Nabi Ismail, dengan menggunakan pondasi yang seadanya pada saat itu yakni hanya menggunakan batu dan atapnya menggunakan dedaunan. Selama berjalannya waktu, Kabah dan sumur zam-zam menjadi daya tarik tersendiri bagi para kafilah sehingga dengan mudah muncullah pemukiman baru serta suku-suku yang membentuk bangsa Arab. Kabah tetap berdiri kokoh dengan bersebelah Hijir Ismail. Baca juga: Bukan Sembarang Ritual, Ini Makna di Balik Lempar Jumroh Kabah juga pernah mengalami perbaikan oleh suku Quraisy pada tahun 606 Masehi atau saat Nabi Muhammad SAW memperbarui 35 tahun yang lalu. pada saat itu pembangunannya haya didanai oleh swadaya masyarakat sekitar Mekkah. Sumber…

Umroh.com – Puncak ibadah haji ada di tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah haji melaksanakan ritual wukuf di Arafah, dan sore harinya mulai menuju Muzdalifah untuk mabit. Saat mabit atau bermalam di Muzdalifah, jamaah haji melakukan shalat Maghrib dan Isya’ dengan cara dijamak lalu beristirahat. Keesokan harinya setelah shalat Subuh, jamaah haji bertolak ke Mina. Di Mina, jamaah haji melaksanakan ritual lempar jumroh. Lalu apa makna melempar jumroh itu sendiri? Umroh.com merangkum, Mabit di Muzdalifah menjadi kesempatan bagi jamaah haji untuk mencari batu sebelum digunakan untuk melontar jumroh. Batu atau kerikil yang diambil berjumlah 70 atau 49 butir, sesuai rencana menginap di Mina. Jika jamaah berencana menginap selama tiga hari, maka dipersilakan mengambil 70 butir kerikil. Jika berencana menginap selama dua hari, maka kerikil yang diambil berjumlah 49 butir. Baca juga: Inilah Beberapa Keutamaan-keutamaan Umroh Melempar Jumroh di Mina Lempar jumroh merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji. Saat melakukannya, jamaah melempar kerikil…

Umroh.com — Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Miqat berarti waktu. Dalam ibadah haji atau umroh, yang dimaksud miqat adalah batas dimulainya ibadah haji atau umroh. Ketika kita sudah melintasi tempat yang telah ditetapkan sebagai tempat miqat, kita wajib memakai pakaian ihram dan mengucapkan niat ibadah. Untuk mengetahui beberapa tempat miqat, yuk langsung pesan paket umroh di aplikasi Umroh.com, download di sini! Ada dua jenis miqat yakni Miqat Zamani dan Miqat Makani. 1. Miqat Zamani Miqat Zamani adalah batas waktu dimulainya ibadah haji. Dimulainya Miqat Zamani untuk haji adalah pada bulan Syawal, sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Untuk ibadah umrah, Miqat Zamani berlaku sepanjang tahun. 2. Miqat Makani Miqat Makani adalah batas melaksanakan ibadah haji atau umroh berdasarkan tempat. Mulai dari tempat yang telah ditetapkan sebagai Miqat Makani, seseorang harus mulai berniat Ihram sebelum melintasi batas Tanah Haram. Saat itu juga, calon jamaah haji harus berniat melaksanakan haji atau umroh.…

Saat akan melaksanakan haji atau umroh, tentu ada berbagai ketentuan dan persiapan penting yang perlu dilakukan. Termasuk mempersiapkan pakaian ihram. Modelnya yang menyerupai kain panjang dan berwarna putih ini merupakan simbol pelepasan atribut keduniawian yang melekat di diri manusia. Dengan mengenakan pakaian ihram tersebut semua manusia akan terlihat sama di mata sang pencipta. Tak ada batasan pembeda baik itu kaya ataupun miskin. Baca juga: Perlengkapan Umroh Wanita, Laki-laki dan Anak-anak Umroh.com merangkum, penetapan pemakaian pakaian ihram untuk berkunjung ke rumah Allah SWT bukan tanpa alasan. Ada seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang bernama Abdullah bin Abbas atau yang lebih populer dengan nama panggilan Ibnu Abbas ini merupakan sahabat Nabi yang berpengetahuan sangat luas. Sudah banyak pula hadis sahih yang diriwayatkan olehnya. 3 Hal Penting dari Pakaian Ihram 1. Sebagai pembeda saat mengunjungi sang Khaliq Kebiasaan atau sikap yang ada pada manusia apabila mendatangi manusia lain secara sadar akan selalu mencoba…

Mungkin orang tua atau saudara Anda tidak seberuntung Anda yang masih bisa umroh semasa hidupnya, atau masih bisa umroh saat sehat. Banyak dari orang tua kita yang tidak sempat mencicipi lezatnya ibadah haji ataupun umroh. Namun, Anda bisa melakukan ibadah haji dan umroh untuk mereka. Kegiatan ini biasa disebut badal haji atau badal umroh. Badal haji atau badal umroh bisa dilakukan bukan hanya untuk orang yang sudah meninggal, tetapi juga untuk orang yang sudah tua renta dan sakit-sakitan sehingga sudah tidak memungkinkan untuk pergi ke Baitullah. Badal haji dan badal umroh memiliki sayarat yang sama, tetapi untuk tahapannya tentu ibadah haji dan umroh memiliki tahapan yang berbeda. Baca Juga: Sebelum Berangkat Umroh, Baiknya Mencari Paket-paket Umroh dengan Harga Terbaik Hukum Badal Umroh Umroh.com merangkum, badal atau mengumrohkan orang lain sebenarnya tidak ada dalil langsung yang menyebutkan kebolehannya. Namun, para ulama terdahulu mengqiyaskannya dengan hukum badal haji. Badal haji memiliki dalil…

Umroh merupakan salah satu perjalanan yang paling dicita-citakan seluruh umat muslim di dunia. Saat itu pun umat muslim dapat beribadah dan bersujud dengan khusyuk di rumah Allah. Berikut secara lengkap pengertian, hukum, syarat, rukun, hingga keutaman umroh yang dirangkum umroh.com. Pengertian Umroh Umroh adalah ziarah ke Baitullah dengan thawaf (mengelilingi ka’bah 7 kali), sa’i (berlari-lari kecil) diantara dua bukit: Shafa dan Marwah, hingga diakhiri dengan mencukur gundul ataupun memendekkan rambut kepala. Sebelum melaksanakan umroh, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh jamaah yang akan berangkat. Baca Lagi: Berangkat Ibadah Umroh dengan Paket Umroh Terbaik Temukan ratusan paket umroh dari >30 travel umroh terpercaya izin Kemenag dan tersedia keberangkatan di >50 kota hanya di marketplace Umroh.com. Transaksi Aman, Ibadah Nyaman di Umroh.com. Hukum Umroh Ulama berbeda pendapat tentang hukum umroh, yaitu: 1. Sunnah Hukum Umroh adalah sunnah. Ulama yang berpendapat sunnah seperti Imam abu Hanifah, Imam Malik, riwayat dari Ibnu Mas’ud,…

Tahallul merupakan rangkaian ritual terakhir setelah melaksanakan ibadah haji/umroh. Tahallul berarti menghalalkan kembali apa-apa yang tadinya dilarang ketika masih dalam keadaan ihram. Saat haji atau umrah, kita akan melihat sebagian jama’ah pria yang hanya mengambil tiga helai rambut sebagai tanda ia telah bertahallul, setelah itu boleh melakukan hal-hal yang sebelumnya dilarang. Beda dengan jama’ah lainnya yang ingin mengikuti sunnah, tidak hanya memotong tiga helai, mereka mencukur pendek dan menggundul seluruh rambut kepalanya. Bagaimana hukum jika hanya memotong tiga atau lima helai rambut, tidak keseluruhan? Baca juga: Jangan lupa, sebelum lakukan Tahallul, Anda wajib lakukan ini terlebih dahulu Mencukur gundul rambut kepala atau al-halq. Sedangkan bila mencukur hanya sebagian rambut kepala, disebut taqshir. Di dalam al-qur’an ada 2 ayat yang menyebutkan mengenai hal ini yaitu QS. Al Baqarah (2):196 dan QS. Al-Fath (48): 27: “Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sebenarnya bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki…

Banyak sekali masyarakat yang bertanya, umroh berapa hari perjalanan? Sebenarnya perjalanan umroh sendiri bervariasi, bisa dimulai dari 7 hari selama perjalanan, ada pula yang sampai 12 hari. Semua tergantung dari travel perjalanan umroh yang menawarkan dan menyesuaikan biaya yang dimiliki oleh masyarakat sendiri. Jika semakin lama perjalanan umroh maka biaya yang dikeluarkan pun semakin mahal, karena travel umroh pun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit seperti sewa hotel, dan biaya akomodasi selama di tanah suci Mekkah. Umroh berapa hari? Ini uraian hari-hari pelaksanaan umroh. 1. Hari Pertama Biasanya para peserta umroh akan berangkat dan sebelum berangkat akan diberikan bimbingan berupa manasik umroh, dan diberikan pula perlengkapan seperti buku doa-doa untuk panduan lengkap bacaan umroh. Dihari pertama ini para peserta umroh akan menuju bandara yang telah ditentukan oleh agen travel dan tempat berkumpulnya semua para peserta umroh untuk menuju ke Mekkah. Biasanya juga akan diberikan seragam untuk dikenakan saat berangkat, agar…

Biometrik umroh adalah pengambilan data fisik calon jamaah. Biometrik umroh merupakan salah satu syarat wajib jamaah sebelum berangkat ke tanah suci. Mulai Desember 2018, calon jamaah umroh dan haji diharuskan melalui Rekam Biometrik untuk mengurus visa. Peraturan ini diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Tujuannya agar antrian calon jamaah haji dan umroh tidak menumpuk di bandara, sehingga jamaah bisa lebih mudah dan nyaman saat melakukan boarding pass. Rekam Biometrik Umroh Rekam biometrik umroh adalah serangkaian pengumpulan dokumen calon jamaah, seperti rekam sidik jari, retina mata, foto, dan dokumen penting lainnya. Data tersebut dibutuhkan untuk keperluan semua jenis layanan visa masuk ke Kerajaan Arab Saudi, termasuk bagi calon jamaah haji dan umroh. Sebelum melakukan biometrik umroh, calon jamaah haji dan umroh disarankan untuk menemui biro travel umroh yang telah dipilih. Nantinya dengan dibantu biro perjalanan umroh, calon jamaah membuat janji guna menentukan jadwal, lokasi, serta waktu datang, sesuai dengan pilihan calon jamaah.…

Ada beberapa larangan umroh yang harus dihindari oleh jamaah umroh. Jika melanggar, maka ibadah haji dan umrah menjadi tidak sah. 8 Larangan Umroh Ini Wajib Dihindari 1. Pakaian yang Dilarang Bagi Jamaah Pria Larangan saat umroh yang pertama, Jamaah umroh pria dilarang memakai pakaian yang berjahit, seperti kemeja, celana, sepatu kulit. Jamaah pria dilarang menutup kepalanya, atau mengenakan penutup kepala. Namun, tidak masalah jika memakai ikat pinggang atau bernaung pada kendaraan. Bagi Jamaah Wanita Jamaah haji atau umroh wanita boleh mengenakan pakaian berjahit, namun tidak dioerbolehkan menggunakan penutup wajah yang bersentuhan langsung. Telapak tangan juga tidak boleh tertutup. 2. Larangan Saat Umroh Kedua, Tidak Boleh Memakai Wewangian Jamaah haji dan umroh tidak boleh memakai wewangian. Selain itu, hendaknya tidak memakai benda-benda yang berbau wangi. Jika kemudian memakai sesuatu yang wangi atau memakai pakaian yang dilarang, seperti disebutkan sebelumnya, maka jamaah wajib membayar dam dengan menyembelih seekor kambing. 3. Tidak Boleh Mencukur…